Rating Agencies
Banyak
perusahaan asuransi ( atau reasuransi ) secara berkesinambungan membayar Rating
Agency untuk memberikan opini kekuatan keuangan yang mengukur kemampuan dalam
membayar klaim berdasarkan polis dan kontrak asuransi .
rating
Agency yang semuanya melakukan pengukuran yang sama dan masing – masing memilki
opini .
1.
Standard and Poor’s , salah satu
rating agency terbesar di dunia
2.
AM Best
3.
Moody’s
4.
Ficth
Semua
menawarkan opini kemampuan keuangan .
kerangka kerja Metode rating Standard
and Poor’s ( S&P ) menggunakan
variasi yang luas mengenai informasi baik secara kualitatif dan kuantitatif
1.
Risiko ekonomi dan industri
2.
Posisi pesaing
3.
Strategi Manajemen dan korporasi
4.
Manajemen Risiko yang mandiri
5.
Kinerja operasi
6.
Investasi
7.
Modal yang memadai
8.
Likuiditas
9.
Fleksibilitas keuangan
Metode
rating dengan membuat Daftar rating :
AAA - Rating tertinggi
AA - Sangat bagus
A - Bagus
BBB - Bagus
NR - Not Rating
Plus
( + ) or Minus ( - )
Creditwatch - short terms
pi - public information
Proses Rating
Ingat bahwa perusahaan asuransi membayar lembaga pemeringkat untuk pekerjaan dan memungkinkan lembaga untuk mempublikasikan
temuannya. Prosesnya adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan asuransi memenuhi badan dan
tanda-tanda kontrak.
2.
Setidaknya dua analis
menghabiskan hari dengan eksekutif senior untuk memahami bisnis perusahaan asuransi.
3.
Sebuah analisa
yang lengkap dilakukan selama
beberapa minggu ke depan dan mungkin memerlukan jawaban
atas pertanyaan lebih lanjut.
4.
Para analis memimpin kemudian akan merekomendasikan rating untuk sebuah komite dari delapan
analis yang kemudian memperdebatkan metode dan penalaran.
5.
Panitia akan memilih pada rating.
6.
Perusahaan
asuransi kemudian menceritakan
rating dan dapat menerima atau banding dan komite
re-duduk. Setelah
setuju masalah Peringkat
badan siaran pers, kata-kata yang biasanya akan dibahas oleh perusahaan
dan S & P sebelum diterbitkan
7.
Lembaga
pemeringkat kemudian akan memantau perusahaan asuransi dan melaksanakan review tahunan
Pengertian Solvabilitas margin dan persyaratan peraturan
Persyaratan
regulator bahwa perusahaan harus setiap waktu menjaga sumber daya keuangan,
termasuk sumber daya modal, likuiditas, yang memadai baik jumlah dan kualitatif
, memastikan tiada risiko yang signifikan terhadap kewajiban yang bisa membuat
perusahaan jatuh .
a.
Risk
appetite
Board perusahaan asuransi memiliki tanggung jawab untuk menentukan
Company’s risk appetite termasuk
- laporan dari risiko yang
dapat diterima perusahaan
- Risiko apa saja yang
tidak diterima
- Kemungkinan gagal
dianggap telah menerima
- Kemungkinan maksimum terjadi kerugian setiap kejadian
Laporan risk appetite akan digunakan
untuk membuat :
- kriteria
risiko yang dapat diterima
- Kebijakan
investasi
- Kebijakan
reasuransi
` - Pernyataan
keuangan dan kebijkan risiko
b.
Model modal ekonomi
Perusahaan asuransi dapat meningkat menggunakan model modal ekonomi yang membantu dalam penyusunan keputusan :
- Harga
- Target
pengembalian portfolio
- Pembelian
reasuransi
- Seleksi
investasi
- Demontrasi
modal yang memadai
Ringkasan persyaratan modal
regulator
Format
OJK dapat memberikan gambaran kekuatan keuangan dari perusahaan asuransi :
- Mereview bagaiman Board membuat dan berkomunikasi
dengan tepat mengenai tingkat risiko
perusahaan dan bagaimana perusahaan menentukan berapa modal yang dipertahankan
.
- Mereview kerangka kerja
manajemen risiko dalam beroperasi perusahaan asuransi .
- Dari informasi yang
diberikan oleh perusahaan , regulator akan mengembalikan ke OJK
Ringkasan
persyaratan modal regulator
-
Persyaratan modal minimum
-
Persyaratan sumber daya
modal
-
Menerbitkan modal group
-
Penekanan dan uji
skenario
-
Menjaga modal yang
memadai
-
Solvency Directive
-
Peranan Aktuaris
Persyaratan modal
Minimum
Tujuan
aturan untuk memastikan perusahaan asuransi tidak memiliki “ too many eggs
in one basket “.MCR juga dikenal Persyaratan Minimum Margin .
Persyaratan
Sumber Modal Dasar :
a. Persyaratan modal dasar
adalah kekhususan terhadap penetapan jumlah angka dalam peraturan . Misalnya IDR
100 milyar .
b. Perhitungan Non Life –
Untuk Perusahaan Umum adalah General Insurance Capital Requirement (GICR )
harus diperhitungkan. Hampir perusahaan akan lebih tinggi atas dua dasar perhitungan yaitu premium
based dan claims based
Uraikan Persyaratan Modal sumber daya
FSA
menggunakan kondisi batas ambang yang ditetapkan pihak Otoritas UK untuk dapat
diterapkan modal sendiri, lebih tinggi atau sesuai standard .
Tahun
2005 diperkenalkan Capital Resources Requirement (CRR ) yang lebih luas dari :
-
MCR
-
Enhanced Capital Requirement (
ECR )
Tambahan
perhitungan ECR maka FSA meninta pihak Otoritas UK agar perusahaan asuransi
melakukan analisa secara teratur atas jumlah dan kualitas modal yang memadai
dalam ukuran dan sifat dari Bisnis. Yang disebut Individual Capital Assessment
.
Pengertian Group capital
issues
Ketika
perusahaan ditetapkan sebagai anggota dari perusahaan Group yang lebih besar
akan meningkatkan risiko dan menerbitkan penyesuaian persyaratan atas
persyaratan modal yang berdiri sendiri .
Sebagai
anggota Group :
-
Memiliki akses untuk menambah modal ( bukan dalam neraca sendiri ) dari anggota lainnya di Group .
- Bisa meningkatkan risiko
melalui intra – group Trading (
Akumulasi risiko, Nilai investasi dan Jatuh tempo pembayaran dari perusahaan
lain Group )
Pengertian Stress and Scenario testing
Pelaksanaan uji tekanan dan skenario merupakan unsur yang penting dalam
menganalisa perusahaan asuransi Individu memiliki jumlah modal yang memadai .
Desember
2009 FSU menerbitkan peraturan baru mengenai Uji tekanan dan skenario dalam
Pernyataan Polis .
Persyaratan
baru dalam melaksanakan reverse stress – testing dimana proses perusahaan
asuransi mengidentifikasi dan menganalisa skenario khususnya mengubah model
bisnis yang tidak dapat hidup
cara Menjaga
Kecukupan modal
Pihak
otoritas UK mempersyaratkan perusahaan asuransi untuk melaporkan kepada MCR dan
ECR secara tahunan kepada FSA.
Perusahaan
dipersyaratkan untuk mempertahankan sumber daya modal yang memadai setiap waktu
, sedangkan pada pratiknya tidak membutuhkan perhitungan MCR dan ER berdasarkan
“ daily basis “ .
Ketika
perusahaan tidak dapat memberikan FSA
dengan asuransi yang dimiliki atau akan segera dimiliki , akses atas modal yang
tidak cukup, FSA mengambil tindakan dengan memaksa terhadap perusahaan tersebut
Apakah
yang perusahaan dapat dilakukan dalam keadaan shortfall ?
Dalam
kasus modal tidak memenuhi regulator ada 2 pilihan :
a.
Menerbitkan modal yang melebihi
dari regulator
- Menerbitkan
saham baru pada perusahaan terbatas
- Menerbitkan
long-term debt sesuai persyaratan dari FSA untuk Tier 1 Dan 2 modal yang
ditetapkan .
- Switching
out atas harta benda
b.
Mengurangi persyaratan modal yang
ditetapkan
- Mengurangi
Volume bisnis yang diterima , khususnya pada lini menghasilkan persyaratan
modal tinggi .
- Pembelian
reasurans benda i
- Switching
out risiko yang lebih tinggi atas harta seperti modal , dari risiko yang lebih
rendah. Seperti Jaminan pemerintah
Unsur pokok Solvency II termasuk :
a.
Penjelasan yang memadai Sumber Keuangan ( Pillar I ) à berlaku semua perusahaan dan mempertimbangkan persyaratan kunci
kuantitatif termasuk modal sendiri, ketentuan teknik dan perhitungan Solvency 2
persyaratan modal .
b. Penjelasan
yang memadai Sistim pemerintah ( Pillar 2 ) à termasuk manajemen risiko yang efektif dan prospek identifikasi risiko
melalui risiko sendiri dan analisa Solvency ( ORSA )
c. Supervisi
proses review à semua proses yang dilaksanakan oleh supervisor otoritas dalam mereview
asuransi dan reasuransi .
d. Pemberitahuan
publik dan persyaratan laporan regulator ( Pillar 3 )
Solvency II dibuat berdasarkan Lamfalussy menjadi 4 proses yaitu :
Level 1. Prinsip kerangka kerja
Melibatkan pengembangan
instrumen Legislative yang mengatur esensi dari prinsip kerangka kerja
Level 2. Pengukuran implementasi
Melibatkan pengembanga lebih rinci
mengenai pengukuran implementasi
Level 3. Pedoman – EIOPA
bekerja atas interpretasi rekomendasi terdiri pedoman dan standard umum .
Level 4. Pemberlakuan – menambah kerjasama antara anggota, regulator dan
sektor pribadi
peran Peran Aktuaris di UK
1.
EU Solvency II secara khusus
memerlukan fungsi aktuaris yang mewakili perubahan banyak perusahaan asuransi .
2.
Regulator melihat akses
pengetahuan akturia sebagai yang tidak dapat dihindari untuk sistim informasi
yang memadai .
3.
Sehingga diperlukan
fungsi yang dilaksanakan oleh seseorang yang memenuhi kualifikasi formal
aktuaris , tapi dilaksanakan seseorang yang cukup pengetahuan akturia dan
matematika keuangan .
Fungsi
aktuaria perusahaan memberikan kontribusi implementasi efektif dari sistim
manajemen risiko yang pada khususnya untuk merancang, kalibrasi dan membangun
model internal .
KEMAMPUAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI
4/
5
Oleh
sudarno hardjo