Sunday, 13 July 2025

Akuntansi Premi dalam Perusahaan Asuransi


Akuntansi Premi dalam Perusahaan Asuransi

Pendahuluan

Dalam industri asuransi, premi merupakan sumber pendapatan utama yang diperoleh dari pemegang polis sebagai imbalan atas perlindungan risiko yang diberikan. Namun, secara akuntansi, pencatatan dan pengakuan premi tidak sesederhana mencatat penerimaan kas. Diperlukan pemahaman mendalam mengenai jenis premi, waktu pengakuan, keterkaitan dengan reasuransi, serta dampaknya terhadap laporan keuangan perusahaan asuransi. Artikel ini menguraikan prinsip, praktik, serta tantangan dalam akuntansi premi dalam perusahaan asuransi, baik jiwa maupun umum.


1. Pengertian Premi dalam Asuransi

Premi adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh tertanggung kepada penanggung untuk memperoleh manfaat perlindungan sesuai dengan ketentuan polis. Dalam akuntansi, premi tidak langsung diakui sepenuhnya sebagai pendapatan saat diterima.


2. Jenis Premi dalam Konteks Akuntansi

Jenis Premi

Penjelasan

Premi Bruto

Total premi yang dibayarkan pemegang polis sebelum dikurangi reasuransi.

Premi Ceded

Bagian premi yang dikirim ke reasuradur dalam perjanjian reasuransi.

Premi Retensi

Bagian premi yang dipertahankan oleh penanggung (premi bruto – premi ceded).

Premi Diterima

Premi yang benar-benar telah masuk kas atau piutang.

Premi Yang Diperoleh

Bagian premi yang telah menjadi hak perusahaan selama periode pertanggungan.

Premi Belum Diperoleh

Bagian premi untuk periode perlindungan di masa depan (liabilitas).


3. Prinsip Pengakuan Pendapatan Premi

Menurut PSAK 74 (IFRS 17), premi tidak langsung diakui seluruhnya sebagai pendapatan saat diterima. Prinsip pengakuan pendapatan dalam akuntansi premi mempertimbangkan:

·       Matching principle: pendapatan diakui sejalan dengan timbulnya kewajiban (masa perlindungan).

·       Akrual: premi diakui pada saat timbul hak, bukan saat kas diterima.


4. Jurnal Akuntansi Premi

a. Saat Penerimaan Premi:

plaintext
CopyEdit
Dr Piutang Premi / Kas
   Cr Pendapatan Diterima Dimuka (Premi Belum Diperoleh)

b. Saat Premi Diperoleh (berjalan tiap bulan/kuartal):

plaintext
CopyEdit
Dr Premi Belum Diperoleh
   Cr Pendapatan Premi

5. Akuntansi Premi dan Reasuransi

Dalam hubungan dengan reasuransi, premi akan dibagi menjadi dua:

·       Premi Retensi (ditahan sendiri)

·       Premi Ceded (dialihkan ke reasuradur)

Jurnal untuk Premi Ceded:

plaintext
CopyEdit
Dr Beban Premi Reasuransi
   Cr Utang ke Reasuradur

Jurnal untuk Pengakuan Pendapatan Premi Retensi:

plaintext
CopyEdit
Dr Pendapatan Diterima Dimuka Retensi
   Cr Pendapatan Premi Retensi

6. Cadangan Premi Belum Diperoleh (UPR)

Unearned Premium Reserve (UPR) adalah cadangan kewajiban dari premi yang belum menjadi hak pendapatan. Penghitungan UPR umumnya dilakukan secara prorata temporis (proporsional terhadap waktu sisa pertanggungan).


7. Simulasi Perhitungan Earned & Unearned Premium

Misal:
Polis 12 bulan mulai 1 Januari, premi bruto Rp12.000.000
Laporan disusun per 31 Maret.

·       Premi Yang Diperoleh (Earned) = (3/12) × Rp12.000.000 = Rp3.000.000

·       Premi Belum Diperoleh (Unearned) = (9/12) × Rp12.000.000 = Rp9.000.000


8. Implikasi terhadap Laporan Keuangan

·       Laba-Rugi: pendapatan premi hanya yang sudah diperoleh.

·       Neraca: premi belum diperoleh disajikan sebagai liabilitas.

·       Arus Kas: premi diterima dicatat pada aktivitas operasional, namun tidak semuanya langsung menjadi pendapatan.


9. Tantangan dalam Akuntansi Premi

·       Ketidaktepatan pengakuan waktu (terlalu awal atau terlambat).

·       Kurangnya integrasi data underwriting-akuntansi.

·       Kesalahan dalam alokasi ceded-retensi.

·       Perbedaan praktik antar produk asuransi (jiwa vs. umum).


10. Penutup

Akuntansi premi adalah fondasi penting dalam stabilitas finansial perusahaan asuransi. Pemahaman yang baik atas prinsip pengakuan, jenis premi, serta keterkaitan dengan reasuransi membantu perusahaan menyajikan laporan keuangan yang wajar dan andal. Kesalahan dalam akuntansi premi dapat menyebabkan distorsi profitabilitas dan ketidaktepatan manajemen risiko.


Referensi Bacaan

1.     PSAK 62 & PSAK 74 (IFRS 4 & 17)

2.     OJK – POJK No. 71/POJK.05/2016 (Akuntansi Perusahaan Asuransi)

3.     Buku: Insurance Accounting – Ernst & Young Guide

4.     Buku: Principles of Insurance – George E. Rejda

5.     IFRS 17 Implementation Guide – Deloitte

 

Related Posts

Akuntansi Premi dalam Perusahaan Asuransi
4/ 5
Oleh