BAB I
PENDAHULUAN
Dalam industri asuransi yang kompetitif, merebut
pelanggan dari broker lain bukanlah tindakan yang tabu—asal dilakukan dengan
cara elegan, terhormat, dan
profesional. Tidak cukup hanya menjual lebih murah. Dibutuhkan
strategi yang konsultatif,
terukur, dan berbasis nilai, agar calon klien tidak hanya
pindah, tapi juga menjadi loyal dalam jangka panjang.
Guidance ini membahas langkah-langkah strategis
bagi pemasar broker asuransi untuk merebut
klien kompetitor secara sah dan pasti berhasil.
1.1. Bangun
Mindset: Anda Adalah Konsultan, Bukan Tukang Polis
Sebelum
menyusun strategi, perkuat dulu fondasi mentalitas:
·
Anda
bukan “penjual asuransi”, tapi solusi
risiko
·
Anda
tidak sedang menjelekkan kompetitor, tapi memberi alternatif yang lebih baik
·
Tujuan
Anda bukan hanya “closing polis”, tapi membuka
hubungan jangka panjang
Mindset
ini menciptakan aura profesionalisme yang kuat dan membedakan Anda dari
pendekatan penjual agresif lainnya.
1.2. Kenali
Pola & Ketidakpuasan Klien Kompetitor
Banyak
klien tetap dengan broker lama karena alasan kenyamanan atau loyalitas
personal, bukan karena puas.
Ciri klien yang rentan
pindah:
·
Pernah
kecewa dalam proses klaim
·
Renewal
dilakukan otomatis tanpa review
·
Tidak
tahu proteksi apa yang sebenarnya dimiliki
·
Merasa
layanan stagnan atau tidak proaktif
Tugas Anda adalah menggali
ketidakpuasan tersembunyi ini dengan pertanyaan probing yang
elegan, bukan menuduh.
1.3 Siapkan
Intelijen Bisnis: Analisa Tanpa Menjiplak
Sebelum menghubungi klien:
·
Telusuri
jejak digital broker saat ini (review, rekam jejak klaim)
·
Pelajari
klausul polis lama jika tersedia
·
Gunakan
teknik SWOT Mapping
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan penawaran lama
·
Temukan
celah proteksi yang bisa Anda tutup dengan solusi yang lebih baik
Ingat:
jangan meniru, tapi tawarkan
versi yang lebih unggul secara struktur dan layanan.
1.4. Gunakan
Pendekatan Elegan: Second Opinion, Bukan Cold Selling
Alih-alih
langsung menjual, tawarkan
second opinion:
“Kami tidak berniat menggantikan broker Bapak/Ibu, tapi sekadar
memberi pandangan teknis kedua atas struktur proteksi yang ada.”
Gunakan
teknik Pain – Fix – Gain:
·
Pain: Tanyakan masalah nyata (klaim lama? proteksi
yang kurang?)
·
Fix: Tawarkan solusi dengan bukti (checklist audit,
pasal polis)
·
Gain: Tunjukkan potensi efisiensi, perluasan jaminan,
atau SLA yang lebih baik
Hindari menjatuhkan broker lama. Biarkan fakta dan analisa yang berbicara.
1.5. Buat
Penawaran yang Sulit Ditolak: Nilai Tambah Nyata
Jangan hanya bermain di angka premi.
Klien tidak selalu ingin yang termurah. Mereka ingin yang:
·
Lebih aman
·
Lebih mudah
dalam klaim
·
Lebih dipahami dalam bahasa bisnis mereka
Tambahkan bonus elegan:
·
Audit polis lama
·
Workshop manajemen risiko
·
Konsultasi rutin & SLA layanan
·
Kustomisasi wording dan endorsement sesuai industri
1.6. Tutup
Penawaran Secara Halus tapi Tegas
Jangan
tanya:
“Bapak/Ibu mau pindah ke kami?”
Tapi
arahkan ke opsi ringan:
“Bagaimana kalau kita mulai dari review proteksi liability
dulu?”
“Boleh kami siapkan satu draft rekomendasi dulu untuk bahan
internal Bapak/Ibu?”
Berikan
pintu keluar yang terhormat,
bukan tekanan.
1.7. Bangun
Loyalitas Setelah Closing
Kesalahan
terbesar setelah memenangkan klien baru adalah tidak menjaga kesan pasca-konversi.
·
Segera lakukan
kick-off onboarding
·
Susun jadwal visitasi risiko
·
Lakukan review triwulan dan workshop tahunan
·
Tanyakan testimoni, lalu minta referral ke relasi bisnis klien
1.8 Hindari
3 Kesalahan Fatal
1)
Menjatuhkan broker lama secara terang-terangan
➜ Klien bisa
kehilangan respek terhadap Anda
2)
Janji berlebihan saat pendekatan,
tapi tidak ditepati pasca-konversi
➜ Kekecewaan
awal sangat membekas
3)
Tidak mendengar dengan benar
kebutuhan unik klien
➜ Klien
merasa hanya digeneralisasi, bukan dipahami
1.9 Penutup
Merebut
klien dari broker lain tidak perlu kotor, licik, atau menekan. Justru ketika
dilakukan dengan pendekatan
yang elegan, berbasis analisa, dan bernilai tambah nyata, klien
akan merasa berterima kasih
karena telah ditemukan oleh Anda.
Ingatlah,
dalam dunia asuransi:
“Klien tidak pindah karena harga. Mereka pindah karena merasa lebih aman, lebih didengar, dan lebih
dihargai.”
BAB II
TUJUAN PEMBUATAN PEDOMAN
2.1 Tujuan Pedoman :
·
Membekali pemasar dengan strategi teknis dan
taktis untuk mengakuisisi klien yang sebelumnya ditangani kompetitor.
·
Menanamkan cara berpikir elegan &
profesional, tanpa menjatuhkan reputasi broker lain.
·
Mengajarkan pendekatan berbasis nilai dan solusi
agar klien berpindah bukan karena "harga", melainkan karena
"kepercayaan".
Hasil yang Diharapkan:
·
Pemasar mampu mengenali celah dan peluang konversi
klien kompetitor.
·
Pemasar menguasai teknik second opinion yang
membangun kepercayaan awal.
·
Pemasar mampu menutup akuisisi dengan etika
bisnis tinggi dan loyalitas jangka panjang.
2.2 Etika dan
Strategi dalam Rebutan Klien (Fair Play)
Mengapa Etika Penting dalam Akuisisi Klien
Kompetitor?
·
Dunia asuransi adalah ekosistem profesional → jangan
merusak reputasi industri.
·
Rebut klien bukan dengan merendahkan broker lain,
tapi dengan meningkatkan value kita.
Etika Fair Play yang Harus Dijaga:
1)
Tidak menyebarkan informasi buruk tanpa bukti (no black
campaign).
2)
Hanya berbicara fakta dan
perbandingan logis.
3)
Tidak menjanjikan sesuatu yang tidak bisa dipenuhi.
4)
Menghindari penawaran yang tidak sehat (misal:
“potong harga ekstrim tanpa proteksi memadai”).
Strategi yang Dibenarkan dalam Rebut Klien:
·
Audit solusi yang ada, bukan
mengkritik penyedia.
·
Tawarkan perbaikan berbasis analisa, bukan promosi
kosong.
·
Gunakan nilai tambah edukasi, layanan
after-sales, dan mitigasi risiko sebagai pembeda.
2.3 Mindset
Broker sebagai Konsultan Solusi
Mengubah Peran: Broker = Bukan Penjual, tapi
Konsultan
Penjual |
Konsultan |
Fokus pada produk & premi |
Fokus
pada masalah & solusi risiko |
Berorientasi kuota |
Berorientasi
kebutuhan klien |
Menawarkan |
Mengedukasi
& merekomendasikan |
Agresif |
Elegan
& kredibel |
Mindset yang Harus Dimiliki Broker Modern:
·
“Saya hadir bukan untuk menjual asuransi, tetapi untuk memperbaiki
sistem perlindungan bisnis Anda.”
·
Klien harus merasa “lebih aman, lebih nyaman, dan lebih percaya diri”
setelah bertemu kita.
Hasil dari Mindset Ini:
·
Klien lebih terbuka memberikan informasi.
·
Terbentuk hubungan jangka panjang.
BAB III MENGENAL POLA & KEBIASAAN KOMPETITOR
3.1 Apa yang
Membuat Klien Bertahan pada Broker Lama?
Agar dapat
merebut klien secara elegan, pemasar broker harus memahami alasan mengapa
klien tetap loyal pada broker sebelumnya. Ini akan membantu kita menentukan
titik pendekatan yang cerdas.
Faktor utama klien tetap bertahan:
1.
Hubungan personal → broker lama punya relasi baik
dengan decision maker.
2.
Kenyamanan administratif → semua
urusan klaim, renewal, dan endorsement berjalan lancar.
3.
Efisiensi biaya premi → struktur
harga dianggap cukup baik.
4.
Pemahaman bisnis klien → broker
lama dinilai sudah memahami kebutuhan klien dengan baik.
5.
Kepuasan layanan saat klaim → reputasi
broker lama dalam membantu klaim memuaskan.
6.
Rasa malas mengganti →
switching cost (biaya waktu, tenaga, ketidakpastian) terasa tinggi.
Catatan: Jangan
langsung menyerang kelebihan ini. Justru jadikan ini peta kekuatan yang
harus ditandingi secara halus.
3.2 Tanda-Tanda
Ketidakpuasan Klien terhadap Broker Saat Ini
Pemasar
jeli harus mampu mendeteksi sinyal lemah yang menunjukkan potensi klien
mau pindah. Ini adalah momen emas untuk masuk.
Tanda-tanda yang dapat diamati:
1)
Sering tanya-tanya premi ke broker lain secara
diam-diam
2)
Lambat dalam memperpanjang polis – bisa
berarti sedang mempertimbangkan pindah
3)
Mengeluh saat klaim – kecewa
terhadap proses/lama pembayaran
4)
Merasa tidak diberi edukasi – merasa
seperti "hanya dibelikan polis"
5)
Tidak ada engagement aktif dari broker – merasa
dilupakan setelah renewal
6)
Memiliki proteksi standar selama bertahun-tahun
tanpa evaluasi ulang
Tugas
broker: Gali lewat pendekatan second opinion dan pertanyaan probing – “Apakah
Anda yakin struktur proteksi saat ini sudah optimal?”
3.3 Segmentasi
Pelanggan Potensial yang “Rentan Pindah”
Tidak semua
klien kompetitor cocok untuk ditargetkan. Fokuslah pada segmen dengan
peluang konversi tertinggi.
1)
Klien dengan Polis Sederhana di Industri Kompleks
→ Contoh: Pabrik kimia hanya punya polis standar property – belum ada
liability, machinery breakdown, atau BI.
2)
Klien Baru Menjalin Hubungan dengan Broker Lama
(<2 tahun)
→ Belum terlalu loyal, masih dalam masa evaluasi.
3)
Klien dengan Banyak Kantor/Cabang
→ Kompleksitas perlindungan bisa membuat mereka butuh broker dengan
solusi terintegrasi.
4)
Klien yang Tumbuh Cepat (Scale-up Business)
→ Biasanya struktur proteksi lama tidak lagi relevan, dan mereka butuh
second opinion.
5)
Klien Korporasi yang Belum Punya BCP (Business
Continuity Plan)
→ Peluang besar untuk masuk sebagai mitra strategis, bukan hanya penjual
polis.
Gunakan database, media sosial,
laporan tahunan perusahaan, atau jaringan referensi untuk mengidentifikasi
segmen ini.
BAB IV MEMPERSIAPKAN DIRI SEBELUM MASUK KE MEDAN KLIEN KOMPETITOR
4.1 Intelijen Bisnis – Mengumpulkan Informasi Tanpa Menjiplak
Sebelum mendekati klien yang masih dipegang
kompetitor, broker harus mengetahui
kondisi aktual perlindungan dan layanan yang digunakan klien—tanpa
melanggar etika profesional.
Cara Etis Mengumpulkan Informasi:
1)
Tanyakan
langsung ke klien saat diskusi awal
→ Ajukan pertanyaan:
“Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja sama
dengan broker saat ini?”
“Apa yang Bapak/Ibu harapkan lebih dari
layanan saat ini?”
2)
Gunakan insight
dari industri sejenis
→ Pelajari apa saja risiko standar dan polis
umum untuk industri itu.
3)
Gunakan laporan
publik / tender
→ Beberapa perusahaan mencantumkan informasi
broker dalam laporan keuangan atau dokumen pengadaan asuransi.
4)
Manfaatkan
referensi rekanan atau mantan staf klien
→ Informasi tidak langsung yang valid bisa
membuka celah pendekatan.
Ingat: Tujuannya bukan mencari kesalahan
broker lain, tapi mengenali di mana kita bisa menawarkan solusi yang lebih
baik.
4.2 Menelusuri Jejak Digital & Review Layanan Broker Kompetitor
Jejak digital bisa memberi banyak wawasan untuk menyiapkan pendekatan
yang tepat.
Apa yang Perlu Ditelusuri:
1)
Website dan
media sosial perusahaan klien
·
Apakah mereka pernah menyebut risiko bisnis?
·
Apakah mereka pernah posting tentang insiden
atau klaim?
2)
Jejak broker
saat ini:
·
Apakah ada testimoni klien di situs atau
Google Review?
·
Bagaimana posisi mereka dalam peta pasar?
3)
LinkedIn
Decision Maker
·
Apakah mereka punya latar belakang asuransi?
·
Apakah mereka mengikuti broker tertentu?
4)
Forum/berita
industri
·
Cari jejak masalah/keluhan layanan yang
relevan.
Semakin
Anda paham karakter digital klien dan broker lawan, semakin personal pendekatan
Anda.
4.3 Menganalisis Polis, Struktur Premi, dan Kelemahan Proteksi Lama
Sering kali, klien tidak sadar bahwa struktur proteksi lama mereka tidak lagi
relevan dengan profil risiko saat ini.
Apa yang Dicari oleh Broker Profesional:
1)
Apakah ada
underinsurance?
·
Sum insured tidak sebanding dengan nilai
penggantian aset.
2)
Apakah ada gap
coverage?
·
Tidak ada polis BI, cyber, liability, DSU,
dll.
3)
Bagaimana
struktur limit/deductible?
·
Terlalu besar atau kecil? Ada ketidaksesuaian
risiko?
4)
Adakah klausul
merugikan klien?
·
Misal: Average clause ketat, pengecualian
kritikal, klausa ambigu.
5)
Apakah premi
terlalu tinggi untuk proteksi minim?
·
Bisa menjadi titik masuk: “Bagaimana jika
kami bisa menyusun struktur yang memberi manfaat lebih, dengan premi lebih
efisien?”
Audit
polis = pintu masuk yang sah dan profesional untuk membangun kepercayaan.
4.4 Teknik SWOT Mapping terhadap Penawaran Broker Kompetitor
SWOT bukan hanya untuk perusahaan, tapi juga
untuk menganalisa strategi
kompetitor dalam menangani klien.
Contoh SWOT Broker Kompetitor:
Kategori |
Contoh Temuan |
Strengths |
Punya jaringan luas, cepat
klaim kecil |
Weaknesses |
Tidak edukasi, proposal
copy-paste, minim improvement |
Opportunities |
Klien sedang ekspansi,
butuh proteksi tambahan |
Threats |
Broker terlalu sibuk, ada
kesalahan klaim sebelumnya |
Manfaat
SWOT:
·
Menghindari kesalahan yang dilakukan broker
lama.
·
Menawarkan keunggulan secara halus (tanpa
menjatuhkan).
·
Menyesuaikan pendekatan agar benar-benar
relevan.
Gunakan SWOT ini saat menyusun proposal atau saat menawarkan second
opinion.
1). Lembar Kerja SWOT
Penawaran Broker Kompetitor
Tujuan:
Membantu pemasar menganalisis kekuatan dan kelemahan broker kompetitor dalam
melayani klien.
Format Excel / Cetak Tangan:
Aspek |
Catatan / Temuan dari Klien atau Riset |
Strengths (Kekuatan Broker Lama) |
Contoh: Klaim cepat untuk kasus kecil, punya relasi personal dengan
direktur |
Weaknesses (Kelemahan Broker Lama) |
Contoh: Tidak pernah memberi review berkala, edukasi minim |
Opportunities (Peluang Kita) |
Contoh: Klien ingin ekspansi luar negeri tapi belum ada perluasan
polis |
Threats (Tantangan Kita) |
Contoh: Klien masih loyal karena hubungan historis atau premi
kompetitif |
Tips:
·
Gunakan informasi dari probing atau observasi media
sosial.
·
Diskusikan SWOT ini dalam tim marketing untuk
menyusun strategi penawaran.
2). Lembar Audit Proteksi & Analisa Polis Lama
Tujuan:
Mengidentifikasi potensi celah atau kekurangan dalam polis yang digunakan klien
saat ini.
Format
Checklist Evaluasi (bisa dalam Excel atau print PDF)
Aspek yang Dicek |
✅ / ❌ |
Catatan atau Bukti Temuan |
Polis masih sesuai kebutuhan saat ini? |
||
Nilai pertanggungan sesuai nilai pasar? |
||
Jenis risiko bisnis sudah tercakup semua? |
(misal: property, liability, BI, cyber, DSU, dll) |
|
Ada klausul penalti? (average, war, dll) |
||
Klaim sebelumnya ada masalah atau dispute? |
||
Deductible & limit sesuai ekspektasi? |
||
Ada proteksi non-polis yang perlu ditinjau? (BCP, mitigasi) |
||
Ada kelebihan premi dibanding perlindungan? |
||
Klien paham isi polisnya? |
Tanyakan langsung, nilai pemahaman mereka |
Tips:
- Ajukan
audit ini secara sukarela dan gratis untuk menunjukkan nilai tambah Anda.
Jangan membandingkan polis secara kasar, bandingkan berdasarkan kebutuhan.
BAB V TEKNIK PENDEKATAN YANG ELEGAN
5.1 Soft Opening – Menawarkan Second
Opinion vs Cold Selling
Cold selling adalah pendekatan langsung menawarkan polis, tanpa konteks, mirip
seperti menjual door-to-door.
Sebaliknya, pendekatan elegan dan kredibel
menggunakan metode second
opinion:
“Pak, bolehkah kami bantu mereview proteksi yang sudah ada,
tanpa komitmen apa pun, hanya sebagai second opinion?”
Keunggulan pendekatan second opinion:
·
Klien tidak merasa sedang “dibujuk pindah”
·
Membangun trust tanpa tekanan
·
Menunjukkan profesionalisme dan empati
Ingat: Anda
datang sebagai konsultan, bukan sebagai penjual.
5.2 5 Jenis Pertanyaan Probing yang Menggali Rasa Tidak Puas
Tujuan probing adalah menggali celah atau keluhan tersembunyi
yang membuat klien berpikir ulang terhadap broker lamanya.
Berikut 5 jenis pertanyaan probing elegan:
1)
Reflektif:
“Kalau boleh tahu, bagaimana pengalaman Bapak/Ibu selama ini saat proses
klaim?”
2)
Banding Tidak
Langsung:
“Di beberapa klien kami, polis liability
seringkali justru dilupakan. Apakah itu sudah di-cover dalam polis Anda
sekarang?”
3)
Konfirmasi
Potensi Celah:
“Apakah broker Anda saat ini rutin
mengevaluasi kecukupan nilai pertanggungan?”
4)
Ekspektasi:
“Apa layanan yang menurut Bapak/Ibu seharusnya bisa lebih baik dari broker saat
ini?”
5)
Sudut Pandang
Risiko:
“Kalau terjadi downtime pabrik 7 hari karena kebakaran, apakah polis Anda
meng-cover kehilangan pendapatan?”
Kunci probing sukses: Jangan interogasi, tapi berdiskusi.
Tujuannya bukan menjebak, tapi mengungkapkan kesenjangan.
5.3 Teknik "Pain – Fix – Gain"
Metode ini sangat ampuh untuk membuat klien menyadari ketidaknyamanan,
kemudian menerima solusi konkret,
lalu membayangkan manfaatnya
jika pindah ke kita.
Contoh Penerapan:
1)
Pain (Rasa
Sakit)
→ “Ternyata klaim mesin tahun lalu hanya dibayar separuh ya,
karena average clause...”
2)
Fix (Solusi)
→ “Kami bisa bantu review ulang nilai pertanggungan dan ajukan
penyesuaian wording agar risiko itu tidak terjadi lagi.”
3)
Gain
(Keuntungan)
→ “Dengan proteksi yang sesuai dan wording yang tepat, Bapak/Ibu
tidak perlu cemas saat downtime mendadak terjadi.”
Jangan langsung loncat ke 'Gain' tanpa
membuat klien menyadari 'Pain'. Ini proses edukatif, bukan jualan instan.
5.4 Presentasi Perbandingan – Jangan Menyerang, Tunjukkan Lebih Baik
Saat menawarkan proposal alternatif, hindari menjatuhkan broker lama.
Gunakan pendekatan "kami
ingin menawarkan perbaikan", bukan "kami lebih bagus".
Tips presentasi perbandingan
elegan:
·
Gunakan istilah “alternatif solusi”, bukan
“perbandingan harga”.
·
Fokus pada fitur tambahan, fleksibilitas wording, atau proteksi
menyeluruh.
·
Berikan ilustrasi berbasis studi kasus atau skema perbandingan sederhana,
misalnya:
Aspek Proteksi |
Broker Saat Ini |
Penawaran Anda |
Business Interruption |
Tidak Ada |
Ada, hingga 3 bulan |
Sum Insured Machinery |
Rp 15 M (static) |
Rp 20 M (updated) |
Deductible |
10% nilai klaim |
Rp 100 juta flat |
Klausa Protektif |
Basic |
Tambahan waiver, escalation |
Hindari menggunakan kata-kata: "salah", "kurang
bagus", "buruk", dan sejenisnya. Fokus pada value improvement
dan solusi objektif.
1). Contoh Simulasi Presentasi
Perbandingan Elegan
Tujuan: Menunjukkan nilai tambah tanpa menjatuhkan broker
kompetitor.
Judul
Slide: Alternatif Solusi Perlindungan Risiko – Tanpa Mengubah Tujuan Bisnis
Anda
Narasi:
“Kami
memahami bahwa saat ini Bapak/Ibu sudah memiliki proteksi asuransi. Namun
izinkan kami memberikan alternatif solusi yang mungkin bisa membuat
perlindungan Bapak/Ibu lebih menyeluruh dan sesuai dengan dinamika usaha saat
ini.”
Slide Isi: Tabel Perbandingan Solusi
Aspek Perlindungan |
Solusi Saat Ini (Broker Lama) |
Alternatif Kami |
Manfaat Tambahan |
Property All Risk |
Covered |
Covered |
- |
Business Interruption |
Tidak Ada |
Tersedia (3 bulan) |
Jaminan operasional tetap berjalan |
Machinery Breakdown |
Covered |
Covered + Penambahan Spare Part Endorsement |
Perlindungan lebih detail |
Deductible |
10% per klaim |
Rp 100 juta per klaim |
Lebih pasti & bisa diprediksi |
Liability (TPL + Employer’s) |
Tidak Ada |
Tersedia (limit Rp 2 M) |
Perlindungan hukum dari gugatan |
Klausa Tambahan |
Basic Wording |
Wording ditingkatkan (Waiver, Escalation) |
Minimalkan potensi dispute saat klaim |
Layanan |
Renewal tahunan |
Termasuk review triwulanan & pelatihan risiko |
Lebih proaktif, bukan reaktif |
Penutup:
“Kami tidak ingin mengubah cara
kerja Bapak/Ibu. Kami hanya ingin memastikan bahwa risiko-risiko yang
berkembang juga turut dilindungi secara optimal.”
2). Checklist Pertanyaan Probing Siap Pakai
Tujuan: Menggali informasi secara elegan, tanpa membuat klien merasa
diselidiki.
Checklist: Pertanyaan Probing untuk Klien Potensial
Area |
Pertanyaan |
✅ Sudah Ditanyakan? |
Catatan Penting |
Relasi dengan Broker |
“Sudah berapa lama Bapak/Ibu menggunakan jasa broker saat ini?” |
||
Review Proteksi |
“Apakah selama ini pernah dilakukan evaluasi ulang terhadap nilai
pertanggungan?” |
||
Pengalaman Klaim |
“Bagaimana pengalaman Anda saat mengajukan klaim dalam 1–2 tahun
terakhir?” |
||
Pemahaman Risiko |
“Apakah Anda merasa sudah cukup mendapat edukasi soal risiko dari
broker saat ini?” |
||
Perkembangan Usaha |
“Apakah ada ekspansi usaha atau pembelian aset baru yang sudah
diasuransikan?” |
||
Kepuasan Layanan |
“Menurut Bapak/Ibu, layanan seperti apa yang sebenarnya lebih
dibutuhkan saat ini?” |
||
Polis Tambahan |
“Apakah perlindungan untuk gangguan usaha, cyber, atau liability sudah
tersedia?” |
||
Rencana ke Depan |
“Apa kekhawatiran terbesar Bapak/Ibu jika terjadi insiden besar tahun
ini?” |
Tips:
Gunakan 2–3 pertanyaan saat pertemuan pertama, jangan seluruhnya. Lanjutkan
probing setelah trust terbentuk.
BAB VI MEMBUAT PENAWARAN YANG TIDK BISA DITOLAK
6.1 Menawarkan Nilai Lebih, Bukan Diskon Saja
Klien yang berpindah hanya karena harga akan mudah pindah lagi ke
broker lain yang menawarkan diskon lebih rendah.
Broker profesional harus menjual
nilai, bukan angka premi.
Cara Menawarkan Value-Based Selling:
1)
Optimalkan
proteksi: Tambahkan jaminan yang selama ini tidak ada
(contoh: liability, BI, DSU, cyber).
2)
Tingkatkan
wording polis: Perkuat klausul agar meminimalkan dispute
saat klaim.
3)
Sederhanakan
proses: Tawarkan tools digital atau PIC khusus untuk
mempermudah pengelolaan polis.
4)
Proaktif, bukan
reaktif: Tawarkan review berkala dan laporan risiko
rutin.
5)
Berani memberi
edukasi: Sediakan sesi pembekalan risiko bagi
manajemen/operasional klien.
“Jika nilai lebih Anda jelas, klien akan merasa rugi jika tetap
bertahan dengan broker lama meskipun preminya sedikit lebih murah.”
6.2 Menyusun Proposal Solusi Kustom – Proteksi, Proses, Pelayanan
Proposal tidak boleh generik. Harus dirancang
berdasarkan kebutuhan dan dinamika bisnis klien. Buat klien merasa: “Penawaran
ini dibuat hanya untuk saya.”
Komponen Proposal Solusi Kustom:
1). Proteksi:
·
Struktur pertanggungan sesuai nilai aset saat
ini.
·
Perluasan jaminan sesuai karakter bisnis (BI,
liability, cargo, cyber).
·
Review klausa penting (average, escalation,
deductible).
2). Proses:
·
Penunjukan PIC khusus
·
Mekanisme koordinasi saat klaim (SOP)
·
Jadwal review berkala (triwulan, semesteran)
3). Pelayanan:
·
Pelatihan internal manajemen risiko
·
Audit proteksi eksisting & gap analysis
·
Akses dashboard monitoring asuransi (jika
tersedia)
Gunakan bahasa visual dalam
proposal: bagan, flowchart layanan, atau simulasi skenario risiko.
6.3 Strategi Win-Win – Konsultan vs Penjual
Buat klien merasa bahwa berpindah broker
adalah bentuk upgrade
strategis, bukan semata pindah vendor.
Broker Penjual |
Broker Konsultan (Anda) |
Fokus pada premi murah |
Fokus pada keseimbangan proteksi dan efisiensi |
Pasif, hanya saat renewal |
Aktif: audit, visitasi, review |
Penjual polis |
Mitra manajemen risiko |
Komunikasi transaksional |
Komunikasi strategis jangka panjang |
Kata Kunci saat Menawarkan:
·
"Kami ingin membantu Anda naik kelas proteksi, bukan sekadar menukar
polis."
·
"Kami hadir bukan hanya saat polis ditandatangani, tapi
terutama saat risiko terjadi."
·
"Solusi kami akan disesuaikan dengan rencana pertumbuhan bisnis Anda ke depan."
Win-win
membuat klien tidak merasa mengkhianati broker lama, tapi memilih jalur yang
lebih relevan.
6.4 Bonus Edukasi, Audit Polis Lama, Pelatihan Manajemen Risiko
Berikan bonus yang tidak dimiliki oleh broker rata-rata.
Dua Bonus Bernilai Tinggi (tanpa menyentuh
harga):
1). Audit Polis Lama (Gratis)
·
Tujuan: Menunjukkan apakah proteksi lama
sudah optimal.
·
Hasil: Laporan evaluasi, bukan kritikan.
·
Manfaat: Klien merasa diedukasi, bukan
dijual.
2). Pelatihan Manajemen Risiko
·
Format: Workshop singkat internal untuk tim
operasional (contoh: "Mendeteksi Risiko Kebakaran di Gudang")
·
Efek: Meningkatkan trust dan membuktikan
komitmen Anda.
Kalimat
Penutup:
“Tanpa perlu berkomitmen beli apa
pun, izinkan kami bantu evaluasi proteksi yang sudah ada. Jika ternyata sudah
optimal, kami akan katakan itu. Tapi jika bisa diperbaiki, kami siap bantu
secara profesional.”
Broker
yang memberi ilmu akan diingat lebih lama daripada broker yang memberi harga.
6.5 PROPOSAL KUSTOM UNTUK KLIEN PROSPEKTIF
(SIAP DIEDIT/PAKAI OLEH BROKER)
Cover Proposal
PT
[Nama Broker Anda]
PROPOSAL
SOLUSI
PERLINDUNGAN
RISIKO
UNTUK
PT
[Nama Calon Klien]
Disusun
oleh:
[Nama PIC Broker]
Tanggal:
[Isi Tanggal]
1).
Executive Summary
Kami memahami bahwa bisnis PT [Nama Klien]
memiliki dinamika risiko yang terus berkembang, mulai dari risiko fisik
(kebakaran, kerusakan mesin), risiko operasional (gangguan usaha), hingga
risiko hukum (tuntutan pihak ketiga).
Proposal ini disusun untuk memberikan alternatif solusi perlindungan risiko
yang lebih menyeluruh, proaktif, dan strategis. Pendekatan kami menggabungkan evaluasi teknis, efisiensi premi, serta
layanan konsultatif yang tidak hanya fokus pada polis, tetapi
juga pada keberlanjutan usaha klien.
2).
Ringkasan Kebutuhan Klien
(Berdasarkan hasil diskusi awal atau observasi industri)
·
Kebutuhan proteksi untuk aset tetap,
produksi, distribusi
·
Belum ada perlindungan gangguan usaha dan
liability
·
Evaluasi ulang terhadap nilai pertanggungan
aset dan deductible
·
Tidak ada jadwal review risiko berkala dari
broker saat ini
3).
Solusi Proteksi yang Ditawarkan
Aspek |
Penawaran Kami |
Property All Risk |
Evaluasi ulang sum insured, pembaruan wording |
Business Interruption |
Jaminan gangguan usaha selama 3 bulan akibat risiko utama |
Machinery Breakdown |
Termasuk spare part endorsement & escalation clause |
Liability (TPL + Employer) |
Limit Rp 2 M per kejadian, klaim hukum pihak ketiga |
Klausa Penting |
Waiver of Subrogation, Escalation 10%, Automatic Additions |
Pelayanan Tambahan |
Audit polis lama, pelatihan risiko operasional, review triwulan |
4).
Bonus Nilai Tambah (Tanpa Biaya
Tambahan)
Bonus 1: Audit Polis Lama
·
Kami akan mereview seluruh polis aktif saat
ini.
·
Disusun dalam bentuk laporan SWOT +
rekomendasi perbaikan wording dan struktur pertanggungan.
Bonus 2: Pelatihan Manajemen Risiko
·
Workshop internal berdurasi 1–2 jam untuk tim
operasional (gratis).
·
Contoh topik: “Mengenali dan Mencegah Risiko
Kebakaran di Gudang” atau “Simulasi Prosedur Evakuasi”.
5).
Nilai Tambah Layanan Kami
·
PIC khusus dan hotline klaim
·
Review berkala setiap triwulan
·
Pendampingan saat klaim besar (bukan hanya
dokumentasi)
·
Komunikasi personal dan konsultatif
·
Penyusunan BCP (Business Continuity Plan)
dasar, jika diperlukan
6).
Simulasi Premi (Estimasi Awal)
(Opsional, berdasarkan data klien jika tersedia)
Jenis Perlindungan |
Estimasi Nilai Pertanggungan |
Estimasi Premi per Tahun |
Property All Risk |
Rp 25 M |
Rp 19 juta |
Business Interruption |
Rp 10 M |
Rp 5 juta |
Liability (TPL) |
Rp 2 M per kejadian |
Rp 2 juta |
Total Estimasi Premi |
Rp 26 juta |
7).
Penutup
Kami tidak hanya ingin menjadi penyedia
polis, tetapi menjadi mitra risiko jangka panjang PT [Nama Klien]. Proposal ini
terbuka untuk didiskusikan dan disesuaikan lebih lanjut. Kami siap mendampingi
langkah awal Anda menuju sistem perlindungan yang lebih kuat dan strategis.
Hormat kami,
[Nama Anda]
Senior Broker Consultant – PT [Broker Anda]
[No. HP & Email]
6.6 Lampiran (2 Bonus Tambahan) — Format Terpisah
Lampiran
1 – Form Audit Polis Lama (Checklist PDF / Excel)
Sudah disiapkan
sebelumnya (lihat respon sebelumnya). Berisi:
·
Struktur pertanggungan
·
Nilai pertanggungan
·
Deductible
·
Klausa penting
·
Perlindungan tambahan
·
Catatan klaim
Lampiran 2 – Materi Pelatihan Risiko (PPT Singkat)
Judul: “Mengenali dan
Mencegah Risiko Kebakaran di Gudang”
Isi:
·
Risiko kebakaran umum di gudang
·
Pemicu dan penyebab
·
Checklist proteksi dasar
·
Contoh best practice
·
SOP evakuasi
BAB VII MENUTUP PENAWARAN HALUS TAPI KUAT
7.1 Menangani
Keraguan & Alasan "Masih Pikir-Pikir"
Di tahap
akhir presentasi, klien potensial sering memberi alasan:
“Kami masih
pikir-pikir dulu…”
“Kami sudah
cocok dengan broker lama…”
“Tunggu pembahasan
internal…”
Catatan penting:
Penolakan
halus ini belum tentu final, tapi bisa menjadi sinyal bahwa:
·
Belum ada sense of urgency
·
Nilai penawaran kita belum terasa menyentuh
risiko mereka
·
Mereka butuh validasi logis agar pindah
terasa rasional
7.2 Teknik
Menanggapi:
1). Akui & Validasi Kekhawatiran
“Saya mengerti sepenuhnya, keputusan ini memang perlu pertimbangan
matang.”
2). Beri tawaran ringan tanpa komitmen
“Bagaimana
jika kami kirim laporan analisa polis saat ini dulu, dan bisa kita diskusikan
nanti jika ada waktu?”
3). Tanam rasa rugi halus
“Kami tidak
akan memaksa, tapi izinkan saya bertanya: jika ternyata ada celah proteksi yang
bisa kami bantu tutup, apakah Bapak/Ibu ingin mengetahuinya lebih awal?”
7.3 Strategi
Closing – Metode Alternatif & Kepastian Layanan
Tujuan
closing elegan: mendorong keputusan tanpa membuat klien merasa ditekan.
Gunakan Closing dengan Metode Alternatif:
Alih-alih
bertanya:
“Apakah
Bapak/Ibu jadi pindah ke kami?”
Gunakan pilihan
seperti:
“Apakah Bapak/Ibu ingin kita
mulai dari audit polis lebih dulu, atau langsung diskusi wording proteksi
baru?”
“Apakah kami boleh siapkan draft
timeline implementasi untuk Bapak/Ibu review internal dulu?”
“Mau dimulai dengan 1 lini proteksi
dulu (misalnya only liability) atau langsung semua?”
Kuncinya: Hindari pertanyaan tertutup
(yes/no), arahkan ke langkah kecil pertama yang terasa ringan tapi konkret.
Kepastian
Layanan – Bukan Janji, Tapi Sistem
Jelaskan
bahwa keputusan klien tidak hanya berpindah broker, tapi memilih
sistem manajemen risiko yang lebih profesional.
Tekankan:
·
SLA (Service Level Agreement) untuk klaim
·
Jadwal review risiko
·
Akses PIC khusus
·
Template laporan berkala
“Kami tidak akan tinggalkan Anda setelah polis
aktif. Justru kerja kami dimulai setelah itu.”
7.4 Simulasi
Studi Kasus – Merebut Klien Perusahaan Logistik
Studi Kasus Singkat:
Profil
Klien:
·
PT LogiTrans Ekspresindo
·
Broker lama sudah 4 tahun
·
Punya polis: Property All Risk, TPL, Motor Cargo
·
Klaim cargo 2x sempat dispute, ditolak sebagian
·
Tidak ada proteksi cyber meskipun operasional
digital penuh
Strategi Akuisisi:
Langkah |
Penjelasan |
Probing |
“Bagaimana proses penanganan klaim cargo Anda tahun lalu? Apakah
hasilnya sesuai harapan?” |
Audit Polis |
Temukan bahwa liability & cargo tidak sinkron; klausul masih basic |
Solusi Kustom |
Tambahkan jaminan cyber untuk sistem tracking & TPL digital |
Presentasi Alternatif |
Tawarkan SLA klaim <7 hari, pelatihan risiko & SOP kontinjensi |
Closing Halus |
“Jika Bapak/Ibu ingin, kami bisa mulai dari 1 wilayah operasional dulu
sebagai pilot test.” |
Fokuslah pada pain nyata: dispute klaim + operasional yang belum
dilindungi digital risk.
7.5 Template Simulasi Studi
Kasus – Siap Pakai (Format Word)
Judul: Studi Kasus Akuisisi Klien Perusahaan Logistik
– PT LogiTrans Ekspresindo
1). Latar
Belakang Klien
Aspek |
Keterangan |
Nama Perusahaan |
PT LogiTrans Ekspresindo |
Industri |
Logistik & Transportasi |
Jaringan Operasi |
3 gudang utama (Jakarta, Surabaya, Medan) |
Sistem Operasi |
Digital tracking, fleet berbasis aplikasi |
Broker Saat Ini |
Sudah 4 tahun bekerja sama, renewal tahunan |
1)
Polis yang
Dimiliki Saat Ini
Jenis Asuransi |
Keterangan |
Property All Risk |
Untuk gudang dan kantor |
Third Party Liability |
Limit rendah (Rp500 juta per kejadian) |
Marine Cargo (Inland) |
Polis umum, tanpa pengaturan khusus |
Cyber Risk |
Tidak ada |
3). Isu yang
Dihadapi Klien
·
Klaim cargo ditolak sebagian (penyebab
dianggap pengecualian general)
·
Tidak pernah menerima laporan evaluasi risiko
·
Tidak ada review atas klausul liability
padahal makin sering kerja sama dengan vendor digital
·
Belum punya proteksi cyber, padahal
bisnis makin berbasis aplikasi
4). Tugas Pemasar Simulasi
Sebagai
pemasar broker, Anda diminta:
·
Menyusun alternatif solusi proteksi yang
lebih unggul.
·
Melakukan pendekatan second opinion tanpa
menjatuhkan broker lama.
·
Melakukan presentasi value-based, bukan
price-based.
·
Melakukan closing halus berbasis metode
pilihan (pilihan bertahap atau pilot project).
7.6 Naskah
Roleplay untuk Simulasi Presentasi & Closing
Peran:
·
Agen Broker: Anda (pemasar)
·
Klien (Decision Maker):
Difasilitasi oleh pelatih/instruktur atau rekan
Naskah Simulasi – Awal Pertemuan
Broker:
“Terima
kasih sudah menyambut kami. Kami tidak datang untuk mengganggu hubungan Anda
dengan broker lama, tapi hanya ingin menawarkan second opinion terhadap
struktur perlindungan risiko yang ada saat ini.”
Probing
Broker:
“Kalau
boleh tahu, bagaimana pengalaman Bapak/Ibu saat mengurus klaim cargo tahun
lalu?”
Klien:
“Agak
mengecewakan sih, tidak dibayar penuh karena katanya dokumennya kurang.”
Broker:
“Apakah
sejak itu dilakukan review ulang terhadap wording polis atau SOP dokumentasi
klaimnya?”
Pemaparan Solusi
Broker:
“Kami coba
analisa secara teknis. Ada potensi gap antara polis liability dan cargo Anda,
terutama untuk armada digital tracking. Selain itu, belum ada proteksi untuk
risiko digital seperti sistem diretas atau invoice palsu.”
“Alternatif
kami: penambahan jaminan cyber, peningkatan limit TPL, serta SOP pelaporan
klaim berbasis digital. Plus, layanan review berkala dan pelatihan internal
risiko.”
Closing Halus
Broker:
“Kami tidak
ingin langsung menggantikan semua. Tapi jika Bapak/Ibu setuju, bagaimana jika
kita mulai dari satu cabang dulu sebagai pilot project? Dari situ, kita bisa
ukur manfaat dan efisiensinya.”
“Atau jika
masih ragu, izinkan kami menyusun draft analisa risiko dan alternatif wording
dulu. Tidak ada komitmen, hanya bahan pertimbangan profesional saja.”
BAB VIII AFTER CLOSING – BANGUN LOYALITAS BARU
8.1 Onboarding
& Relationship Building Pasca Konversi
"Menutup
penawaran itu penting. Tapi yang lebih penting adalah apa yang terjadi setelah
penutupan."
Setelah
klien memutuskan pindah ke broker Anda, fase onboarding menjadi momen
krusial untuk:
·
Meneguhkan pilihan mereka
·
Mencegah “penyesalan” atau kekecewaan awal
·
Membangun fondasi loyalitas jangka Panjang
Langkah Strategis Onboarding:
1)
Kick-off Meeting Internal
→
Perkenalkan PIC, sistem komunikasi, SLA layanan, dan roadmap jangka pendek.
2)
Audit Ulang & Penyesuaian Polis
→ Pastikan
seluruh risiko telah diakomodasi dengan struktur polis yang sesuai.
3)
Briefing Departemen Operasional Klien
→ Edukasi:
cara klaim, prosedur darurat, dan kontak darurat.
4)
Layanan 30 Hari Pertama Proaktif
→ Buat
laporan awal: inspeksi lokasi, simulasi risiko, review coverage.
Kesan pertama pasca closing akan menentukan
loyalitas tahun-tahun ke depan.
8.2 Strategi
Referral – Minta Dibukakan Pintu ke Klien Lain
Setelah klien puas, gunakan momentum itu untuk memperluas
jaringan.
Cara
Membangun Referral yang Natural:
1)
Tunggu 1–2 bulan setelah layanan berjalan baik.
2)
Mintalah feedback positif.
→ “Apakah
layanan kami sudah sesuai ekspektasi sejauh ini?”
3)
Minta direkomendasikan secara spesifik:
4)
→ “Apakah Bapak/Ibu bersedia mengenalkan kami ke
rekan perusahaan logistik lain yang mungkin menghadapi tantangan serupa?”
5)
Bantu mereka jadi pemberi manfaat:
→ “Kami
bisa bantu edukasi awal dulu saja. Kalau cocok, baru kami lanjutkan ke
penawaran.”
6)
Berikan apresiasi kecil:
→ Kirimkan
laporan ringkasan atau artikel khusus sebagai hadiah intelektual atas bantuannya.
Referral yang berhasil bukan karena diminta, tapi karena klien merasa
“bangga” pernah dibantu dengan baik.
8.3 Kesalahan
Fatal saat Merebut Klien dan Cara Menghindarinya
Kesalahan
#1: Menjatuhkan Broker Lama Secara Terbuka
·
Efek: Klien merasa tidak nyaman, tidak etis, dan
kehilangan respek
·
Solusi: Selalu gunakan bahasa netral & solutif
(“kami menawarkan alternatif yang lebih sesuai”)
Kesalahan
#2: Tidak Memberi Nilai Tambah di Luar Polis
·
Efek: Klien merasa cuma ditukar premi, tidak ada
manfaat ekstra
·
Solusi: Tambahkan edukasi, pelatihan risiko, audit
gratis
Kesalahan #3: Agresif Menutup tanpa Membangun Trust
·
Efek: Klien merasa ditekan, batal di menit akhir
·
Solusi: Gunakan pendekatan konsultatif → pain –
fix – gain – test drive – close
Kesalahan #4: After Sales Tidak Terstruktur
·
Efek: Klien merasa “ditinggal” setelah polis aktif
·
Solusi: Siapkan roadmap onboarding + SLA +
komunikasi berkala
Penutup:
Merebut klien itu urusan taktik. Mempertahankan
klien itu urusan karakter dan sistem.
8.4 Template Kick-Off
Onboarding (Setelah Klien Pindah ke Broker Anda)
Judul Dokumen: "Kick-Off Onboarding Klien
Baru"
Nama Klien: PT [Nama
Klien]
Tanggal
Kick-Off Meeting: [Tanggal]
PIC Broker: [Nama Anda
& Kontak]
PIC Klien: [Nama
& Jabatan]
Agenda Kick-Off Meeting:
1)
Perkenalan Tim dan Struktur Komunikasi
·
PIC layanan harian
·
PIC klaim
·
PIC teknis dan risiko
2)
Review Kebutuhan & Struktur Polis
·
Rangkuman hasil audit awal
·
Ringkasan proteksi yang sudah diimplementasikan
·
Area risiko yang masih dalam pemantauan
3)
SLA (Service Level Agreement) Utama
·
Tanggapan email: max 1x24 jam
·
Waktu respons awal klaim: max 2 jam
·
Laporan analisis risiko: per triwulan
·
Review wording: sebelum renewal
4)
Jadwal Rutin & Layanan Proaktif
·
Laporan risiko triwulan
·
Workshop manajemen risiko (1–2x per tahun)
·
Visitasi lokasi (minimal 1x per semester)
5)
Tanya Jawab & Harapan Klien
·
Harapan layanan
·
Keluhan masa lalu terhadap broker sebelumnya
·
Area yang ingin ditingkatkan secara khusus
Format
Permintaan Referral Profesional
Subject
Email: Terima Kasih & Permintaan Referensi Ringan
Yth.
Bapak/Ibu [Nama Klien],
Kami sangat
menghargai kepercayaan Bapak/Ibu yang telah mempercayakan pengelolaan risiko
bisnis kepada kami. Kami senang bisa memberi nilai tambah dan dukungan dalam
perlindungan usaha Bapak/Ibu.
Jika
layanan kami selama ini cukup memuaskan, bolehkah kami memohon satu bantuan
ringan:
apakah Bapak/Ibu bersedia memperkenalkan kami kepada rekan bisnis Anda — di
industri serupa — yang mungkin menghadapi tantangan proteksi yang sama?
Kami tidak
akan langsung menawarkan polis, tapi cukup membantu mereka dengan audit awal
atau diskusi ringan seputar risiko. Jika cocok, baru kami lanjutkan.
Sebagai
bentuk apresiasi, kami akan kirimkan ringkasan laporan audit Anda sebagai bahan
referensi internal tambahan.
Hormat
kami,
[Nama Anda]
Senior Risk
Consultant
PT Pasopati
Insuranve Broker
Daftar SLA Pasca-Konversi – Service Commitment
Sheet
Area Layanan |
Standar Layanan (SLA) |
Respons Email & Permintaan Umum |
Maksimum 1x24 jam kerja |
Respons Awal Klaim |
Maksimum 2 jam sejak laporan masuk |
Penunjukan Loss Adjuster (jika perlu) |
Maksimum 1x24 jam sejak laporan klaim masuk |
Penyampaian Ringkasan Review Polis |
Maksimum 7 hari sejak permintaan atau sebelum renewal |
Pelaporan Risiko / Visitasi |
1 kali setiap 3 bulan (triwulanan) |
Workshop Manajemen Risiko |
Minimal 1x per tahun (gratis) |
Evaluasi Klausa & Perluasan Polis |
Dilakukan sebelum renewal tahunan |
Komunikasi Berkala |
Progress report tiap 2 bulan melalui email & WA |
Catatan: SLA ini fleksibel & bisa disesuaikan
sesuai kebutuhan klien.
BAB IX PENUTUP
9.1 Ringkasan Strategi: Elegan,
Terukur, dan Pasti Berhasil
1). Elegan – Jangan menyerang, tetapi posisikan diri sebagai konsultan:
·
Tawarkan second opinion, bukan “tukar
broker”
·
Gunakan pain-fix-gain untuk membimbing
kesadaran risiko
·
Presentasi perbandingan tanpa menjatuhkan
2). Terukur – Lakukan pendekatan berbasis data & strategi:
·
Audit polis lama → SWOT kompetitor
·
Kustomisasi solusi: proteksi, proses, pelayanan
·
Simulasi premi, SLA, dan roadmap layanan
3). Pasti Berhasil (Jika
Disiplin & Terstruktur):
·
Probing → Temukan kebutuhan tersembunyi
·
Edukasi → Bangun trust jangka panjang
·
Closing → Gunakan opsi kecil bertahap, bukan
pertanyaan yes/no
·
After closing → Pastikan onboarding, SLA, dan
referral
Bukan sekadar menjual polis,
tapi merebut hati dan loyalitas jangka panjang.
9.2 Komitmen
Aksi Lapangan Minggu Ini
Setelah
pelatihan ini, pemasar diharapkan tidak hanya paham, tapi langsung menjalankan
1–2 strategi di lapangan minggu ini.
✅ Tugas & Komitmen Pribadi (bisa dijadikan
form):
|
Target Minggu Ini |
✅ Centang Jika Disiapkan |
Catatan / Deadline |
||
|
Pilih 1
klien potensial dari kompetitor |
||||
|
Kumpulkan informasi dasar (digital review, dll) |
||||
|
Analisa polis lamanya (pakai form SWOT) |
||||
|
Siapkan presentasi second opinion |
||||
|
Latihan probing & closing |
||||
Jadwalkan presentasi 15–30 menit minggu ini |
|||||
9.3 Tanya Jawab
& Refleksi Personal
Tanya Jawab Terbuka:
Pemasar
bebas bertanya soal:
·
Studi kasus yang sedang dihadapi
·
Hambatan psikologis (takut menyinggung broker lama,
dll)
·
Teknik negosiasi atau pendekatan ke sektor spesifik
Refleksi Pribadi (bisa disiapkan form sederhana):
Pertanyaan Refleksi |
Jawaban Pemasar |
Apa kebiasaan lama saya yang perlu saya ubah? |
|
Apa yang paling saya sadari dari pelatihan ini? |
|
Apa satu aksi nyata yang akan saya lakukan minggu ini? |
|
Siapa klien pertama yang akan saya dekati kembali? |
Tujuan: ubah pengetahuan
menjadi komitmen tindakan.
9.4 Tambahan Materi Latihan
(Opsional)
·
Template SWOT per Broker Kompetitor
·
Formulir "Klien Harapan vs Realita"
·
Simulasi Audit Polis Lama (Checklist)
·
Studi Kasus Realistis (Berbasis Industri)
Tambahan
Materi Latihan (Opsional) yang bisa memperkuat kemampuan pemasar dalam merebut
klien kompetitor secara elegan dan pasti berhasil:
1). Template SWOT per Broker
Kompetitor
Tujuan:
Membantu pemasar memetakan kekuatan dan kelemahan kompetitor secara obyektif,
untuk membentuk strategi pendekatan yang efektif dan elegan.
Format Template:
Faktor |
Isi
(Berdasarkan Pengamatan/Laporan Klien) |
Strengths
(S) |
Misalnya:
Jaringan luas, relasi lama, sistem digital |
Weaknesses
(W) |
Misalnya:
Klaim lambat, tidak aktif edukasi risiko |
Opportunities
(O) |
Misalnya:
Klien punya aset baru yang belum diasuransikan |
Threats
(T) |
Misalnya:
Perubahan manajemen, pengalaman klaim yang mengecewakan |
Tips: Ajarkan pemasar
mengisi berdasarkan data ringan, seperti review online, umpan balik
informal, atau pernyataan klien saat probing.
2). Formulir "Klien Harapan vs Realita"
Tujuan:
Menggali perbedaan antara ekspektasi klien terhadap layanan broker dan apa
yang mereka alami saat ini.
Format Ringkas:
Aspek Layanan |
Yang Diharapkan Klien |
Yang Dialami Saat Ini |
Komentar/Insight |
Responsif saat klaim |
Ingin < 1 hari |
Nyata: 2–3 hari |
Kesempatan perbaikan besar |
Review risiko |
Minimal triwulanan |
Tidak pernah |
Nilai jual untuk edukasi risiko |
Laporan berkala |
Ringkasan proteksi & limit |
Hanya saat renewal |
Tawarkan SLA rutin |
Peningkatan coverage |
Disarankan secara proaktif |
Tidak ada |
Bukti pendekatan Anda lebih strategis |
Dapat digunakan setelah
probing – lalu digunakan untuk menyiapkan penawaran solusi.
3). Simulasi Audit Polis Lama (Checklist)
Tujuan:
Memberikan alat bantu bagi pemasar untuk mengevaluasi proteksi eksisting klien
secara terstruktur.
Contoh Isi (Checklist Excel/Word):
Poin Audit |
Status Saat Ini |
Catatan Risiko / Gap |
Total nilai pertanggungan |
Sesuai / Tidak |
Belum sesuai nilai pasar |
Jaminan gangguan usaha (BI/DSU) |
Ada / Tidak |
Tidak ada, padahal proses produksi kritikal |
Wording Property All Risk |
Basic / Enhanced |
Masih wording umum, belum ditingkatkan |
Deductible |
Fixed / % |
10% terlalu tinggi, bisa dinego ke fixed |
Liability coverage (TPL, employer’s) |
Ada / Tidak |
Tidak ada TPL padahal risiko hukum tinggi |
Klausa tambahan penting (waiver, escalation) |
Ada / Tidak |
Tidak disebutkan, risiko saat klaim |
Tujuannya bukan menjatuhkan broker lama,
tapi membuka wawasan klien bahwa ada area yang belum optimal.
4). Studi Kasus Realistis (Berbasis Industri)
Tujuan:
Mengasah kemampuan pemasar mempraktikkan seluruh strategi — mulai dari probing,
analisa SWOT, membuat penawaran elegan, sampai closing.
Contoh Kasus (Industri Manufaktur):
Klien: PT Mekar
Baja Nusantara
Broker Saat
Ini: 5 tahun, relasi dekat
Isu:
·
Klaim kebakaran gudang tahun lalu tertunda karena
isu average clause
·
Tidak punya BI dan liability
·
Asuransi hanya dibeli atas dasar nilai historis,
tidak pernah ada audit
Tugas Pemasar:
1.
Identifikasi celah dalam proteksi lama
2.
Rancang solusi proteksi kustom
3.
Siapkan slide presentasi perbandingan yang netral
4.
Lakukan simulasi closing soft
Studi kasus
bisa disesuaikan untuk industri lain: logistik, rumah sakit, konstruksi,
pergudangan, dll.
9.5 Materi
Latihan Tambahan – Pelatihan Pemasar Broker Asuransi
1). Template SWOT per Broker
Kompetitor
Faktor |
Isi (Berdasarkan Pengamatan/Laporan Klien) |
Strengths (S) |
|
Weaknesses (W) |
|
Opportunities (O) |
|
Threats (T) |
|
2). Formulir "Klien
Harapan vs Realita"
Aspek Layanan |
Yang Diharapkan Klien |
Yang Dialami Saat Ini |
Komentar/Insight |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.) Simulasi Audit Polis Lama
(Checklist)
Poin Audit |
Status Saat Ini |
Catatan Risiko / Gap |
Total nilai pertanggungan |
|
|
Jaminan gangguan usaha (BI/DSU) |
|
|
Wording Property All Risk |
|
|
Deductible |
|
|
Liability coverage (TPL, employer’s) |
|
|
Klausa tambahan penting (waiver, escalation) |
|
|
4). Studi Kasus Realistis
Studi Kasus 1: Industri Logistik
Nama Klien: PT LogiTrans Ekspresindo
Broker
Saat Ini: 4 tahun terakhir
Masalah:
- Klaim cargo sering dispute karena
dokumen tidak lengkap
- Tidak ada proteksi cyber
- Tidak pernah dilakukan edukasi risiko
Tugas Pemasar:
- Temukan potensi solusi dan value yang
bisa ditawarkan
- Buat simulasi pendekatan second opinion
- Lakukan roleplay closing elegan
Studi Kasus 2: Rumah Sakit
Nama Klien: RS Medika Pratama
Broker
Saat Ini: 3 tahun
Masalah:
- Tidak ada jaminan liability untuk
malpraktik
- Tidak ada pengamanan terhadap risiko
kebakaran Listrik
- Renewal dilakukan otomatis tanpa review
tahunan
Tugas Pemasar:
- Identifikasi celah polis dan struktur
proteksi
- Siapkan penawaran berbasis risiko medis
dan hukum
- Lakukan presentasi professional
Studi Kasus 3: Pabrik Manufaktur
Nama Klien: PT Mekar Baja Nusantara
Broker
Saat Ini: 5 tahun
Masalah:
- Klaim kebakaran ditolak sebagian karena
average clause
- Tidak ada jaminan gangguan usaha (BI)
- Nilai pertanggungan belum update sesuai
nilai pasar
Tugas Pemasar:
- Audit ulang polis yang dimiliki klien
- Buat alternatif struktur proteksi
- Simulasikan teknik probing dan closing
BAB X REFRENSI BACAAN 7 RUJUKAN TEKNIS
10.1 Buku/Modul Praktis:
1)
"SPIN Selling" – Neil Rackham
→ Teknik
probing dan closing berbasis solusi.
2)
"The Challenger Sale" – Matthew Dixon
& Brent Adamson
→ Cocok
untuk memasarkan asuransi berbasis edukasi dan insight.
3)
"Blue Ocean Strategy" – W. Chan Kim &
Renée Mauborgne
→ Strategi
menciptakan nilai lebih, bukan bersaing di harga.
4)
"Sell with a Story" – Paul Smith
→ Teknik
storytelling yang membantu menjual ide dan solusi.
5)
IIA Insurance Sales Playbook & IRMI Broker
Practice Guidelines
→ Rujukan
teknis industri asuransi (premium handling, renewal, proposal audit, dsb.)