Galangan kapal atau shipyard adalah sebuah
tempat yang dirancang khusus yang dilengkapi fasilitas pendukung untuk proses pembuatan, pemeliharaan
dan perbaikan kapal. Kapal-kapal dapat
berupa jenis kapal dagang, kapal penumpang, kapal wisata, kapal militer dan
sebagainya. Konstruksi atau penataan yang unik ini memungkinkan air untuk diisi
di suatu area yang disebut juga lock sehingga kapal dapat bermanuver keluar
masuk area tersebut.
Begitu kapal memasuki Galangan kapal, pintu gerbang ditutup dan
air laut dikeringkan sehingga lambung dan bagian kapal yang sudah lama terpapar
air laut menjadi kering dan selanjutnya dilakukan pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
BEBERAPA JENIS GALANGAN KAPAL diantaranya :
·
Building
Dock Shipyard (Galangan kapal jenis pembuatan)
Building dock shipyard adalah tempat yang
dibangun dan digunakan untuk melakukan satu jenis pekerjaan yakni pembuatan
kapal atau pembangunan kapal baru yang dimulai dari awal pembuatan sampai ke
tahap akhir pembuatan. Adapun proses pekerjaannya adalah sebagai berikut: Owner
request, Pre desain, Bidding( untuk kapal – kapal tertentu), Basic desain,
Detail desain, Marking, Cutting, Joining, Block assembling, Block dutfitting,
Hull outfitting, Finishing, Lounching, Seatrial, Commissioning and Delivering
·
Repair
Dock Shipyard (Galangan Kapal Jenis Perbaikan)
Repair dock shipyard adalah tempat khusus yang
digunakan untuk satu jenis pekerjaan yaitu melakukan perbaikan kapal, mulai
kapal masuk dock sampai kapal keluar dock. Adapun jenis pekerjaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut: Penerimaan kapal di dermaga dock, Persiapan
pengedokan, Pengedokan kapal (Docking), Pembersihan badan kapal, Pemeriksaan
ketebalan plat & kerusakan, Pengecatan lambung kapal, Pemasangan cathodic
protection, Penurunan kapal dari atas dok (Undocking), Penyelesaian pekerjaan
diatas air, Percobaan/Trial dan Penyerahan kapal kepada pemilik kapal .
·
Building and
Repair Shipyard
Building and repair shipyard merupakan tempat yang digunakan untuk
melakukan dua pekerjaan sekaligus yakni pembangunan kapal baru dan repair atau
maintenance.
Proses pekerjaan dari jenis galangan ini hampir mencangkup semua dari 2
(dua) jenis galangan sebelumnya. Lambung / konstruksi lainnya, Pemeriksaan
sistem di bawah garis air, Pelaksanaan pekerjaan (konstruksi, mesin, listrik
dan lainnya), Pengetesan hasil pekerjaan.
Galangan
kapal atau shipyard di beberapa wilayah Indonesia menggunakan
berbagai macam metode untuk membantu proses peluncuran kapal baru ataupun
proses menaikan kapal dari perairan ke daratan.
METODE PELUNCURAN KAPAL
1. Galangan Kolam
2. Galangan apung
3. Galangana Rel Laut
4. Galangan Pengangkutan
kapal
5. Galangan Pengangkut
kapal bergerak
Galangan Pengangkutan
kapal dan Galangan Pengangkut kapal bergerak digunakan untuk kapal kecil
seperti kapal pesiar, kapal penarik kapal tunda, dll.
1. Graving Dock, Dok kolam atau dok Gali
Graving dock yang sering juga
disebut dok kolam/dok gali adalah suatu bangunan dok berbentuk kolam yang
terletak ditepi laut atau sungai, mempunyai dinding yang kokoh seperti kolam.
Untuk keluar masuknya kapal dari dok, maka dok kolam/graving dock sebuah
pintu yang berbentuk seperti sebuah ponton, terbuat dari kontruksi baja, dimana
pada pintu tersebut terdapat rongga – rongga yang dapat diisi air ataupun
dikosongkan. Selain itu juga dilengkapi dengan katup – katup yang digunakan
untuk proses pengisian rongga – rongga tersebut dengan air supaya pintu itu
tenggelam. Untuk mengeluarkan air baik dari rongga-rongga pada pintu maupun air
yang berada pada kolam, maka dok ini dilengkapi dengan pompa air.
Sebagai tempat untuk membangun atau memperbaiki kapal, maka sama dengan fasilitas tempat pembangunan kapal yang lain, dok kolam/graving dock dalam operasionalnya selalu menggunakan berbagai peralatan angkat (crane) yang mempunyai kapasitas angkat cukup besar, sesuai dengan kapasitas dok kolam/graving dock itu sendiri yang berjalan di sisi atas dinding dok tersebut.
2.
Floating dock atau dok Apung
Dok apung atau floating dock adalah sebuah
bangunan konstruksi berupa ponton-ponton yang dilengkapi dengan katup
pengangkat, pompa- pompa air dan perlengkapan tambat serta perlengkapan
reparasi kapal lainnya. Yang mana konstruksi ini dapat ditenggelamkan atau
diapungkan dalam arah vertikal.
Sama
halnya dengan jenis
jenis dok lain maka jenis dok apung/floating
dock ini memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian
dari jenis dok apung/floating dock ini dibandingkan dengan
penggunaan dari dok jenis dok kolam/graving dock dikarenakan
secara visual bentuk dari kedua jenis dok ini hampir sama dan tidak menggunakan
media rel atau airbag seperti pada jenis slipway dock/dok tarik
Dok apung berbentuk
struktur “U” yang utamanya digunakan untuk penyelamatan, untuk mengangkut kapal
yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berlayar
lebih jauh ke Galangan dipantai.
Namun, sekarang banyak
kapal laut biasa, kapal ukuran kecil dan menengah juga melakukan dok kering di dok
apung. Beberapa dok apung tipe "U" dapat digabungkan untuk mengangkut
kapal besar.
Kapal dibawa ke dekat
alur di mana dok kering apung sebagian akan menenggelamkan dirinya dan kapal
meluncur di dalam dok.
Setelah kapal berada di
posisinya, dok apung kemudian dilepas
pemberatnya untuk mengalirkan air dari lantai dan dinding berlubangnya untuk
menopang kapal pada balok-balok yang diatur di lantai dok apung.
Sebuah katup disediakan yang dapat dibuka untuk mengisi ruang-ruang dengan air dan yang akan membuat dok terendam air sehingga kapal dapat berlayar keluar. Air dipompa keluar dari ruangan yang memungkinkan dok kering naik, mengekspos area bawah air kapal untuk pemeliharaan atau membawa perbaikan kapal
3
Slipway
dock atau Dok Tarik
Slipway
dock atau
dok tarik adalah salah satu metode yang digunakan oleh beberapa perusahaan
galangan kapal untuk membantu proses dok atau docking kapal.
Galangan dengan metode slipway dock atau dok tarik ini
dibuat pada pondasi dеngаn sudut kemiringan tertentu уаng mengarah pada air,
dilengkapi bantalan berupa lori atau rel, sehingga sedemikian rupa agar kapal
dараt didudukkan pada bantalan dan ditarik keatas mengikuti pondasi ѕаmраі
benar-benar seluruh badan kapal berada diatas air.
Untuk menarik kapal
tersebut dari permukaan air digunakan mesin derek dan tali baja melalui suatu
rel yang menjorok masuk kedalam perairan dengan kecondongan tertentu sampai
ketepi perairan yang tidak terganggu oleh pasang surut dari air laut
Selain menggunakan media
rel untuk menarik kapal dari perairan ke daratan beberapa galangan kapal
atau shipyard di beberapa wilayah di Indonesia juga
menggunakan media air bag atau kantung udara. Bahan
dasar air bag berupa lapisan-lapisan karet lebih tepatnya
disebut lapisan synthetic-cord-reinforced rubber, yaitu jenis airbag
atau kantung udara silinder dengan ujung-ujung sisi terluarnya berbentuk
hemispherical. Semuanya divulkanisir bersamaan, kemudian dimasukkan udara
bertekanan yang memungkinkan kantung udara atau air bag tersebut
dapat berputar atau menggelinding.
Peralatan lain untuk mendukung proses dok atau docking dengan air
bag system ini hampir sama dengan peralatan pendukung yang digunakan
dalam proses slipway docking/dok tarik dengan media rel yaitu
diantaranya dengan bantuan mesin derek dan tali baja.
4. Dok Pengangkut Kapal
Pengangkutan kapal adalah
alternatif modern untuk peluncuran kapal, dok kering terapung, atau dok kering
yang mengering. Pengangkutan kapal digunakan untuk mengeringkan dok dan
meluncurkan kapal. Ini terdiri dari platform struktural yang diangkat dan diturunkan
tepat secara vertikal, disinkronkan oleh sejumlah kerekan. Pertama, platform
diturunkan di bawah air, kemudian kapal diapungkan di atas penyangga, dan
akhirnya platform dengan penyangga dan kapal diangkat dan kapal dibawa ke
ketinggian Dok.
Lift Kapal adalah sebuah
mega elevator yang mengangkat kapal keluar dari air untuk ditambatkan ke darat
dan menurunkannya kembali ke dalam air setelah pekerjaan selesai. Platform
Angkat Kapal diturunkan dan dinaikkan oleh sejumlah hoist, digerakkan oleh penggerak
frekuensi tegangan variabel (VVFD) presisi tinggi dengan sistem umpan balik
berbasis encoder, yang beroperasi secara tersinkronisasi.
Sistem memantau beban dan posisi secara real-time dan sistem rem ganda yang aman dari kegagalan dan memastikan keamanan sistem dan Angkat Kapal. Sistem Transfer Kapal terdiri dari troli elektro-hidraulik bersama dengan tiang penopang, yang dirancang untuk mengangkut kapal dari Lift Kapal ke tempat berlabuh kering di darat. Pengangkutan Kapal memiliki kapasitas angkat 21.050 Ton (dapat ditingkatkan menjadi 23.000 ton), dengan ukuran platform 210 X 44 m
5.
Marine Travel lift
Marine travel lift
(mobile boat hoist crane) adalah sejenis alat di galangan kapal untuk
mengeringkan galangan atau meluncurkan kapal baru dan yang sudah diperbaiki,
yang merupakan jenis peralatan fleksibel yang aman dan andal. peralatan ini
memiliki berbagai mode kemudi, membawa kekuatannya sendiri, yang cocok untuk
klub kapal pesiar, pusat pelatihan air, dll.
Marine travel lift adalah
jenis crane non-standar, biasanya perlu disesuaikan untuk mencapai penanganan
kapal. sesuai dengan ukuran dan berat kapal,
kerekan perahu bergerak yang sesuai kebutuhan
Galangan kapal atau shipyard,
minimal harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
1.
Kantor
Bagian kantor adalah pusat proses administrasi kebutuhan galangan, mengatur keuangan dan segala kegiatan yang berhubungan dengan sistem manajemen perusahaan
2.
Perancangan
Bagian perancangan
bertugas untuk melakukan seluruh perhitungan dan gambar untuk keperluan proses
fabrikasi, termasuk perhitungan harga, kebutuhan material, sampai dengan gambar
kerja untuk dilaksanakan di bengkel.
3. Gudang material
Tempat penyimpanan bahan
baku yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan kapal
4. Gudang peralatan
Tempat penyimpanan
peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan
kapal
5. Bengkel Pelat
Bengkel pelat adalah
tempat untuk fabrikasi konstruksi kapal diantaranya pelat baja penutup bocor,
pembuatan gading-gading kapal, pembuatan sekat-sekat kapal dan lain sebagainya.
6. Bengkel pipa
Bengkel pipa adalah
tempat untuk memotong dan membentuk pipa sesuai gambar kerja, baik untuk
kebutuhan bangunan baru maupun untuk kebutuhan reparasi. Sesuai dengan
pekerjaan pelat dan pipa, maka di dalam pekerjaan bengkel pelat dan pipa selalu
disertai pekerjaan memotong serta mengelas untuk merangkai bagian-bagian
konstruksi/pipa.
7. Bengkel Mesin dan Listrik
Bengkel mesin adalah
tempat untuk pekerjaan yang berkaitan dengan mesin perkakas, seperti: membubut,
frais, skrap, bor, dan lain sebagainya, serta pekerjaan permesinan kapal.
Bagian listrik bertugas untuk memasang instalasi listrik dan membuat serta memasang
panel-panel listrik di kapal. Bagian ini juga bertugas untuk perbaikan dan atau
pemasangan motor-motor generator listrik.
8.
Tempat pembangunan kapal (building berth)
Di tempat pembangunan kapal, selalu dilengkapi dengan alat angkat berat (crane), untuk mengangkat bagian konstruksi yang telah diselesaikan di bengkel plat yang kemudian akan dilakukan perakitan. Tempat pembangunan kapal, mempunyai paling tidak 1 lajur balok konstruksi beton, yang merupakan sebagai tempat untuk meletakkan kapal pada saat pembangunan kapal.
Setiap galangan kapal
mempunyai tempat pembangunan kapal dengan luasan area dan kapasitas tertentu
sehingga sehingga para pemilik kapal yang akan membangun kapal baru harus
menyesuaikan galangan kapal mana yang sesuai dengan ukuran kapal yang akan
dibuat.
7.
Tempat untuk pemeliharaan dan perbaikan kapal (dock)
Tempat yang digunakan
untuk melakukan perbaikan kapal, seperti penggantia pelat lambung, perbaikan rudder,
propeller, sterntube, main engine, dan lain sebagainya. Sama halnya
dengan building berth, tempat pemeliharaan dan perbaikan kapal di
setiap galangan kapal juga mempunyai luasan area dan kapasitas tertentu
sehingga sehingga para pemilik kapal yang akan melakukan pemeliharaan atau
perbaikan kapal harus menyesuaikan galangan kapal mana yang sesuai dengan
ukuran kapal.
Perletakan kantor,
bengkel dan fasilitas-fasilitas yang lain sangat tergantung kepada bentuk tanah
dimana galangan kapal atau shipyard tersebut berada. Yang
harus diperhatikan dalam penyusunan letak bengkel ialah berusaha memudahkan
urutan rangkaian pekerjaan dan aliran material.
TAHAPAN KEGIATAN GALANGAN KAPAL, POTENSI BAHAYA DAN RISIKO
1. Membersihkan
Tangki dan Gas
Risiko pembuangan minyak, bahan bakar dan
gas ke laut. Berpotensi merusak ekosistem laut dan laut
1.
Docking
Risiko yang terlibat dalam
kecelakaan pekerja
2.
Pembersihan
Kapal
Risiko karat,
dan pengelolaan kotoran lainnya. Ada potensi kerusakan lingkungan di sekitar Galangan
kapal, serta pembuangan tanah dan pembuangan selanjutnya
3.
Perawatan
dan Perbaikan Mesin
Risiko sisa pengelolaan pelat baja dan kawat. Risiko kecelakaan kerja dalam proses pengelasan. Risiko manajemen kebisingan. Memiliki potensi kebakaran, ledakan dan kerusakan ekosistem di sekitar galangan kapal
5.
Perbaikan
Peralatan Listrik
Risiko pengelolaan kabel sisa dan kabel
pengganti. Memiliki potensi kebakaran dan
kerusakan ekosistem di sekitar galangan kapal
6.
Menghaluskan
Kapal
Risiko
pengelolaan semburan pasir. Risiko manajemen kebisingan. Memiliki potensi
kebakaran dan kerusakan ekosistem di sekitar galangan kapal
7.
Pengecatan
Risiko cat tumpah dan manajemen pengencer.
Memiliki potensi kebakaran dan kerusakan ekosistem di sekitar galangan kapal
8.
Meluncurkan
Risiko yang terjadi pada kecelakaan kerja.
Memiliki potensi kerusakan ekosistem di sekitar galangan kapal dan laut saat
uji coba.
SHIPYARD RISK SURVEY
(JH-143) OLEH RISK ENGINEER ASURANSI
1.
Eksposur
Lingkungan dan Geografis
Lokasi
Galangan ditentukan oleh sejumlah faktor, antara lain harga tanah, kedekatan
dengan pantai dan jalur perdagangan, kemudahan akses dan jarak dari pendukung
industri dan infrastruktur pasokan. Meskipun mungkin bermanfaat untuk
menempatkan galangan jauh dari sungai,
transit yang sulit akan menghalangi pemilik kapal. Bagaimanapun, Galangan
terletak di sepanjang sungai besar rentan terhadap banjir atau gelombang badai.
Beberapa
daerah rentan terhadap natural hazard seperti banjir, gempa bumi, aktivitas gunung berapi, badai
tropis atau tsunami dan ini juga perlu dipertimbangkan.
2.
Kondisi premises
secara Umum dan Kebersihan
Jika
infrastruktur dirawat dengan baik, material disimpan tertib, dan limbah dibuang
secara teratur dan benar, hasil lingkungan kerja yang aman dan sehat. Hal ini
pada gilirannya akan menghasilkan tenaga kerja yang lebih produktif dan
berorientasi kualitas. Indikator utama kerapihan yang baik adalah penyimpanan
dan penanganan bahan berbahaya dan limbah
3.
Keamanan
Premises
Perusahaan yang sukses perlu mengembangkan dan memelihara budaya keselamatan di seluruh organisasi.
Pekerja perlu dilengkapi dengan peralatan
pelindung diri, seperti kacamata pengaman, sepatu bot pengaman, topi keras, dan
tali pengaman. Tetapi tidak cukup hanya menyediakan peralatan. Pelatihan dalam
penggunaan yang tepat juga diberikan.
Budaya keselamatan memiliki sejumlah
keuntungan, tenaga kerja yang aman kemungkinan besar akan menghasilkan produk
yang berkualitas, dengan lebih sedikit waktu yang digunakan untuk pekerjaan
yang melambat dan waktu yang hilang.
Kondisi yang tidak aman juga menyebabkan
moralitas dan kebencian yang buruk, yang pada gilirannya menyebabkan kualitas
yang buruk dan meningkatkan kemungkinan kerugian.
Ketika cedera benar-benar terjadi,
fasilitas harus disediakan untuk respon dan pengobatan yang cepat, seperti
klinik di tempat dan ambulans. Sifat cedera industri yang dapat terjadi di
galangan kapal harus didiskusikan dengan rumah sakit setempat, dan rencana
darurat disiapkan untuk mengelolanya.
4.
Peralatan
Galangan
Untuk setiap proyek, apakah Galangan
memiliki atau tidak, atau dapat memperoleh peralatan yang diperlukan untuk
menyelesaikannya dengan sukses adalah pertimbangan utama. Jenis dan jumlah
peralatan yang tersedia itu penting, begitu pula perawatannya.
Seorang Risk Engineer yang melakukan
survei akan meninjau daftar peralatan Galangan, dan menilai kondisi material
peralatan. Poin utama akan mencakup tinjauan sistem pemeliharaan preventif, dan
pemeriksaan program inspeksi dan sertifikasi untuk peralatan pengangkat dan
rigging
5.
Pencurian dan
Personil
Hilangnya Material dan peralatan utama
dalam proyek pembuatan kapal dapat menyebabkan penundaan yang serius. Jika alat
khusus diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dampak dari
ketidaktersediaannya dapat jauh melampaui pekerjaan itu sendiri.
Terakhir, kunci keberhasilan proyek adalah personel. Tenaga kerja yang stabil, terlatih dan termotivasi adalah salah satu langkah pencegahan kerugian terbaik yang tersedia.
6 Risiko Kapal
Instalasi
industri berat seperti galangan kapal selalu menghadapi potensi kerugian karena
sifat pekerjaannya. Sejauh ini ancaman terbesar bagi Galangan dan bejana di
dalamnya adalah kebakaran dan Ledakan, Dua Bidang utama yang ditangani oleh Risk
Engineer adalah Rencana tanggap darurat
dan pemadaman kebakaran.
7.
Sistem Tanggap
Darurat
Risiko
Engineering yang efektif membutuhkan atensi risiko yang dihadapi dan
pengembangan sistem respons terkoordinasi untuk mengatasinya. Risiko ini dapat
bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lain, terutama dalam kasus risiko
lingkungan. Contoh risiko lingkungan yang umum di Asia adalah kesiapsiagaan topan.
Lainnya, seperti kebakaran, biasa terjadi di semua galangan kapal.
Aspek
kunci dari survei adalah tinjauan dan evaluasi rencana ini. Tindakan staf
Galangan harus diidentifikasi, dan juga pertimbangan bijaksana tentang titik di
mana bantuan dari luar harus dipanggil.
Rencana
yang dirancang dengan baik membahas koordinasi dengan sumber luar dan
menyediakan titik kontak terkini. Tinjauan dan latihan rutin dapat
mengidentifikasi kekurangan, dan menawarkan kesempatan untuk revisi.
Meskipun
sistem tanggap darurat tidak selalu menghilangkan konsekuensi dari korban,
konsekuensi tersebut seringkali dapat dikurangi secara signifikan.
8.
Sistem Pemadam
Kebakaran
Kebakaran
merupakan ancaman terbesar bagi kapal apa pun yang sedang dibangun dan Galangan
tempat pembuatannya. Semakin cepat kebakaran dapat diidentifikasi dan
dipadamkan, semakin sedikit kerusakan yang dihasilkan.
Idealnya,
sistem pemadam kebakaran harus memiliki lebih dari satu sumber air, dalam
keadaan normal, air dapat disediakan dari galangan dan pusat air dari pemda setempata.
Namun, jika terjadi pemadaman listrik atau bencana alam, saluran utama
kebakaran pemda dapat terganggu atau terputus.
Untuk alasan ini, pasokan independen (seperti dari laut atau sungai yang berdekatan) harus disediakan, bersama dengan pompa independen yang digerakkan oleh mesin diesel atau generator darurat.
9.
Pemantauan dan
Pengendalian Atmosfer Gas Industri
Pembuatan kapal (dan perbaikan) melibatkan
pembuatan dan pengerjaan di ruang tertutup. Jika ventilasi alami terbatas atau
tidak ada, ventilasi paksa harus disediakan untuk memastikan bahwa ruang aman
untuk pekerjaan panas saat diperlukan. Penentuan aman atau tidaknya suatu ruang
tidak didasarkan pada dugaan, ada standar yang harus diterapkan untuk membuat
keputusan ini misalnya Standar NFPA atau standar SNI.
Akumulasi gas yang mudah terbakar atau
beracun di suatu ruang dapat menyebabkan pekerja mengalami sesak napas atau,
jika ada sumber penyulutan akan terjadi ledakan. Pemantauan rutin sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dapat mencegah kerugian tersebut.
Gas industri digunakan di lapangan untuk
memasok api pemotongan dan pengelasan dan juga digunakan pada saat pengujian
dan commissioning. Memastikan bahwa gas-gas ini digunakan kapan dan di mana pun
dibutuhkan membutuhkan pengelolaan yang cermat. Peralatan yang tidak dirawat
dengan baik atau kurangnya perlengkapan keselamatan (seperti penahan kilas
balik) dapat mengakibatkan kerusakan atau cedera.
Selang yang digunakan untuk menyuplai gas
yang digunakan dalam operasi pengelasan dan pemotongan perlu dibuat untuk
tujuan tersebut. Penggantian selang yang tidak dirancang untuk gas pengelasan
dapat menyebabkan kerusakan, kebocoran, dan kebakaran. Juga penting bahwa
selang diberi kode warna yang benar dan dilengkapi dengan fitting yang benar
untuk memastikan selang oksigen dipasang ke tangki oksigen dan selang gas ke
tangki gas.
10.
Launching dan Sea
Trials
Melayang keluar dari graving dock, Peluncuran
Slipway adalah peristiwa penting dalam kehidupan kapal mana pun. Ada sejumlah
metode peluncuran yang berbeda, termasuk peluncuran ke samping, mengapung dari dok kering, dan menggunakan
kantong udara. Setiap metode memiliki risiko tersendiri yang harus ditangani
secara memadai oleh prosedur peluncuran kapal.
Misalnya, peluncuran kapal menggunakan gravitasi untuk membawa kapal ke dalam air; tetapi momentum kapal harus diperiksa dan dikendalikan sehingga kapal dapat tertahan oleh kapal tunda daripada kandas di tepi.
Metode
ini juga membutuhkan desain kapal yang dapat menahan tekanan yang ditimbulkan
oleh transisi dari slip ke air.
Pembangun
harus membuktikan bahwa kapal baru dapat memenuhi persyaratan kinerja
kontraknya di laut selama uji coba laut. Selama periode ini, semua peralatan
propulsi, kemudi, dan navigasi terbukti dalam operasi dunia nyata.
Proses
survei risk engineer mencakup tinjauan tentang bagaimana galangan kapal
mengelola prosedur peluncuran dan standar untuk uji coba laut
11.
Sistem manajemen
11.1 Proses dan Prosedur
Untuk
sejumlah kegiatan yang dilakukan di galangan, perlu dilakukan evaluasi terhadap
cara pelaksanaannya. Contohnya mencakup
banyak area fungsional yang diuraikan di atas, termasuk keselamatan,
pemeliharaan peralatan, dan proses kerja. Evaluasi dari proses dan prosedur ini
memberi underwriter pemahaman yang lebih baik tentang eksposurnya di Galangan
tertentu.
Underwriter
tidak dapat mengevaluasi aktivitas industri yang kompleks seperti pembuatan
kapal tanpa melihat sistem dan mengamati secara langsung bagaimana fungsinya di
lapangan. Proses risk survey tidak hanya memberikan pemahaman kepada Underwriter
tentang risiko mereka, tetapi rekomendasi yang keluar dari survei dapat
membantu galangan kapal meningkatkan keseluruhan operasi mereka, yang mengarah
pada kepuasan pelanggan yang lebih besar dan dengan itu, reputasi yang baik di
pasar yang sangat kompetitif.
11.2 Jaminan
Kualitas dan Kontrol Kualitas
Kedua
istilah yang terkait erat ini sering kali membingungkan. Quality Assurance
adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk memastikan bahwa proses
tertentu akan memenuhi tujuannya. Kontrol Kualitas adalah serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk mengevaluasi produk kerja yang dikembangkan. Daripada
mengandalkan pengalaman subjektif pekerja, ini Prosedur formal memastikan bahwa
produk yang konsisten memenuhi standar pelanggan dan peraturan dipenuhi setiap
saat.
Sertifikasi proses QA / QC oleh pihak ketiga ke standar ISO merupakan indikator komitmen lapangan terhadap kualitas, tetapi itu bukan satu-satunya indikator.
Bagian penting dari proses risk survey
adalah evaluasi proses QA / QC Galangan, tidak hanya dengan meninjau
dokumentasi, tetapi juga dengan observasi langsung dari pekerjaan Galangan di
lapangan, dan dengan percakapan dengan tim pemilik dan badan pengatur.
11.3 Manajemen
Subkontraktor
Beberapa galangan kapal hanya mengandalkan
tenaga kerja mereka sendiri untuk menyelesaikan proyek. Mempertahankan galangan
kapal dengan staf penuh setiap saat sangatlah mahal, jadi sebagian besar
bergantung pada subkontraktor dalam berbagai galangan untuk memenuhi komitmen
mereka.
Manajemen subkontraktor yang efektif membutuhkan pemeriksaan yang
ketat dan pengawasan ketat oleh staf inti Galangan. Para surveyor yang hadir
meninjau prosedur keterlibatan, dengan memperhatikan seberapa konsisten mereka
diterapkan. Pemeriksaan rasio karyawan galangan kapal dengan subkontraktor
dapat memberikan indikator yang berguna tentang seberapa besar kemungkinan
galangan mempertahankan kendali atas pekerjaan dan menghasilkan produk yang
berkualitas.
12 Sejarah Kerugian
Fakta bahwa Galangan mungkin memiliki
riwayat Kerugian tidak serta merta menghalangi Underwriter untuk memberikan
pertanggungan. Proses Risk survey lapangan memberikan kesempatan untuk
mendemonstrasikan tanggapan mereka terhadap kerugian bagi calon underwriter.
Jika, setelah terjadi kecelakaan,
menyelidiki penyebabnya, dan kemudian menerapkan solusi untuk mencegah
terulangnya kembali, ini dapat memiliki efek positif pada evaluasi sistem dan
memberikan kepercayaan underwriter terhadap risikonya.
Konsekuensi dari kerugian Galangan Kapal tersebut
· Tanggung Jawab Risiko Pembangun
· Jaminan Pengembalian Dana Pembangun
· Tanggung Jawab Pembuat Kapal
· ALOP (Kerugian Uang Muka)
· Gangguan Bisnis
·
Cruise
Losses Indemnity
· Tanggung Jawab Pihak Ketiga
RISIKO TAMBAHAN PEMBANGUNAN KAPAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
OLEH PRUDEN UNDERWRITER
1.
Peluncuran
Peluncuran
terjadi pada atau mendekati akhir proses konstruksi kapal harus merupakan
Program yang direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat. Ada sejumlah metode
peluncuran yang berbeda, seperti peluncuran samping, mengapung dari dok, atau
menggunakan kantung udara. Kapal yang lebih kecil sering kali diluncurkankan ke
dalam air dengan crane, lift laut bergerak atau platform angkat. Setiap metode
memiliki risiko khusus yang harus ditangani secara memadai. Kegagalan
sepenuhnya risiko ini dapat membahayakan kapal, fasilitas, pekerja galangan,
atau pengamat saat peluncuran. Misalnya, peluncuran kapal menggunakan gravitasi
untuk membawa kapal ke dalam air, tetapi momentum kapal harus diperiksa dan
dikendalikan agar kapal dapat tertahan oleh kapal tunda daripada kandas. Metode ini juga membutuhkan desain kapal yang
dapat menahan tekanan yang ditimbulkan akibat transisi dari slip ke air.
Kapal sering diluncurkan sebelum semua pekerjaan selesai sepenuhnya, dengan perlengkapan akhir dilakukan di samping galangan atau dermaga. Ini biasanya dilakukan untuk mengosongkan ruang untuk proyek berikutnya. Dalam kasus kapal besar dan kompleks, waktu yang cukup lama antara peluncuran dan tanggal pengiriman sebenarnya. Selama periode ini galangan harus memastikan bahwa kapal dirawat dengan baik, dengan pertimbangan diberikan pada pengaturan tambatan, integritas kedap air lambung, akses gangway, utilitas, dan patroli kebakaran dan keamanan.
1.
Perjalanan Percobaan
Perjalanan uji coba pada kapal yang baru dibangun akan memberikan underwriter dengan bahaya navigasi selain eksposur galangan secara umum. Perhatian tambahan adalah proses penyalaan semua mesin baru, sistem, dan interaksi mereka.
Underwriter harus mengetahui siapa yang
akan berada di kapal selama uji coba (baik personel lapangan dan pihak ketiga),
siapa yang akan bertanggung jawab, siapa yang menjadi kapten uji coba dan
pengalaman / keahlian mereka dan, terakhir, di mana perjalanan akan dilakukan
dan panjang rute yang diharapkan.
3
Uji Coba digalangan dan dilaut
Selama fase pembangun kapal harus
menunjukkan bahwa mesin kapal dan sistem bantu berfungsi seperti yang dirancang
dan kapal dapat memenuhi persyaratan kinerja sesuai kontraknya. Selain
pengoperasian mesin, pengujian tertentu seperti uji kemiringan untuk stabilitas
akan dilakukan dan sebagian besar dokumen dan sertifikat kapal akan
diterbitkan.
Setelah mesin dan sistem diuji hasilnya
memuaskan digalangan, kapal dapat menjalani uji coba laut. Karena hak milik
belum ditransfer ke pemiliknya, uji coba laut dilakukan di bawah arahan dan
dengan risiko ditanggung oleh galangan kapal, dengan banyak pihak yang terlibat
dalam pembangunan kapal untuk menyaksikan pengujian. Kapal harus diawaki dengan
petugas teknik serta awak yang cukup berkualitas, dan sepenuhnya dilengkapi
dengan peralatan keselamatan dan penyelamatan yang diperlukan.
Uji coba harus direncanakan dengan
hati-hati dan tidak dilakukan secara sembarangan. Area pengujian yang ditunjuk
harus menyediakan ruang laut yang cukup untuk manuver yang diperlukan, bebas
dari lalu lintas kapal dan bahaya lainnya. Karena kebutuhan maka kapal dan
perlengkapannya dapat distress test ke batas kinerja maksimum selama uji coba,
dan menjadi kewajiban mereka yang melakukan pengujian untuk meminimalkan
kemungkinan terjadinya kerugian.
Masa uji coba adalah salah satu aktivitas besar dan hebat yang melibatkan personel galangan dan pemilik, petugas survei, Penjaga Pantai, atau perwakilan badan pengatur dan produsen lainnya. Meskipun ada tekanan dari semua pihak untuk menyelesaikan uji coba secepat mungkin, pendekatan yang cermat dan metodis harus diambil untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaikinya saat kapal masih di galangan.
4 Perjalanan Pengiriman
Eksposur
tambahan muncul pada saat pengiriman kapal yang telah selesai. Ini adalah
praktik standar bagi klien untuk menerima pengiriman kapal di Galangan.
Baru-baru ini, sering terjadi pengiriman dari galangan pembuat kapal ke tujuan akhir dilain Negara dan benua.
Underwriter
harus mempertimbangkan eksposur navigasi yang sebenarnya dan tidak
dipertimbangkan dalam pembangunan. Selain itu, pertanggungjawaban tabrakan
selama pengiriman perlu diperhitungkan dalam proses underwriting.
Informasi tambahan berikut harus dikumpulkan
dan dinilai:
·
Konstruksi kapal
yang akan dikirim dan kemampuannya untuk menahan kerasnya pelayaran.
Pengiriman
Kapal ringan dan / atau kapal tanpa sertifikat untuk pengoperasian di aliran
air pedalaman dapat menimbulkan kerusakan struktural yang serius jika
dioperasikan atau ditarik di laut terbuka tanpa tindakan pencegahan yang tepat.
Izin untuk melanjutkan pelayaran tersebut mungkin diperlukan dari badan
pengatur.
·
Rincian rute
navigasi yang diusulkan dan perkiraan tanggal keberangkatan dan kedatangan,
·
Kualifikasi
master, chief engineer, perwira dan kru
Kapten
dan kepala teknisi harus memiliki pengalaman dalam mengoperasikan kelas kapal
tertentu. Jika kapal tersebut adalah yang pertama di kelasnya atau unik,
mungkin bijaksana untuk memiliki perwakilan teknis di atas kapal selain awak
pengiriman.
Sebelum memulai pelayaran, survei perjalanan atau, jika kapal sedang ditarik, survei perjalanan menggunakan penarik, biasanya akan dilakukan untuk memastikan pengangkutan kapal yang aman dari galangan ke tujuan akhirnya.
Dalam kasus pengiriman dengan penarik dan kesesuaian kapal yang dikirimkan dan
kapal penarik harus dipastikan. Underwriter harus berhati-hati dan memastikan
bahwa, setidaknya, bidang-bidang berikut dibahas dalam laporan survei:
·
Kesesuaian kapal
dan tarikannya (jika ada) untuk pelayaran yang direncanakan
·
Stabilitas,
keseimbangan dan integritas kedap air dari kapal
·
Mengamankan
perlengkapan atau kargo di dek (jika diizinkan)
·
Penghapusan atau
penyimpanan minyak atau bahan berbahaya lainnya dengan aman di atas kapal
·
Suara tangki dan
lubang
·
Kredensial dan
pengalaman petugas dan awak kapal
·
Inspeksi dan
pengujian propulsi, perangkat kemudi dan sistem kritis lainnya
·
Jika berlaku,
sertifikasi bollard pull, pengaturan derek dan inspeksi gigi derek utama dan
darurat
·
Cuaca dan rute
yang dimaksudkan, panggilan pelabuhan terjadwal.
· Pelabuhan perlindungan dan rencana kontinjensi
PT. Multipilar Energi, menyediakan layanan "Survey risiko" kepada klien yang ingin memanfaatkan informasi dan pengalaman terbaik untuk memberikan solusi guna memenuhi kebutuhan dalam hal Asuransi Shipyard, PT. Multipilar Energi bertekad menjadi pemimpin pasar nasional dan global dalam hal risk survey dan valuation survey serta digital Enterprise Risk Management.