Saat akan menanggung suatu risiko pertanggungan, Underwriter penanggung dan Underwriter penanggung ulang mengandalkan berbagai informasi yang sebagian besar bersifat faktual. Pertimbangan diperlukan tentang kualitas risiko didasarkan pada apa yang ingin diketahui oleh pruden Underwriter dari pengalaman, kecerdasan tentang analisa risiko dan laporan survei apa pun. Tujuan dari Artikel ini adalah untuk membantu underwriting yang secara teratur membaca laporan survei untuk menyadari keadaan dan batasan seputar pembuatan laporan survei saat menafsirkan apa yang mereka baca dan yang harus dipahami.
1 Apa Peran Risk Engineer ?
Seorang
Risk Engineer asuransi harus dapat menganalisa dan mitigasi kemungkinan terjadi risiko kerugian keuangan
yang mungkin timbul dilokasi pertanggungan untuk perlindungan asuransi
kerusakan properti, gangguan usaha atau tuntutan pihak ketiga.
Laporan
yang dihasilkan akan menentukan apakah perbaikan dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko kerugian asuransi di masa depan.
Perusahaan
asuransi kemudian akan mengkomunikasikan apa yang perlu dilakukan kepada tertanggung melalui pialang, dan
memantau perbaikan hingga penyelesaian.
2 Apa yang akan Dilakukan Risk Engineer
Asuransi ?
Survei
risiko asuransi dapat dikategorikan menjadi tiga bidang:
·
Survei properti berkonsentrasi pada kemungkinan kerugian phisik terkait kebakaran,
ledakan dan keamanan.
·
Survei Liability (atau kecelakaan) terutama melihat masalah kesehatan & keselamatan
dan kerugian phisik mungkin terjadi pada lingkungan dan tuntuan pihak ketiga.
·
Survei Gangguan Usaha melihat bagaimana bencana dapat memengaruhi bisnis, cara
menghadapinya, dan bagaimana dapat
memulihkannya untuk berbisnis dengan sukses lagi.
Dalam
beberapa kasus, survei mungkin menggabungkan ketiganya sekaligus.
Risk
Engineer asuransi akan melakukan survei, menyusun dan menilai informasi risiko
di lokasi, mencatat penilaian, mengumpulkan bukti foto dan data-data serta
menyiapkan laporan terperinci.
Selama
survei, mereka dapat memberi nasihat tentang peluang apapun untuk mengurangi
risiko kerugian di masa mendatang. Mereka juga akan memberikan rekomendasi
kepada underwriter tentang perbaikan yang diperlukan, dan apabila rekomendasi
yang signifikan, underwriter dapat
meningkatkan menjadi Warranti.
Underwriting
harus yakin bahwa orang yang akan melakukan survei dan membuat laporan:
• Memahami apa yang akan disurvei memiliki pengetahuan asuransi
yang memadai.
•
Memiliki
kualifikasi dan kompetensiyang sesuai.
• Memiliki pengalaman untuk menghasilkan opini yang kredibel dan
menilai risiko terhadap standar praktik terbaik internasional.
• Dikenal
di pasar asuransi dan reasuransi local dan Internasional.
• Memiliki
reputasi yang baik.
· Memiliki asuransi Profesional Indemnity, karena ini
merupakan indikator kualitas karena perusahaan asuransi dan Reasuransi yang
profesional harus yakin bahwa Risk Engineernya kompeten dan memenuhi syarat
untuk melakukan pekerjaan survei risiko.
Pembelajaran kasus: Seorang Risk Engineer dari sebuah perusahaan survey kecil tanpa asuransi ganti rugi profesional melaporkan bahwa tidak ada risiko ledakan pada fasilitas penanganan biji-bijian. Alasannya tidak dijelaskan. Fasilitas semacam itu terkenal rentan terhadap ledakan debu butiran. Tidak ada rincian yang diberikan tentang langkah-langkah untuk menghindari ledakan dan beberapa bulan setelah survei fasilitas tersebut hancur oleh reaksi berantai akibat ledakan.
Meskipun Risk Engineer lalai, dalam hal ini Underwriting
seharusnya mempertanyakan kompetensi atau ketidakberpihakan Risk Engineer.
Seandainya Underwriting mengidentifikasi kekurangan dalam laporan survei,
perlindungan mungkin telah ditolak, atau survei baru dilakukan yang mengarah
pada perbaikan dalam pengelolaan risiko ledakan debu dan dengan demikian dapat
menghindari kerugian. Dengan tidak adanya asuransi ganti rugi profesional,
upaya pemulihan dinilai dalam kasus ini memiliki prospek keberhasilan yang terbatas
Seorang Risk Engineer dengan pengetahuan dan pengalaman teknologi tertentu harus dapat menjelaskannya dengan jelas dan memberikan komentar dan rekomendasi yang berwawasan.
Risk Engineer harus memiliki pengalaman internasional untuk dapat mengatur risiko yang disurvei ke dalam standar praktik terbaik internasional, dan pengetahuan tentang standar teknik yang dapat diterapkan di berbagai negara serta memahami klausul dan kode Etik.
Keahlian dibutuhkan dalam setiap aspek, jika risiko ingin dipertimbangkan dengan benar. Laporan yang terlalu spesialis teknis dengan pemahaman asuransi yang terbatas mungkin terlalu fokus pada teknologi daripada apa yang telah disurvei.
Tidak
cukup pada faktor-faktor yang menentukan kualitas risiko dan apa yang mungkin
dilakukan untuk mengelolanya dengan lebih baik.
Perusahaan
asuransi, reasuransi, dan pialang besar memiliki tim Risk Engineer yang
biasanya bekerja dengan cara yang cukup standar dengan rutinitas yang
ditentukan dan format laporan termasuk aturan untuk mengatur apa yang masuk ke
dalam laporan dan bagaimana menafsirkannya.
Underwriting
harus memutuskan apakah tim internal mereka memiliki keahlian yang memadai atau
apakah akan menunjuk spesialis eksternal.
Tim
internal mungkin fokus pada jenis risiko yang menghasilkan sejumlah besar
survei (dan dengan demikian menjadi beban kerja yang dapat diprediksi) dan
mungkin tidak memiliki keahlian dalam beberapa jenis risiko. Mereka mungkin
tidak siap atau tidak diizinkan untuk bekerja di beberapa wilayah di mana
terdapat situasi keamanan yang sulit. Baik Underwriting maupun klien bisa
mendapatkan keuntungan dari masukan Risk Engineer independen. Underwriting juga
perlu mempertimbangkan kebutuhan pasar yang mungkin tidak memiliki kesempatan
untuk melakukan percakapan informal dengan Risk Engineer dan mungkin tidak
terbiasa dengan menelaah pelaporan dan
sistem pemeringkatan.
Munich
Re, Swiss Re, the London International
Insurance and Reinsurance Market Association (LIRMA) telah memberikan beberapa panduan berguna
tentang proses survei secara umum. IMIA (International Machinery Insurer
Asssociation) telah menganalisis pendekatan manajemen risiko dalam proyek
Konstruksi dan Ereksi. London Engineering Group (LEG) telah menghasilkan
standar untuk beberapa jenis laporan survei risiko, JRC(joint rig Committee)
memberikan guidance laporan survey
khusus pengeboran minyak.
Tipe survey risiko yang biasa dilakukan oleh Asuransi adalah sebagai
berikut :
·
Asuransi
Kendaraan Bermotor
·
Asuransi
Kebakaran
·
Asuransi Mesin
(machinery Breakdown)
·
Asuransi Kerugian
Keuntungan (MLOP)
·
Asuransi Konstruksi
(construction all risk)
·
Asuransi
Pemasangan (Erection All Risks)
·
Asuransi
Pekerjaan Sipil yang telah Selesai (CECR)
· Asuransi
Rangka Kapal
·
Asuransi
Pengangkutan
·
Asuransi
Pesawat Terbang
· Asuransi
Pengeboran, refeneri oil dan gas (didarat dan
dilaut)
·
Asuransi Power plant
·
Asuransi
Peralatan Electronik
·
Asuransi
Bangunan Pendingin
·
Asuransi Alat
Berat
·
Asuransi Liability,
Casuality
·
Asuransi
Pemilik Rumah (household)
·
Asuransi
Terhadap Perampokan
·
Asuransi
Kewajiban Pemberi Kerja
·
Asuransi
Emerging Risks, Cyber risk
Jika
Underwriting tidak dilibatkan dalam penunjukan Risk Engineer, barangkali hanya
setelah laporan survei diterima maka Underwriting hanya akan mengetahui siapa
yang memproduksinya. Underwriting harus
melihat siapa yang menandatangani laporan dan siapa yang melakukan kunjungan
survei karena laporan terkadang ditandatangani oleh orang-orang yang tidak hadir
selama survei.
Memiliki
orang kedua untuk meninjau laporan (yang disebut "prinsip empat
mata") tentu diinginkan tetapi orang yang melakukan inspeksi survei dan
melakukan proses survei juga membutuhkan keterampilan, pengalaman, dan
pengetahuan yang sesuai dalam disiplin dan risiko teknologi.
Saat meninjau laporan survei
risiko, Underwriting perlu :
• Pertimbangkan apakah orang yang tepat telah melakukan survei dan
menulis laporan
• Pertimbangkan apakah Risk Engineer diberi pengarahan tentang
latar belakang survei, sejarah risiko dan bidang yang menjadi perhatian khusus.
• Apakah
Risk Engineer sangat menghargai reputasi profesionalnya dan tidak dipengaruhi
secara tidak pantas oleh tekanan komersial.
3 Instruksi
untuk Risk Engineer
3.1 Sumber
instruksi
Sumber instruksi untuk Risk Engineer penting, apakah itu broker, cedant, asuransi, reasuransi atau perusahaan yang mencari asuransi.
Sementara
survei membutuhkan objektivitas, akan ada juga contoh di mana interpretasi
halus dari apa yang telah disurvei dibuat. Interpretasi dapat membuat perbedaan
yang signifikan pada kesan underwriter tentang suatu risiko. Pada dasarnya,
mereka dapat mengungkapkan di mana risiko seharusnya berada pada skala baik dan
buruk.
Risk Engineer ingin melindungi sumber instruksi reguler. Laporan survei yang merugikan dapat menyulitkan broker atau cedant untuk mendapatkan perlindungan asuransi. Tentu saja tidak ada yang begitu kasar mengatakan kepada Risk Engineer bahwa mereka hanya akan dibayar jika laporan memberikan kesan positif tentang risiko. Namun demikian, Risk Engineer mungkin menyadari bahwa biaya atau instruksi survei di masa mendatang mungkin berisiko jika broker / cedant atau perusahaan yang disurvei menerima survei negatif. Hal ini dapat menyebabkan laporan survei diberi Catatan.
Dalam menentukan seberapa besar keyakinan yang mereka berikan pada laporan survei, Underwriting harus mempertimbangkan tekanan yang mungkin dialami oleh Risk Engineer. Jika Risk Engineer positif tentang risiko dalam laporan tanpa justifikasi, hal ini kadang-kadang dapat menyebabkan underwriter bersikeras pada survei kedua oleh Risk Engineer, underwriter yang akan memilih dengan instruksi yang harus diwaspadainya
Risk Engineer mungkin juga telah diinstruksikan sebagai akibat dari tekanan komersial pada Underwriting misalnya tekanan dari broker atau cedant yang mungkin menyarankan kepada Underwriting agar tim survei mereka digunakan. Underwriting yang tidak ingin mengecewakan seseorang berpengaruh dalam situasi penawaran yang tidak kompetitif dapat disetujui.
Risk Engineer independen bekerja di bawah kontrak dan harus berhati-hati agar persyaratan kontrak yang mengatur survei tidak berdampak buruk pada apa yang dapat dikatakan. Bukan hal yang aneh bagi Risk Engineer untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan, karena mereka akan ditunjukkan hadir kelokasi dan diberi informasi serta dokumen yang sensitif secara komersial.
3.2 Waktu dan uang
Waktu
dan uang yang cukup harus disediakan jika laporan survei dengan kualitas yang
sesuai ingin dibuat. Dengan akses tidak terbatas tetapi waktu terbatas, pilihan
apa yang harus diperiksa dapat dipandu oleh apa yang dianggap penting oleh Risk
Engineer. Jika pilihan yang buruk dibuat, pandangan yang tidak seimbang tentang
risiko dapat terjadi.
Beberapa fitur risiko memerlukan perhatian khusus, misalnya bagian terowongan pada proyek konstruksi jalan raya yang panjang. Survei sering kali dilakukan oleh Underwriting dengan tujuan untuk aspek tertentu dari risiko yang diteliti. Hanya karena hal ini ada di benak Underwriting tidak berarti bahwa hal itu akan terlihat jelas oleh Risk Engineer. Jika Underwriting ingin survei berkonsentrasi pada sesuatu yang spesifik maka penting untuk mengatakannya.
Waktu yang cukup harus disediakan untuk:
• Persiapan termasuk membuat permintaan informasi lebih lanjut,
menetapkan agenda, menyetujui program survei, mendapatkan visa dan / atau izin
keamanan.
• Perjalanan, karena risiko dapat tersebar hingga ratusan kilometer
(seperti jalan raya, rel kereta api atau pipa) dan kantor pusat perusahaan
dapat berada di lokasi yang berbeda dengan risiko tersebut.
•
Inspeksi fisik
• Pertemuan dengan personel kunci
• Meninjau informasi dan dokumen
• Penulisan laporan
Perusahaan
yang menawarkan layanan survei beroperasi di pasar yang kompetitif. Meskipun
tidak ada yang mau membuang-buang uang, harga atau jatah waktu yang tidak
realistis (dan keduanya sering dikaitkan) dapat mengakibatkan laporan survei
yang dangkal atau tidak lengkap atau survei dilakukan oleh seseorang tanpa
pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan.
Untuk beberapa proyek konstruksi, survei keseluruhan proyek tidak dapat dilakukan dalam sekali kunjungan. Oleh karena itu, program risiko rekayasa mungkin perlu meninjau sebagian proyek pada satu survei dan sisanya pada survei berikutnya.
3.2 Waktu
dan uang
Waktu
dan uang yang cukup harus disediakan jika laporan survei dengan kualitas yang
sesuai ingin dibuat. Dengan akses tidak terbatas tetapi waktu terbatas, pilihan
apa yang harus diperiksa dapat dipandu oleh apa yang dianggap penting oleh Risk
Engineer. Jika pilihan yang buruk dibuat, pandangan yang tidak seimbang tentang
risiko dapat terjadi.
• Persiapan termasuk membuat permintaan informasi lebih lanjut,
menetapkan agenda, menyetujui program survei, mendapatkan visa dan / atau izin
keamanan.
• Perjalanan, karena risiko dapat tersebar hingga ratusan kilometer
(seperti jalan raya, rel kereta api atau pipa) dan kantor pusat perusahaan
dapat berada di lokasi yang berbeda dengan risiko tersebut.
•
Inspeksi fisik
• Pertemuan dengan personel kunci
• Meninjau informasi dan dokumen
• Penulisan laporan
Untuk beberapa proyek konstruksi, survei keseluruhan proyek tidak dapat dilakukan dalam sekali kunjungan. Oleh karena itu, program risiko rekayasa mungkin perlu meninjau sebagian proyek pada satu survei dan sisanya pada survei berikutnya.
Jika
waktu dan uang yang diberikan tidak mencukupi, laporan mungkin hanya memenuhi
syarat untuk menjelaskan batasan pada pekerjaan yang dapat dilakukan.
3.3 Waktu
survei
Jika
Underwriting ingin mendapatkan manfaat dari laporan survei terbaru saat membuat
keputusan tentang pembaruan atau menggunakan negosiasi pembaruan untuk
mendorong peningkatan risiko atau perubahan jaminan, waktu yang cukup harus
diberikan untuk survei yang akan dilakukan dan laporan disampaikan.
Beberapa
risiko juga terlihat sangat berbeda pada waktu yang berbeda dalam setahun
karena kondisi cuaca. Misalnya, proyek pembangunan jalan dapat berupa jalur
panjang kering dan berdebu di musim kemarau dan genangan lumpur sebagian dengan
kemiringan yang tidak stabil di musim hujan.
Kesan yang diperoleh dari dua laporan tentang risiko yang sama pada musim yang berbeda dapat sangat bervariasi.
3.4 “Membaca yang tersirat” pada Laporan
Sebelum
membaca bagian teknis dari setiap laporan, Underwriting harus memeriksa
pernyataan awal karena terkadang pernyataan tersebut dapat memberikan pemahaman
yang berharga tentang masalah yang muncul dengan proses survei. Jika
Underwriting khawatir, mereka harus bertanya kepada Risk Engineer tentang hal
tersebut.
Misalnya, jika seorang Risk Engineer mengatakan dalam laporannya “waktu tidak tersedia untuk mengunjungi ………”, underwriter perlu mempertimbangkan mengapa? Apakah ada cukup waktu atau uang yang tersedia untuk survei? Apakah perusahaan sedang disurvei menyembunyikan sesuatu? Apakah itu penting?
Selama survei, ada bahaya bahwa pemilik risiko dapat memandu Risk Engineer ke lokasi yang terlihat bagus dan jauh dari lokasi yang memberikan kesan buruk. Ini mungkin bukan upaya sadar untuk menipu perusahaan asuransi tetapi karena kekhawatiran oleh manajer pemilik bahwa laporan survei akan dilihat oleh khalayak luas termasuk senior manajemen pemilik.
Seorang Risk Engineer berpengalaman, menyadari bahaya tersebut, akan berusaha untuk menghindari terlalu jelas dipandu tentang apa yang diinspeksi tetapi ada batasan sejauh mana Risk Engineer dapat mendorong untuk melihat sesuatu yang ingin disembunyikan oleh manajer pemilik.
Sebagian besar perusahaan yang disurvei akan menyadari pentingnya hasil survei dan ada yang sengaja menyembunyikan sesuatu dari Risk Engineer menggunakan cara halus untuk mencoba memandu Risk Engineer. Taktik semacam itu dapat menjadi bumerang jika aspek risiko yang merugikan terungkap. Hal ini dapat mengarahkan Risk Engineer untuk mempertanyakan kredibilitas baik informasi yang diberikan dan manajer yang mereka temui, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa tidak ada sikap positif dan terbuka terhadap manajemen risiko dan keselamatan dan sebaliknya terdapat budaya penyembunyian.
3.5 Kerja
sama
Laporan
survei juga harus berisi pernyataan tentang tingkat kerja sama, keterbukaan dan
kesediaan untuk terlibat dalam proses yang ditunjukkan oleh perusahaan yang
disurvei karena merupakan faktor penting dalam mendapatkan kesan positif dari
suatu risiko. Kurangnya kerjasama dapat menunjukkan:
• Perusahaan yang disurvei menyembunyikan sesuatu.
• Perusahaan tidak memahami pentingnya laporan survei untuk
pertanggungan asuransi di masa mendatang.
• Manajemen risiko dipandang sebagai aktivitas periferal yang
dikelola secara sempit oleh petugas keselamatan daripada oleh senior manajemen.
• Senior Manajemen kelebihan beban sehingga mereka tidak punya
waktu untuk merespon dengan baik .
Kerjasama yang buruk juga bisa terjadi karena komunikasi yang buruk antara perusahaan asuransi, broker, Risk Engineer dan tertanggung sehingga manajer tidak punya waktu untuk mempersiapkan dengan benar karena informasi tidak diteruskan kepada mereka tepat waktu.
Kadang-kadang
masalah muncul dengan proses survei ketika akses ditolak atau menjadi tidak
mungkin karena alasan keamanan (seperti ketika tiba-tiba ada penurunan situasi
keamanan karena aksi teroris). Dalam keadaan seperti itu, justifikasi logis
dapat diberikan untuk pengulangan survei.
Underwriting
harus memeriksa daftar peserta yang tercantum dalam laporan yang menunjukkan
siapa yang terlibat dan siapa yang tidak terlibat dalam survei. Jika hanya
petugas keselamatan dan kepala dinas kebakaran atau petugas keamanan yang
terdaftar, mengapa manajer senior dan direktur tidak terlibat? (Mungkin ada
alasan bisnis yang sah mengapa manajer senior tidak tersedia.) Apakah ada
kurangnya minat dalam manajemen risiko? Petugas keselamatan tidak mungkin dapat
berbicara secara otoritatif tentang desain, teknik, kualitas, pemeliharaan, pengoperasian,
dll.
Sebagian
besar laporan akan menyertakan pelepasan tanggung jawab hukum untuk melindungi
Risk Engineer dan ini perlu dibuat dengan wording yang dapat diterima.
3.6 Masalah budaya dan gaya manajemen
Masalah
budaya dan bahasa dapat berdampak signifikan pada seberapa baik sebuah laporan
dapat diproduksi. Survei risiko khusus risiko rekayasa tidak umum di beberapa
wilayah di dunia dan dapat dianggap dengan kecurigaan atau kebingungan. Manajer
senior dari beberapa organisasi mungkin memiliki sedikit pengalaman dan
pemahaman tentang asuransi dan manajemen risiko. Mereka mungkin merasa bahwa
seorang Risk Engineer mencoba memberi tahu mereka bagaimana melakukan pekerjaan
mereka atau mencari kesalahan. Orang lain mungkin menerima tetapi merasa sulit
untuk menerima saran dalam forum rapat besar yang relatif terbuka dengan
laporan temuan risiko.
Pembelajaran kasus: Sebuah survei proyek konstruksi pembangkit listrik dilakukan dengan keterlibatan dekat dari manajer proyek. Pada pertemuan penutup di akhir survei, Risk Engineer menjabarkan rekomendasi perbaikan yang dia usulkan untuk dimasukkan ke dalam laporan survei, beberapa di antaranya memerlukan tanggapan yang dipertimbangkan dengan cermat.
Setelah setiap rekomendasi dijelaskan, manajer proyek mengangkat
telepon ke salah satu anggota timnya dan meneriaki mereka. Dia menutup rapat
dengan menanyakan apakah ada hal lain yang perlu diubah?
Hal ini menunjukkan kepada Risk Engineer bahwa manajer proyek
merasa bahwa kekurangan telah diselesaikan dengan berteriak kepada staf. Karena
alasan budaya, Risk Engineer merasa tidak bijaksana untuk mengatakan dalam
laporan survei bahwa diperlukan gaya manajemen yang berbeda tetapi mengangkat
masalah tersebut dengan Underwriting pada pertemuan berikutnya.
Jika
masalah budaya yang sulit muncul yang berdampak buruk pada kualitas manajemen
risiko, mungkin sulit untuk memasukkannya ke dalam laporan survei yang akan
dilihat oleh tertanggung. Ketika Underwriting diberi tahu tentang masalah
seperti itu, dia memiliki berbagai opsi termasuk:
• Menyesuaikan peringkat risikonya
• Memberi tahu pasar berikut bahwa ada masalah yang tidak tercakup
dalam laporan
• Menghubungi broker untuk menyarankan bahwa perusahaan yang
diasuransikan dapat memperoleh manfaat dari beberapa pelatihan manajemen untuk
manajer seniornya
• Meminta untuk melihat rencana tindakan secara tertulis untuk
menangani masalah yang diangkat dalam rekomendasi daripada menunggu survei
berikutnya dilakukan untuk melihat apakah perbaikan telah dilakukan
3.7 Bahasa
Mengadakan rapat lebih dari satu bahasa memperlambat kemampuan Risk Engineer untuk mendapatkan informasi dan jelas meningkatkan potensi kesalahpahaman yang memakan waktu dan terkadang canggung. Bahkan pertemuan dalam satu bahasa (terutama dalam bahasa Inggris yang sangat banyak digunakan tetapi oleh orang-orang dengan kosakata yang sangat berbeda) dapat menimbulkan kesulitan jika tingkat kemampuan bahasa sangat bervariasi antara Risk Engineer dan mereka yang disurvei.
Dalam keadaan seperti itu, Risk Engineer
perlu berhati-hati untuk tidak menggunakan bahasa atau jargon yang terlalu
rumit karena kesalahpahaman dapat terjadi. disebabkan oleh penggunaan satu kata
kunci yang tidak dimengerti. Sulit bagi penutur asli bahasa Inggris untuk
mengakui bahwa mereka tidak memahami sesuatu. Laporan harus selalu ditulis
dalam bahasa yang membuatnya mudah dimengerti tetapi ini sangat penting jika
mereka yang bekerja untuk perusahaan yang telah disurvei tidak menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa pertama mereka. Banyak dari laporan survei (dan
khususnya rekomendasinya) akan ditulis untuk keuntungan mereka. Istilah yang
ambigu atau tidak spesifik harus dihindari dan semua akronim dan singkatan
harus dijelaskan.
3.8 Fakta
dan Analisis
Laporan,
bahkan yang panjang, mungkin hanya berisi deskripsi faktual dari lokasi yang
dikunjungi atau bisnis yang disurvei dan tidak berfokus pada masalah yang
relevan dengan keputusan yang harus dibuat Underwriting , misalnya:
• Apakah risikonya lebih baik atau lebih buruk daripada yang
dibutuhkan untuk mencapai tingkat praktik terbaik internasional?
• Perubahan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan risiko dan
bagaimana ini harus dilakukan?
Meskipun fakta mungkin menarik bagi Underwriting, penting bahwa laporan juga menyajikan kesimpulan dan penjelasan tentang kualitas risiko. Diskusi dengan Risk Engineer dapat menjelaskan mengapa aspek-aspek yang diminati atau dikhawatirkan oleh Underwriting telah dihilangkan.
Merupakan praktik yang baik bagi Risk Engineer untuk memberikan salinan draf laporan survei kepada perusahaan yang telah disurvei sehingga mereka dapat memeriksa keakuratan faktualnya dan memberikan komentar tentang analisis yang ada di dalamnya sebelum laporan diselesaikan. Mereka mungkin tidak setuju dengan pandangan yang diungkapkan dalam laporan dan jika ada masalah yang diangkat mungkin perlu bagi Risk Engineer untuk mencatat bahwa perusahaan yang disurvei memiliki pandangan yang berbeda dan menjelaskan alasannya.
Underwriting
harus menyadari bahwa laporan survei sering tidak diperiksa secara rinci oleh
tertanggung bahkan ketika draf disediakan. Tertanggung cenderung berkonsentrasi
pada ringkasan dan rekomendasi eksekutif. Kesalahan mungkin hanya terungkap
pada survei berikutnya atau ketika suatu masalah muncul dan pernyataan tertentu
menjadi fokus perhatian. Underwriting diharapkan dapat mengidentifikasi melalui
pengetahuan mereka tentang suatu industri, teknologi atau pengalaman tertentu
ketika sebuah laporan secara jelas mengandung kesalahan yang signifikan.
Pembelajaran kasus: Sebuah perusahaan percetakan yang berisi bahan
mudah terbakar dalam jumlah besar telah disurvei. Seluruh pekerjaan ditempatkan
dalam satu bangunan tanpa kompartmentasi kebakaran dan sistem deteksi /
perlindungan yang buruk. Risk Engineer merekomendasikan EML sebesar 50% dari
nilai berisiko yang diadopsi oleh perusahaan reasuransi. Tak lama kemudian
kebakaran menyebabkan kerugian total. Reasuradur meminta pendapat dan menggugat
Risk Engineer atas nasehat yang lalai tentang EML. Reasuransi diberi tahu bahwa
Underwriting yang berpengetahuan dan berpengalaman seharusnya tidak begitu saja
menerima EML yang direkomendasikan ketika jelas dari deskripsi premises dalam
laporan bahwa angka 100% seharusnya digunakan.
Jika
laporan berisi penghitungan kerugian, bukan hanya menerimanya, Underwriting
harus mempertimbangkan apakah penghitungan tersebut kredibel. Jika dia memiliki
keraguan, ini harus diajukan dengan Risk Engineer atau pendapat kedua yang
diperoleh dari Risk Engineer lain.
3.9 Foto
Foto
sangat berguna untuk merekam kondisi selama survei dan membantu menghindari
argumen tentang adanya kekurangan. Jika Underwriting memiliki keraguan tentang
suatu masalah, dimungkinkan untuk menyelidiki hal ini dengan membandingkan foto
apa yang ditampilkan dengan kata-kata dalam laporan survei.
Tidak selalu memungkinkan untuk mengambil foto selama survei.
Beberapa
instalasi penting secara strategis dan beberapa perusahaan merasa bahwa foto
dapat mengancam rahasia komersial mereka. Kadang-kadang foto dapat dihapus dari
laporan sebelum diberikan kepada Underwriting .
Jika tidak ada alasan mengapa foto tidak dapat diambil atau tidak ada, maka Underwriting harus memeriksa daftar isinya untuk melihat apakah mereka telah menerima laporan lengkap.
Menghapus foto-foto (lampiran) dari laporan harus menimbulkan kecurigaan bahwa ada upaya untuk menyembunyikan kebenaran. Terkadang laporan direproduksi dengan buruk dengan menurunkan kualitas foto karena bukti yang ditunjukkan dalam foto bisa dikaburkan
4 Apa yang tidak bisa
dikatakan
Ada beberapa hal yang umumnya tidak akan dimasukkan
oleh Risk Engineer ke dalam laporan survei seperti:
• Sesuatu yang telah diberitahukan oleh Risk Engineer kepada
orang yang ditemuinya tetapi dengan syarat informasi ini tidak diungkapkan
• Aktivitas tidak sah / ilegal yang dicurigai oleh Risk Engineer
tetapi jika disebutkan dalam laporan tanpa pembuktian dapat mengakibatkan Risk
Engineer dituntut.
• Pendapat pribadi tentang individu yang ditemui selama survei
atau komentar yang secara budaya tidak dapat diterima.
Pembelajaran kasus: Selama survei di sebuah kompleks industri, seorang Risk Engineer menjadi terlepas dari grup yang melakukan inspeksi lokasi dan untuk waktu yang singkat hanya ditemani seorang manajer departemen. Ketika jauh dari area kompleks pabrik, manajer memberi tahu Risk Engineer secara rahasia bahwa dia berjuang untuk menjalankan sebagian pabrik dengan tidak aman karena dana yang tersedia tidak mencukupi untuk suku cadang dan pemeliharaan. Risk Engineer telah diberi tahu selama rapat survei permulaan oleh pemilik pabrik bahwa semua tugas pemeliharaan telah diperbarui sepenuhnya dan tidak ada kekurangan dana untuk suku cadang. Risk Engineer merasa tidak mungkin untuk melaporkan secara tertulis percakapan dengan manajer tetapi malah memberi tahu Underwriting melalui panggilan telepon tentang apa yang telah diberitahukan kepadanya.
Jika
Underwriting menyadari bahwa perusahaan yang diasuransikan dengan sengaja
menipu Risk Engineer, masuk akal untuk mempertanyakan apakah mereka dapat
mengandalkan doktrin dengan niat baik (utmost Good Faith).
Menghadapi
kekhawatiran seperti itu, Underwriting harus mengadakan pertemuan dengan Risk
Engineer dan broker untuk membahas apakah pertanggungan dapat dilanjutkan dan
jika demikian tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi situasi tersebut. Broker
kemungkinan harus memainkan peran utama dalam menentukan apakah hubungan antara
Underwriting dan tertanggung akan rusak dan tidak dapat diperbaiki atau dapat
diselamatkan.
5 Rekomendasi
Rekomendasi
dalam laporan yang biasanya akan mendapat perhatian paling besar. Banyak
rekomendasi melibatkan biaya minimal karena mereka tentang memodifikasi
perilaku. Aturan tersebut juga dapat menjadi kontroversial karena mematuhinya
dapat memakan biaya atau memerlukan banyak upaya dalam jangka waktu yang lama.
Dalam kasus seperti itu, Underwriting harus mencari tanggapan positif terhadap
rekomendasi termasuk penerimaan kekurangan dan kesediaan serta berkomitmen pada
sumber daya untuk membuat perubahan yang diperlukan.
Pembelajaran
Kasus : Selama survei risiko rekayasa pertama dari
proyek konstruksi besar, Risk Engineer mengamati budaya keselamatan Premises
yang sangat buruk dan merekomendasikan serangkaian langkah untuk
memperbaikinya. Meskipun manajer proyek menerima apa yang dibutuhan akan
perubahan, perubahan diperlukan waktu
berbulan-bulan untuk mengubah sikap tenaga kerja yang telah menggunakan praktik
yang buruk selama bertahun-tahun. Beberapa laporan survei risiko rekayasa
selanjutnya mempertahankan rekomendasi tersebut sampai akhirnya perbaikan yang
nyata diamati.
Underwriting harus mengevaluasi kualitas setiap rekomendasi untuk memastikan bahwa:
• Spesifik
•
Bisa dicapai
• Proporsional
·
Memberikan
informasi yang cukup untuk menjelaskan masalahnya.
•
Memberikan
rincian teknis tentang bagaimana hal itu dapat dilaksanakan.
•
Mengambil
referensi yang menjelaskan bahwa ini adalah praktik yang baik, jika
memungkinkan.
Perusahaan yang disurvei harus memahami manfaat dari berbagai rekomendasi dan idealnya setuju dengan kebutuhan tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Jika memungkinkan, rekomendasi harus didiskusikan selama atau di akhir survei sehingga perusahaan memiliki kesempatan untuk berkomentar, menantang, atau menyarankan solusi alternatif.
Rekomendasi bukanlah syarat pertanggungan polis, meskipun ada beberapa kasus jaminan yang jarang diterapkan pada rekomendasi. Jaminan adalah fitur yang lebih umum di pasar internasional
Pada akhirnya, keputusan tentang berapa banyak bobot yang diberikan sehubungan dengan pertanggungan asuransi berada di tangan Underwriting.
Rekomendasi dapat dianggap penting oleh Underwriting jika mereka mengatasi kekurangan yang serius. Underwriting dan broker kadang-kadang dapat bertindak sebagai negosiator tentang apakah rekomendasi perlu diikuti atau bagaimana mereka dapat dimodifikasi untuk membuat kompromi antara situasi ideal yang mungkin direkomendasikan oleh Risk Engineer, dan mencapai peningkatan yang cukup, mungkin dengan biaya yang lebih rendah, untuk seorang Underwriting untuk menerima. Risk Engineer dapat merekomendasikan tindakan untuk mengurangi risiko ke tingkat masuk akal.
Underwriting harus lebih memperhatikan apa yang telah direkomendasikan daripada hanya pada jumlah rekomendasi. Risiko dapat tampak telah meningkat secara signifikan jika sejumlah besar rekomendasi yang mudah diterapkan telah dipatuhi tetapi ini mungkin membuat rekomendasi yang lebih penting tetap menonjol.
Mungkin ada godaan untuk menangani masalah risiko di luar laporan survei.
Memang,
jika suatu masalah dapat diatasi dengan cepat maka tidak ada salahnya laporan
survei menjelaskan apa yang salah dan bagaimana situasi tersebut diperbaiki
sejak diidentifikasi. Tetapi tidak tepat bagi Risk Engineer untuk tidak
menyebutkan masalah asli dan hanya melaporkan situasi yang membaik atau
melaporkan bahwa suatu masalah telah diselesaikan hanya karena perusahaan
menyatakan niat untuk melakukan perbaikan.
Seringkali tindakan Risk Engineer akan cukup untuk memotivasi tertanggung untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dalam manajemen risiko. Namun Underwriting dapat memperkuat rekomendasi dengan mengungkapkan keprihatinannya (seringkali melalui perantara), dengan menarik perhatian tertanggung pada kondisi polis tertentu dan relevan yang mungkin dilanggar jika tidak ada tindakan yang diambil atau dengan mengingatkan tertanggung tentang kewajiban umum mereka untuk menjaga secara wajar untuk menghindari kerugian.
Pembelajaran kasus: Selama survei proyek konstruksi perkeretaapian, Risk Engineer merekomendasikan agar sistem proteksi kebakaran aktif ketika sistem diberi energi selama pengujian dan commissioning dalam beberapa bulan mendatang. Manajer Proyek menyatakan bahwa ini sudah direncanakan. Pada survei rekayasa risiko berikutnya, beberapa bulan kemudian, sistem berenergi diamati dalam pengujian tanpa sistem proteksi kebakaran aktif dan rekomendasi sebelumnya harus diulang dengan kategorinya ditingkatkan ke tingkat prioritas. Underwriting juga meningkatkan kemungkinan bahwa kelalaian ini berisiko melanggar ketentuan Polis.
Underwriting harus menyadari bahwa laporan survei mungkin tidak sampai kepada staf di lokasi yang disurvei tetapi mungkin disimpan oleh tim asuransi perusahaan di mana tindakan atas rekomendasi tidak selalu mengikuti. Jika rincian tindakan yang diambil untuk menanggapi rekomendasi diberikan, ini memberikan indikasi terbaik bahwa proses survei dilakukan dengan serius.
Laporan survei harus berisi informasi tentang status rekomendasi yang dibuat dalam laporan sebelumnya. Jika rekomendasi diabaikan, itu adalah tanda sikap yang buruk terhadap manajemen risiko atau kurangnya perhatian pada proses survei risiko. Kadang-kadang situasi dapat memburuk yang membutuhkan penekanan dan prioritas yang diberikan pada rekomendasi untuk ditingkatkan. Seorang Risk Engineer hanya dapat mengomentari rekomendasi sebelumnya jika tersedia. Sebuah laporan harus mengatakan jika mereka telah diminta tetapi tidak diberikan atau bahwa tidak ada survei sebelumnya dan tidak ada rekomendasi sebelumnya.
6 Setelah
laporan dikeluarkan
Kadang-kadang
sebuah survei akan mengungkapkan sesuatu yang menurut underwriter tidak dapat
diterima. Jika hal ini membuatnya menyimpulkan bahwa risikonya berbeda dari apa
yang ia perkirakan sedemikian rupa sehingga risiko tersebut tidak akan
ditanggung seandainya fakta-faktanya diketahui, maka kemungkinan ini akan
diambil alih oleh broker. Dalam keadaan yang ekstrim, hal ini dapat menyebabkan
Underwriting menarik pertanggungan.
Lebih sering Underwriting mungkin bersikeras bahwa perubahan dibuat atau rekomendasi diikuti dalam jangka waktu terbatas yang menunjukkan bahwa, jika tindakan tidak diambil, ini dapat berdampak merugikan pada pertanggungan untuk setiap klaim yang terkait dengan kekurangan yang telah diidentifikasi.
Pembelajaran kasus: Selama survei proyek untuk mengubah pembangkit listrik berbahan bakar gas siklus sederhana yang operasional menjadi siklus gabungan, terlihat jelas bahwa di wilayah operasional pabrik, gas yang dibuang ke area konstruksi di mana pekerjaan panas terjadi. Rekomendasi dibuat untuk menghentikan ventilasi gas atau memasang pemantauan gas berkelanjutan.
Dimana ada situasi yang dikelola dengan sangat buruk dan tidak aman dengan potensi kerugian yang besar, Underwriting dibenarkan untuk bertindak secara tegas.
Dalam hal ini,
setelah mempertimbangkan situasinya, Underwriting memberi tahu tertanggung
bahwa kerusakan yang disebabkan oleh ledakan akibat penyalaan gas buang tidak
akan dianggap sebagai peristiwa yang tidak terduga dan setiap klaim yang
diakibatkannya akan ditolak.
Sementara
risk Engineer tidak memiliki kewenangan untuk membuat keputusan yang berdampak
pada jaminan polis, underwriter memiliki kewenangan tersebut jika terjadi
pelanggaran terhadap suatu kondisi polis.
7 Kesimpulan
Dalam praktik yang ideal, seharusnya untuk mengambil apa yang dikatakan dalam laporan survei risiko pada nilai nominalnya. Pada kenyataannya, keadaan di mana laporan dan survei dilakukan tidak konsisten dan kualitasnya bervariasi.
Underwriting
harus menyadari cara-cara halus di mana konten laporan dapat dimanipulasi untuk
membuat risiko terlihat bagus tanpa berbohong.
Underwriting perlu mengetahui kapan harus mengajukan pertanyaan, kapan harus mengambil kesimpulan, dan kapan ada masalah serius yang memerlukan tindakan yang dapat membebani hubungan komersial.
Berbekal pedoman yang diberikan dalam artikel ini, Underwriting yang terampil, cerdas dan berpengalaman harus dapat menentukan batasan apa yang berlaku untuk laporan survey dan memutuskan apakah dia dapat menerimanya.
TANHANA DHARMA MARNGWRA
MANGESTHI LUHUR AMBANGUN NEGORO