Sunday, 13 July 2025

Menyadari Dampak Kesalahan Akuntansi terhadap Hasil Underwriting


 

Menyadari Dampak Kesalahan Akuntansi terhadap Hasil Underwriting

Dalam industri asuransi, keberhasilan perusahaan dalam menjaga kesehatan keuangan sangat bergantung pada dua pilar utama: underwriting yang cermat dan akuntansi yang akurat. Seringkali, kesalahan dalam pencatatan akuntansi dianggap sebagai urusan teknis keuangan semata. Padahal, realitasnya jauh lebih dalam: kesalahan akuntansi dapat secara langsung memengaruhi hasil underwriting dan keputusan bisnis yang diambil manajemen.

🔍 Apa Itu Underwriting dan Mengapa Akuntansi Penting?

Underwriting adalah proses penilaian risiko dan penetapan syarat polis asuransi, termasuk premi, retensi risiko, dan perlindungan tambahan. Proses ini membutuhkan data yang andal dan akurat, khususnya dari laporan keuangan.

Di sinilah akuntansi berperan penting. Melalui pencatatan yang tepat atas:

·       Pendapatan premi (earned premium),

·       Cadangan klaim (OCR dan IBNR),

·       Cadangan premi yang belum menjadi hak (UPR),
underwriter bisa membaca hasil teknis secara objektif.

Namun, ketika terjadi kesalahan akuntansi—baik disengaja maupun tidak—maka data dasar untuk pengambilan keputusan menjadi cacat.

⚠️ Dampak Kesalahan Akuntansi terhadap Underwriting

1. Distorsi Hasil Analisis Risiko

Jika cadangan klaim dicatat terlalu kecil, maka rasio klaim (loss ratio) terlihat rendah, padahal kenyataannya perusahaan masih memiliki beban klaim tersembunyi. Ini bisa menyesatkan underwriter dalam mengevaluasi segmen risiko.

2. Kesalahan Penetapan Tarif Premi

Tarif premi yang ditetapkan didasarkan pada data historis dan tren kerugian. Jika data ini tidak mencerminkan beban klaim sebenarnya, maka premi akan underpriced, menyebabkan kerugian di masa depan.

3. Ilusi Profitabilitas

Kesalahan pencatatan yang menyebabkan laba underwriting tampak tinggi dapat menimbulkan persepsi palsu bahwa bisnis berjalan baik. Akibatnya, manajemen bisa menetapkan dividen yang tidak sehat, melakukan ekspansi yang agresif, atau menurunkan kewaspadaan terhadap risiko.

4. Pengambilan Keputusan Retensi Risiko yang Keliru

Jika hasil underwriting terlihat terlalu positif karena data akuntansi yang salah, perusahaan bisa keliru dalam mengambil keputusan menahan risiko terlalu besar (retensi tinggi) dan tidak membeli reasuransi secara memadai.

🛡️ Strategi Pencegahan

Agar underwriter tidak terjebak pada data yang menyesatkan, perusahaan asuransi perlu:

·       Melakukan rekonsiliasi berkala antara underwriting, klaim, dan akuntansi,

·       Memberikan pelatihan akuntansi dasar bagi underwriter agar memahami arti cadangan teknis dan prinsip pengakuan pendapatan,

·       Menerapkan audit internal berbasis risiko terhadap proses pencadangan dan pelaporan klaim,

·       Memastikan pengendalian internal yang ketat dalam pencatatan akuntansi teknis.

🧭 Penutup: Kesadaran Lintas Fungsi

Kesalahan akuntansi bukan hanya risiko tim keuangan. Dalam konteks asuransi, dampaknya menjalar ke underwriting, manajemen risiko, hingga profitabilitas perusahaan.

Akurasi laporan keuangan adalah fondasi keputusan underwriting yang sehat.

Sudah saatnya para profesional underwriting dan keuangan menyadari bahwa mereka bukan dua dunia yang berbeda, melainkan satu kesatuan yang saling menopang.

Related Posts

Menyadari Dampak Kesalahan Akuntansi terhadap Hasil Underwriting
4/ 5
Oleh