Sunday, 13 July 2025

601 MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN ASURANSI


 

BAB I

MANAJEMEN RISIKO

 

1.              Perbedaan resiko spekulatif dan operasional

·                Resiko adalah kombinasi antara kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dengan   akibat yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.

·                Resiko spekulatif adalah resiko yang harus ditanggung seseorang akan keputusan yang diambil dalam kegiatannya untuk memperoleh keuntungan (ada elemen profit or gain) dimana orang tersebut harus mempertimbangkan terjadinya keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi.

·                Resiko Operasional adalah sesuatu yang tidak direncanakan dan tidak menyenangkan namun terjadi pada perusahaan dan mengakibatkan kerusakan pada harta benda atau menyakiti pegawainya

 

2.         Definisi Manajemen Resiko Operasional adalah proses identifikasi, analisa, dan  kontrol atas resiko-resiko yang dapat mengancam operasional, asset, dan tanggung jawab perusahaan lainnya.

 

3.          Stakeholder

a).  Supplier        : Akan bergantung pada kelangsungan atas kemampuan mengirim dan menerima pembayaran atas barang-barang dan jasa yang dijanjikan.

Customer      :: Kepentingannya bergantung pada kepercayaan mereka atas layanan    dan kwalitas barang yang disajikan perusahaan

              * Kerugian yang diderita perusahaan akan berdampak pada:

-          Supplier: Apabila cash flow perusahaan terganggu sehingga tidak memenuhi pembayaran yang telah di sepakati

-         Customer: Apabila asset perusahaan termasuk karyawan tidak dapat mensupply atau memenuhi kebutuhan customer.

b). Stakeholder lain:    - karyawan

                                                         - distributor

                                                         - regulator

                                                         - media

                                                         - private investor

                                                         - shareholders

                                                         - Banking industri                                                 

                                                     

                                                          - lingkungan

 

4.        Mengapa manajemen resiko penting:

           Mengenali risiko yang dapat mengancam kelangsungan perusahaan adalah penting guna mengantisipasi dan mengenali dampak yang mungkin terjadi.

Dalam suatu perusahaan masing-masing manajer mengenali dengan baik risiko yang dihadapi dalam / terhadap divisinya masing-masing sementara pada umumnya pemahaman mereka sangat terbatas atas risiko yang mungkin terjadi di divisi lain.

           Untuk itu diperlukan seorang manajer yang akan mengkoordinasi dan memanage risiko-risiko yang terdapat di masing-masing divisi sehingga seluruh resiko yang dapat mengancam kelangsungan perusahaan akan dapat dikenali dan dikendalikan  secara comprehensive atau menyeluruh dengan terintegrasi.

           Dengan manejemen resiko perusahaan akan mengenal resiko yang dapat dihadapinya untuk selanjutnya menentukan strategi apa yang akan diambil dalam mengendalikan risiko-risiko tersebut.

           Keberhasilan dalam menentukan strategi yang diambil akan sangat mempengaruhi pandangan investor dalam menanamkan modalnya kepada perusahaan.

                       

5 .      5 (lima) hal yang harus dilindungi oleh perusahaan dan kerusakan atau kerugian

a).        Keselamatan Karyawan:

-           lingkungan yang mana yang dapat melindungi karyawan dan tamu/pengunjung dari kecelakaan/gangguan kriminal, kriminal dilakukan pihak ketiga dan oleh kenalan

-           lingkungan yang mana yang dapat melindungi karyawan dan tamu/pengunjung dari luka, contohnya perokok pasip, stress, mengganggu dan lainnya

-           Ketrampilan SDM selanjutnya yang dapat digunakan untuk individu atau team

b).        Asset Perusahaan:

-           Balance sheet assets,  termasuk: uang, bangunan, perabotan, kendaraan, dll

-           Off balance sheet assets

Mengcover asset-aset yang tidak termasuk dalam balance sheet assets, seperti:

*       Intelektual assets berupa informasi

*       Repurtasi: kepercayaan terhadap perusahaan

*       Jaringan supplier yang penting

 

*       Pelanggan

- Revenue dan cash flow

   Mencakup: * kontrol keuangan termasuk kontrol kredit

                                                                    * pemasukan

            c).        Kepercayaan dalam berbisnis dan nilai dari merek / cap perusahaan

            d).        menghindari biaya-biaya litigasi (Proses pengadilan)

                        -           Persetujuan lisensi dan regulasi

                        -           Kontrak liabiliti

                        -           Tanggung jawab lingkungan

                        -           Denda dan finali

                        -           Kenaikan biaya pengadilan oleh karyawan dan pihak pengadilan

                        -           Tanggung jawab menurut undang-undang

e).        Kemampuan beroperasi untuk melanjutkan dalam memanage perusahaan secara efektif dan memenuhi janji-janji dan kontrak (kualitas dan waktu)

6.   map risiko

 


7.         Contingency Planning adalah suatu proses dimana perusahaan harus mengantisipasi suatu peristiwa yang tidak diinginkan dan mempersiapkan diri sehingga peristiwa tersebut tidak menghancurkan bagian-bagian yang penting dari perusahaan. Seperti: back up computer data, back up computer hardware central, prepare procedure contigency plan, set up team contingency plan.

 

8.           Manajemen resiko Operasional adalah proses identifikasi, analisa, dan kontrol atas risiko-risiko yang dapat mengancam pengoperasian, asset-aset dan tanggung jawab perusahaan lainnya.

    a            Proses manajemen risiko:

           i.  Menetapkan konsep manajemen risiko

           ii.  Mengenali ancaman-ancaman yang mungkin timbul

                             iii. Mengenali potensi dan ancaman-ancaman tsb dalam menghancurkan perusahaan dan stakeholder perusahaan

                             iv  Mengenali frekuensi terjadinya risiko

                             v     Menilai resiko yang dapat ditanggung perusahaan dan resiko yang tidak dapat ditanggung oleh perusahaan

                             vi.   Mengambil tindakan atas resiko yang tidak dapat ditanggung perusahaan:

a).       Dengan mengurangi frekuensi risiko

b).      Dengan mengurangi dampak atas karyawan, pengoperasian, dan keuangan

c).       Mentransfer risiko kepada perusahaan lain

d).      Mempersiapkan contingency plan

vii.  Mengupdate dan memelihara tingkat risiko yang diterima untuk perkembangan & perubahan perusahaan.

                viii Mengkomunikasikan informasi tentang resiko kepada semua pihak yang berkepentingan.

    b.       Risiko-risiko apa yang mungkin dihadapi perusahaan

Keselamatan karyawan

 

9    Tugas seorang Manajer Resiko

a)              Security                              - Seluruh jenis  assets fisik

- Pengoperasian

- informasi

- Karyawan

- Kecurangan

      b)        kerusakan                            - Kerusakan atas asset-asset termasuk reputasi

                                                               Perusahaan atas berbagai ancaman.

 

c)         Perlindungan karyawan      - Ketentuan atas kesehatan & keselamatan

            dan tamu / pengunjung      - Masalah-masalah keselamatan  lainnya.

                                                            - lingkungan kerja.

 

      d)         Memanage program transfer - Memanage potensi asuransi                                                                                                                  - Perusahaan asuransi dan elemen perusahaan keuangan

 

       e)         Kontinuitas Bisnis              - Analisa resiko katastopik

                                                            - Rencana kelangsungan usaha

                                                            - Review karyawan-karyawan sumber daya lainnya untuk menjamin kesadaran dan kesiapan

10        Tipe suatu data base mencakup :

            a.         catatan kejadian risiko :

                        -           Mendekati kelalaian

                        -           Kehilangan biaya bersih organsisasi

                        -           Klaim asuransi

                        -           Outstanding reserve

            b.         Catatan polis asuransi, mencakup warranti dan condition

            c.         Alur informasi yang dikehendaki asuransi dan format yang dikehendaki

            d.         Keamanan  dan dokumen polis lainnya serta statemen misi

            e.         Registrasi Asset.

f           Catatan perjalanan staff dan perencanaan (mungkin indikasi pertama kali ke daerah yang mempunyai risiko paling tinggi membutuhkan perhatian khusus dan proteksi.

g.        Melihat kembali informasi kedua risiko dan liabiliti, contohnya, suatu catatan gaji staff          dan jumlah karyawan

h.         Contigensi plan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II  IDENTIFIKASI RISIKO

 

1.      Sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan oleh manager risiko dalam mengidentifikasi resiko.

a.          Sumber-sumber Informasi Internal

a.1.     Karyawan dalam perusahaan

Para manajer di setiap departemen adalah orang yang paling mengetahui risiko-risiko di departemen mereka masing-masing.

-      Tugas Manajer Resiko adalah menjalin hubungan yang baik dengan setiap manajer di setiap departemen untuk mengumpulkan informasi tentang resiko di seluruh departemen dan mengevaluasi dampak risiko-risiko tsb, yang pada akhirnya secara comprehensive / menyeluruh mengelola risiko-risiko yang telah diidentifikasi sehingga masing-masing departemen dapat terkoordinasi dalam memperkecil atau menghindari risiko-risiko yang mungkin timbul.

 

-  Audit Commite adalah sekumpulan orang yang ditunjuk dalam suatu perusahaan yang diberi tanggung jawab untuk berkoordinasi dengan manajer resiko, dimana seorang manajer risiko melaporkan secara berkala mengenai analisa risiko dan dampak risiko dalam perusahaan (Melapor ke BOD).

                     a.2.           Dokumen -dokumen dalam Perusahaan

                                       a.2.1. Lembaran Proposal

                  Manager risiko dilibatkan dalam memberikan masukan atau rekomendasi mengenai risiko-risiko serta dampak-dampak yang mungkin timbul berkaitan dengan proposal atas rencana usaha yang akan dilakukan dan dibuat perusahaan (Dengan melihat proposal Manajer risiko dapat melihat potensi bahaya).

 

                                       a.2.2. Laporan Audit

Laporan auditor adalah mengenai kontrol keuangan dan kontrol bisnis dalam perusahaan berjalan dengan baik dan efektif.

                  Permasalahan kontrol menjadi perhatian seorang risiko dan auditor. Yang membedakan keduanya adalah auditor bekerja sebagai pihak pegawai dari luar struktur perusahaan, sementara manajer risiko bekerja atas nama managemen dalam perusahaan itu sendiri.

 

 

 

 

                                       a.2.3.     Dokumen - dokumen Asuransi

Pihak asuransi dapat memberikan informasi yang penting mengenai resiko yang dihadapi perusahaan serta perlindungan / proteksi yang dapat dialihkan ke perusahaan asuransi. Terkadang rekomendasi ataupun catatan kerugian yang diberikan perusahaan asuransi dapat menjadi masukan yang dapat dipertimbangkan oleh seorang manajer resiko dalam mengkaji risiko-risiko perusahaan.

 

a.3.         Kajian yang diterbitkan oleh departemen manajemen risiko.

Secara regular departemen manajemen risiko mengeluarkan analisa risiko dan akibatnya ( Risk & impact Analysis)

 

b.              Sumber-sumber informasi external

b.1.     Sumber Resmi : Badan-badan Emergency, polisi, Fire brigade, Sar, dll. Badan-badan pemerintah, Publikasi perusahaan asuransi & Reasuransi, Publikasi Asosiasi dagang, Majalah-majalah managemen Risiko.

         

           Konsultan : Untuk kebutuhan khusus, seorang Manajemen Risiko memerlukan data / Informasi yang uptode dimana jasa consultant dapat membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan  tersebut sebagai specialist

 

b.2. Sumber tidak  resmi : Surat kabar dan majalah, laporan keuangan Perusahaan Publikasi badan-badan profesi, internet.

 

2.        Perbedaan antara tugas Manajer Risiko dan Auditor

           Tugas Auditor    :

 Sebagai pihak di luar struktur manajemen Perusahaan yang bertugas untuk mengawasi manajemen dan menilai efektifitas dan kontol yang berlaku.

 

Tugas manajemen Risiko :

Melaksanakan tanggung jawabnya sendiri sebagai bagian dari tim manajemen perusahaan untuk mengkoordinasikan risiko-risiko yang dikumpulkan dari tiap-tiap departemen untuk selanjutnya mengelola risiko-risiko tersebut agar akibat yang ditimbulkan dapat dihindari atau diperkecil

 

 

 

 

 

3.        Manfaat utama organisasi Chart sebagai salah satu alat dalam identifikasi risiko :

Adalah berguna sekali sebagaidemontrasi aktifitas dan struktur organisasi, ini hanya terbatas pada fungsi organisasi atau dapat ditambahkan terlalu sulit organisasi untuk  menggambarkan crusiak supplier diantara pihak ketiga atau grup organisasi lain

 

4.        Flow chart :

Berbeda dengan organisasi chart, yang mana flow chart akan memperhatikan PENGARUH yang mungkin terjadi kalau satu kecelakaan terjadi misalnya

           Flow chart akan memperlihatkan bottle neck dan ketergantungan antar bagian dan juga akan memperlihatkan risiko pada bagian akhir (penjualan) kalau sesuatu terjadi pada proses sebelumny

 

5.        Tiga kegunaan Check List dan Questioner:

 1).         Sebagai catatan atau memori seseorang manager risiko

 2).         Sebagai alat untuk mendapatkan informasi, dimana prosesnya dapat didelegasi ke orang  /departemen lain.

  3).        Sebagai suatu format yang standar / baku, sehingga dapat menjadi pembanding untuk informasi-informasi yang berbeda-beda format.

 

6.           Keuntungan  penggunaan Check List dan Questioner :

              1.           Cara murah dan effisien untuk mendapatkan informasi yang besar

              2.           Sederhana dan mudah digunakan

       3.           Cara mudah meng update informasi yang digunakan sekarang dengan hasil survey monitor trend yang terakhir

       4            Menyesuaikan lokasi individu dari risiko yang menarik

       5.           Sangat bermanfaat untuk meletakkan bermacam-macam sumber informasi kedalam format yang biasa digunakan

 

7.           Kerugian penggunaan  Check List dan Questioner :

       1.           Mereka tidak tertarik untuk menambahkan informasi, fakta keadaan yang penting

       2.           Yang sangat berbahaya, apabila author mengetahui dengan jelas yang dimaksud  pertanyaan-pertanyaan  didalam wording

       3.           Apakah  Check List dan Questioner tepat untuk  setiap orang  untuk dijawab ?

       4.           Apakah mempunyai dua interprestasi

 

 

 

 

 

8.               INSPEKSI LANGSUNG

Sebagai seorang manajer risiko merupakan keharusan untuk mengenali dan memahami karakteristik risiko-risiko yang mungkin dapat mengancam operasional atau kelangsungan usaha.

              Salah satu cara yang paling baik adalah dengan melakukan inspeksi langsung ke lapangan, dimana setidaknya ada dua keuntungan yang dapat diperoleh adalah melihat langsung risiko serta kesempatan bertukar pikiran dan pengalaman dengan manajer / orang dilapangan yang berhubungan langsung dengan suatu risiko.

             

*   Keuntungan inspeksi langsung:

1). Sebagai seorang yang mempunyai keahlian khusus untuk menganalisa risiko akan dapat secara langsung mengenali dan mengelola risiko di lapangan.

2). Dapat memberikan rekomendasi tentang bagaimana memperbaiki risiko dan meminimalkan dampak yang mungkin terjadi.

 

* Kerugian inspeksi langsung:

    1). Dengan inspeksi langsung hanya dapat melihat risiko yang tampak pada saat inspeksi dilakukan, tidak dapat melihat secara langsung perubahan-perubahan yang sedang direncanakan dan akan diimplementasikan kemudian.

    2).  Membutuhkan biaya untuk melakukan survey / inspeksi langsung

    3).  Konsentrasi hanya pada risiko-risiko yang dapat diasuransikan

    4).  Risiko yang berada di lingkup pihak partner kerja, seperti: supplier, customer dll   tidak dapat dilihat / inspeksi secara langsung, kecuali ada perjanjian khusus.

    5). Dapat disalah artikan oleh masing-masing divisi, seolah-seolah surveryor/manajer risiko yang melakukan inspeksi atau analisa risiko adalah orang yang bertanggung jawab atas risiko di divisi mereka.

 

9.           RISK COMMITEE

Adalah sekumpulan orang dalam suatu perusahaan yang secara rutin bertemu dan membahas mengenai pengalaman, saran tentang suatu risiko dalam perusahaan.

Seorang manajer risiko bertugas melakukan analisa risiko untuk kemudian dilaporkan kepada Risk Committee untuk selanjutnya apabila disetujui akan diimplementasi.

Dalam Risk committee ditunjuk seorang ketua, yang idealnya ketua tsb merupakan salah satu member dari manajemen tim, agar saran maupun keputusan yang diambil risk committee dapat dengan mudah diimplementasikan karena adanya pengaruh posisi si pengambil keputusan.

 

 

 

 

10       FAULT TREE :

2 (dua) hal pokok yang dapat dicapai dengan menggunakan cara ini

a.            Suatu alat yang  harus dimilki manager risiko  untuk Menilai tingkat kemungkinan risiko akan menjadi kenyataan dan merunut mundur semua hal yang mungkin mempengaruhi sebuah risiko menjadi sebuah kenyataan :

b. Melihat proses yang mungkin menyebabkan kerusakan pada sebuah mesin

 

Aspek yang berkaitan dengan sumber pasokan bahan baku yang harus dipertimbangkan secara saksama oleh manajer risiko  :

a.               Apakah penyebab supply tidak datiag tepat pada waktunya.

b.               Bagaimana ekposure akan dimanage

c.               Apakah ada sumber alternative supplier dapat digunakan ?

d.               Akankah perusahaan menngurangi single risk dengan sumber material dari lebih dari satu supplier

e.               Apakah Patent, perencanaan model, lisensi dan lainnya yang diperlukan untuk organisasi yang digunakan supplier dapat diganti dengan cepat oleh lainnya

          

Risiko yang berhubungan dengan suatu proses atau sebuah mesin dengan menggunakan bagan

 


 




Inadequate records

 

Keuntungan Penggunaan Fault tree

1.               Konsep dokumen fault tree dapat digunakan manajer mempertimbangkan  dari fakta risiko,  misalnya membuat  lebih baik proses deliveri barang dan pelayanan dan selanjutnya mempertimbangkan risiko-risiko yang  yang mungkin terjadi dalam mata rantai hubungan tersebut

2.               Konsep ini masih valid, untuk presentasi sederhana tergantung keadaan diantara keseluruhan mata rantai dari peristiwa yang dilakukan saat delivery.

Ini masih valid, Sangat berbeda untuk lebih fokusnya dengan melihat single proses (proses sendiri)  atau fakta peristiwa dari mesin.

3.                Fault tree dapat dalam satu statemen (pernyataan),  bersama semua rombongan (host), sangat berbeda ancaman delivery, beberapa ilmu, beberapa orang, beberapa politikus, beberapa geograpi, dan beberapa lainyya.

4.               Fault tree dapat lebih berkonsentrasi individu eksposure pada penelitian dan attensi lanjutan, ini dapat digunakan manajer risiko untuk memberi prioritas perhatian pada peristiwa risiko yang sering terjadi atau peristiwa yang mempunyai dampak besar.

5.               Fault tree penggunaannya sangat berbeda oleh ahli matematika, insinyur dan ilmuwan bahkan kesahatan dan keselamatan  serta manajer kontinuiti, fault tree dapat panjang, pendek, sederhana atau sangat teknis dan komputeris, seperti suatu fakta  yang harus diketahui.

  

11          HAZOP: Hazard and Operability Studies

* Tujuan HAZOP: - Menilai tingkat kemungkinan risiko yang mungkin terjadi

- Mentrace mundur setiap aspek yang   memungkinkan suatu risiko terjadi

             * Panduan HAZOP: 1). Tujuan yang hendak dicapai?

                                                     2). Batas toleransi yang diperbolehkan

                         3). Sebab atau kumpulan sebab-sebab yang dapat menyebabkan deviasi / toleransi pada batas yang diperbolehkan

                                                     4). Akibat dari deviasi / toleransi

 

~ KETERANGAN:

   1). Tujuan: Harus ditentukan terlebih dahulu apa yang harus dicapai guna berjalannya suatu kegiatan usaha dengan mempertimbangkan masing-masing risiko yang mungkin terjadi.

                             Contoh fungsi boiler dalam kapal laut:

a.       menyediakan tekanan minimum agar mesin dapat bekerja

b.       menjaga tekanan maximum agar mesin tidak meledak.

    2). Deviasi penyimpangan: menentukan batas deviasi / toleransi agar risiko yang tidak diinginkan tidak dapat terjadi, namun kegiatan dapat tetap dilakukan.

   3). Sebab-sebab penyimpangan menentukan:

                   a. Peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan toleransi / deviasi yang telah ditentukan

                   b. Kumpulan atau rangkaian peristiwa yang dapat terjadi sehingga menyebabkan deviasi yang telah ditetapkan.

                      4). Akibat-akibat penyimapangan: Memperhitungkan akibat-akibat yang mungkin terjadi bahkan memperhitungkan worst case scenario / keadaan yang terburuk seperti dalam hal terjadi ledakan.

                             Tugas seorang manajer risiko adalah memastikan pertanyaan-pertanyaan seperti apabila keadaan yang paling buruk terjadi, dapat di design / disusun secara terstruktur.

 

              Kelebihan Hazop :

a.               Identifikasi dilakukan secara luas

b.               Melibatkan sekelompok orang untuk mengindentifikasikan risiko

c.               Memungkinkan penelitian terhadap tiap bagian dari suatu sistim yang rumit

             

              Kekurangan Hazop :

a.               Waktu dan biaya besar

b.               Penyer\derhanaan sistim dapat mengakibatkan diabaikannya aspek-aspek penting dan berbahaya

  

11             Teknik-teknik Identifikasi

a.      Dimana risiko tersebut berada

i.                Organisation chart

Kita bisa tahu dimana  risiko berada

ii.              Flow chart

Mengetahui kira-kira apa yang terjadi kalau risiko tersebut menjadi kenyataan

b.      Risiko-risiko apa yang terlibat ?

i                 Checklist dan questionariess

Kita bisa menggali lebih jauh risiko-risiko apa yang terlibat

ii                Inspeksi langsung

Mengenali dan memahami karakteristik risiko yang mengancam operasional dan kelangsungan usaha

Iii Brainstorming

Membuat kesempatan dimana setiap orang yang berkepentingan membagi pengetahuannya

iv               Komite risiko

Sekumpulan orang yang secara rutin bertemu dan membahas mengenai pengalaman, saran tentang suatu risiko dalam perusahaan.

c.      Bagaimana kita bisa menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan

i                 Fault tree

2 (dua) hal pokok yang dapat dicapai dengan menggunakan cara ini

a.            Suatu alat yang  harus dimilki manager risiko  untuk Menilai tingkat kemungkinan risiko akan menjadi kenyataan dan merunut mundur semua hal yang mungkin mempengaruhi sebuah risiko menjadi sebuah kenyataan.

b.           Melihat proses yang mungkin menyebabkan kerusakan pada sebuah mesin

 

ii                HAZOP

Tujuan Hazop sama dengan Fault tree Yaitu merunut semua kemungkinan yang bisa menyebabkan risiko menjadi kenyataan, Berbeda dengan fault tree, Hazop ditutun oleh 4 (empat pertanyaan)

                                           a.            Tujuan yang hendak dicapai ?

                                           b.           Batas toleransi yang diperbolehkan

c.            Sebab atau kumpulan sebab-sebab yang dapat menyebabkan deviasi / toleransi pada batas yang diperbolehkan

                                           d.           Akibat dari deviasi / toleransi

 

 

 

                                                      BAB III ANALISA RISIKO

                                                                      

1.      TUJUAN ANALISA RISIKO:

Hal yang perlu nyang harus selalu menjadi dasar pertimbangan dalam setiap langkah awal proses analisa risiko

a.      Mengenali jenis-jenis risiko

b.      Mengatur risiko untuk menilai tingkat risiko yang dapat ditanggung oleh perusahaan.

c.      Membantu dalam mempresentasikan konsep risiko secara jelas dan konsisten

d.      Mendukung keputusan yang akan diambil atas tindakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko ke arah tingkat risiko yang di tahan / tanggung perusahaan

e.      Mendukung keputusan yang baik tentang contingency plan yang diperlukan

f.      Menilai ketelitian pengoperasian dan biaya dari menajemen risiko yang ada.

g.      Mengingatkan kesadaran manajemen dan pemahaman atas dampak risiko yang mungkin terjadi. Dengan membantu para menajer dalam memanage perusahaan dengan baik dan menyakinkan bahwa para manajer dapat menggambarkan para stakeholder dalam kontrol / kendali yang benar.

 

2.      Manfaat utama dari analisa risiko dengan menggunakan informasi statistik :

Agar kita neniliki gambaran yang berkaitan dengan frekuensi dan nilai kerugian yang mungkin terjadi

Kekurangannya :

a.      Statistik sangat tergantung pada akurasi dan relevansi data yang digunakan

b.      Membutuhkan intervensi dari manajer risiko dalam menggunakan data-data  tersebut.

c.      Dengan kata lain, data tidak bisa digunakan begitu saja karena ada bebera hal yang dapat mengganggu.

 

Hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan analisa statistic:

1.      Kita dapat mendasarkan pengambilan keputusan berdasarkan analisa statistic, namun sebelum menggunakan analisa statistic, seorang manajer risiko, juga harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a.      Perubahan-perubahan kondisi / keadaan

Pastikan bahwa data-data dalam menganalisa statistic telah di update/ diperbaharui dengan informasi-informasi / perkembangan2 terbaru tentang risiko yang akhir-akhir ini terjadi yang merupakan pengalaman yang nyata dan telah merubah pandangan tentang suatu risiko. Seperti:

- Peristiwa bocornya pipa gas yang menimbulkan dampak yang luar biasa bukan hanya di lingkungan industri namun juga lingkungan sekitarnya. 

- Demonstrasi besar-besaran menentang kenaikan harga bahan bakar

 

    b.   Risiko Katastropik

                                Risiko katastropik sangat jarang terjadi, namun bila terjadi akan menimbulkan kerusakan / dampak yang luar biasa. Contoh: Hurricane (topan), strom, dll. Untuk itu, ada baiknya para ahli manajemen risiko mengambil tindakan dengan mencoba mengindentifikasi setiap risiko katastropik dengan jalan memberi nama dan mengamati frekwensi terjadinya, sehingga setidaknya risiko katastropik yang mungkin terjadi dapat diantisipasi serta dampak kerugiannya dapat diminilisasi.

 

c.      ketepatan input data

Angka statistic memerlukan ketepatan dan keakuratan data yang tinggi agar statistic yang dihasilkan benar-benar mencerminkan risiko yang sesungguhmya serta menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi yang benar atas tindakan yang perlu diambil guna mengantisipasi risiko  serta dampak yang ditimbulkan.

Untuk itu seorang manajer resiko sebaiknya memeriksa ulang untuk memastikan data-data yang digunakan dalam analisa statistic adalah valid dan benar.

 

3.      Killer Risks

Killer Risks adalah risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan perusahaan / organisasi secara keseluruhan

 Setiap perusahaan / organisasi mempunyai killer Risks yang berbeda-beda tergantung jenis dan lingkungan usahanya.

Namun demikian ada beberapa risiko yang secara umum dapat mempengaruhi suatu organisasi / Perusahaan, yaitu:

a.        Kehilangan ijin usaha.

           Kesalahan pengelolahan usaha dapat menyebabkan ijin usaha suatu perusahaan/organisasi dicabut oleh aparat / pihak yang berwenang. Untuk seorang , manager risiko harus memastikan bahwa pengelolaan usaha yang dapat tetap terkendali dengan benar.

b.        Nama baik Merk dagang dan nama perusahaan beserta produk-produknya

c.        Fasilitas-fasilitas pendukung

           Manager Risiko harus memastikan bahwa kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas fasilitas-fasilitas pendukung usaha seperti computer, mesin-mesin produksi telah diantisipasi dengan baik

d.        Sumber Daya Manusia

           Manager risiko harus mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang mengancam kelangsungan sumber-sumber daya yang memiliki keahlian yang diperlukan serta memiliki moral yang baik.

e.        Kemampuan financial Perusahaan

f.        Kekuatan Kompetitor atau pesaing

 

g.        Kehilangan bisnis serta kontrol keuangan dalam perusahaan

 

Risiko diatas menambah tantangan bagi seorang manager risiko dalam menjalankan tugasnya mereka dituntut untuk :

a.      Menyampaikan informasi mengenai / berkaitan dengan killer Risk secara jernih dan tepat sasaran

b.      Upaya untuk menghindar dari killer Risk apabila memungkinkan

c.      Mempersiapkan Contigency plan untuk mengantisipasi worst case terjadi

 

Matriks risiko

Ancaman

Maximum loss

Frekwensi

1. Pemalsuan Dokumen

2. Pembajakan Kendaraan

3. Pemogokan

4. Kekurangan Stock

5. Staff Fraud

6. Flood

7. Terrorism

8. Pencurian

9. Kebakaran

Rp        2.500.000

Rp    150.000.000

Rp    150.000.000

Rp        1.500.000

Rp    500.000.000

Rp 2.500.000.000

Rp 2.500.000.000

Rp    500.000.000

Rp 1.000.000.000

> 1 th

Setiap 3 th

Setiap 3 th

> 1 th

Setiap 10 th

Setiap 5 th

Setiap 10 th

> 1 th

Setiap 10 th



 <500 MIO

 

<1000 MIO

 

 <100 mio

 

 

 

 

4.      Lima prinsip yang melandasi aktivitas Manajemen Risiko:

1). Libatkan Para Manajer

Karena mereka yang paling mengetahui risiko yang mungkin terjadi di departemen mereka masing-masing

2). Mengumpulkan jenis-jenis informasi yang berbeda untuk membantu suatu gambaran risiko secara keseluruhan di perusahaan / organisasi.

3). Menyadari bahwa risiko adalah dinamis dimana para manajer secara produktif meningkatkan metode dan kemampuan dalam mengantisipasi risiko di depatemennya masing-masing.

4). Analisa risiko adalah suatu alat yang di design untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dalam mengambil tindakan, dan bukan hanya merupakan kegiatan akademis.

5). Memastikan bahwa informasi tentang analisa risiko telah disajikan dengan jelas dan disampaikan ke manajemen dan para manajer, agar risiko dapat dipahami dan diambil tindakan yang tepat.

 

5.      Hazard Katalog mempunyai 2(dua) fungsi :

1.                   Manajer risko mengindentifikasi dimana kerugian akan terjadi

2.                   Manajer risko mengindentifikasi darimana ancman datang

 

6.      Konsekuensi yang mungkin timbul dari Pengukuran Kerugian :

a.      Injury / loss of life (cacat / meninggal)

b.      Monetary loss  -- masalah keuangan

c.      Time          à delivery time  à finalty à pelanggan pindah

d.      Survival  à penyebab killer risk

 

7.      Jelaskan perbedaan Possible dan probable  (PML)

Posible : tidak mungkin untuk kwantitas kerugian melebihi harga yang telah ditetapkan

Probable : kemungkinan tidak melebihi harga yang ditetapkan , kerugian maksimum probalitas dengan membuat asumsi jika fire proteksi bekerja dengan baik, konsekuensi terpisah dan kontigensi planning

 

8.      Index DOW FIRE and EXPLOSION

Adalah index yang memperhitungkan factor hazard dari material sekitar dan kontruksi yang digunakan. Setiap material dan tipe konstruksi memiliki hazard factor masing-masing yang bila dikonbinasikan akan menghasilkan indek

 

9.      Alat untuk analisa Risiko

a.               Hazard Catalogues

                                                    i.     Manajer risiko mengidentifikasikan dimana kerugian akan terjadi

                                                  ii.     Manajer risiko mengidentifikasikan darimana ancaman datang

             

b.              Risk Modelling

Intinya adalah membuat scenario fiktif yang diharapkan akan membantu manager risiko membuat keputusan

c.               Pengukuran Kerugian

Kita akan mendapatkan gambaran tentang risiko yang berguna dalam analisa dengan melihat konsekuensi yang ditimbulkannya, konsekuensi yang timbul :

-            Injury / loss of life

-            Monetary loss – financial matter

-            Time                 - Delivery time à finalty  à pelanggan pindah ketempat lain

-         Survival               -killer penyebabnya

d.              Mendefinisikan Konsekuensi

Apakah kita dalam menganalisa risiko harus memperhitungkan recovery dari pihak lain atau tidak

 

10.                 Penggantian dari Asuransi

Ada dua poin penting yang berkaitan dengan recovery dari Asuransi

a.        Ada tanggung jawab Uberima Fides. Kegagalan dalam hal ini akan membuat pihak Asuransi tidak melalukan penggantian

b.       Premi yang akan dibayarkan tergantung pada klaim yang dibayarkan, Banyak klaim  maka premi renewal akan lebih tinggi dan term yang lebih sempit

                                       

11.        Aspek-Aspek lain yang harus diperhatikan dalam analisa risiko :

a.           Faktor Ketergantungan (komponen-komponen sebuah proses)

Untuk sebuah sistem yang komplek akan selalu ada ketergantungan antara satu bagian dan bagian yang lain  (ingat bagaimana flow chart, Fault tree dan Hazop dapat mengidentifikasikan hal ini)

Kondisi yang akan menimbulkan ketergantungan :

-            Dimana terdapat lebih dari satu unit produksi

-            Unsur-unsur yang diperlukan berasal dari tempat lain.

-            Suatu ketergantungan diantara bisnis atau diantara unit dalam bisnis

b.          Probabilitas

Mengelompokan  risiko berdasarkan tingkat-tingkat  probabilitas dan impact

 

12.        Model ketergantungan

Dari tujuan yang akan dicapai perusahaan kita mundur kebelakang untuk melihat risiko-risiko yang mungkin terjadi di sepanjang proses

             

 

 

BAB  IV    MEMBUAT PRIORITAS RISIKO

 

1.        ATTITUDE TO RISK                                                                                                                                                        

          ( Perilaku suatu perusahaan / organisasi atas resiko)

 a.       Ada 2 Perilaku   : - Risk Taking (menahan risiko)

                                       - Risk Avoidance  (mengalihkan Risiko)

 b.       Keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan atau organisasi sangat tergantung  pada  :  - Kepribadian Decision Maker

                      - Faktor-faktor usaha lain dalam organisasi

 c.       Faktor-faktor lain tersebut mencakup:

·       Kemapuan keuangan perusahaan & skala perusahaan.

·       Culture/ kebiasaan (ex: culture barat & timur)

·       Fleksibilitas suatu organisasi / perusahaan

·       Dampak suatu perusahaan terhadap masa depan usaha perusahaan.

e.        Penjelasan point a s/d b, seperti no 4.

 

2.      Menentukan pemeningkatan / prioritas risiko adalah penting bagi managemen yang bertindak sebagai decision maker.dengan mengevaluasi, mengetahui secara menyeluruh atas resiko, dampak terjadi risiko (kecenderungan dan luas kerugian suatu risiko) akan memudahkan seorang manager dalam menentukan / mengambil keputusan apakah suatu risiko termasuk risiko yang acceptable atau unacceptable.

 

3.    Keuntungan yang dapat dinikmati perusahaan kalau memutuskan menanggung sendiri semua kerugian  / Penghematan yang dapat dinikmati oleh perusahaan  kalau menahan sendiri risiko/loss:

·       Biaya managemen risiko yang mungkin tidak ekonomis.

·       Biaya administrasi dan keuntungan yang dinikmati perusahaan asuransi

·       Biaya administrasi dan kontrol terhadap keluar masuknya uang dan dari asuransi.

·       Dana yang ditahan dan digunakan untuk produksi.

·       Dapat meningkatkan kesadaran semua pihak dalam organisasi / perusahaan atas resiko & konsekwensinya yang mereka tanggung sendiri.

 

Hal dibawah ini perlu mendapat perhatian kalau perusahaan memutuskan menahan sendiri semua loss :

a.        Jangan terkecoh dengan loss-loss individual yang kecil, tetapi perhatikan total jumlahnya

b.        Killer risk tidak memandang besar sebuah perusahaan. Kehilangan brand image dapat menghancurkan perusahaan yang sangat besar sekalipun.

 

 

c.        Perhatikan bagian perusahaan yang relative lemah dan kecil. Mereka mungkin tidak mampu menahan loss seperti yang dilakukan oleh kantor pusat misalnya

          

4.    Faktor-faktor commercial yang mempengaruhi perilaku perusahaan terhadap risiko

a.          Kemampuan financial / keuangan perusahaan dan skala perusahaan

b.          Kultur / kebiasaan  organisasi

c.          Fleksibitas perusahaan / organisasi

d.           Dampak suatu kejadian atas penjualan mana yang akan datang

 

1)     Kemampuan  financial dan skala perusahaan/ organisasi

a)     Perilaku organisasi / perusahaan sangat tergantung pada kondisi kemampuan financial serta skala suatu organisasi/ perusahaan

b)     kemampauan keuangan sebuah organisasi/perusahaan sangat berbeda antara skala yang besar / kuat dengan skala yang kecil dalam menanggapi suatu risiko.

c)     skala perusahaan / organisasi yang memiliki kemampuan financial yang kuat/ besar cenderung untuk menahan sendiri risiko dibandingkan mengalihkan risiko kePerusahaan asuransi dengan pertimbangan penghematan.

d)     Sebaliknya untuk skala perusahaan kecil cenderung mengalihkan risiko dengan pertimbangan tidak dapat / mampu menampung risiko yang dapat terjadi

 

2)     Kultur / Kebiasaan

a.      Kultur / kebiasaan setiap style pengelola perusahaan sangat mempengaruhi perilaku dan keputusan yang di ambil terhadap risiko yang akan dihadapi.

b.       Untuk style / gaya perusahaan barat, cenderung untuk mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi atas risiko-risiko yang diluar kemampuannya menanggung / menahan risiko.

c.       Sebaliknya untuk perusahaan bergaya timur, sebagian besar masih belum memiliki kesadaran untuk mengalihkan risiko dengan jalan membeli jaminan asuransi.

 

3)     Flexibilitas Perusahaan /organisasi

a.      Uang bukanlah satu-satunya konsekwensi terjadinya suatu risiko kejadian, antara lain yang sangat berpengaruh adalah waktu.

b.      Setiap organisasi / perusahaan memiliki toleransi yang berbeda-beda atas seberapa besar / lama dampak yang ditimbulkan atas terjadinya suatu kegagalan.

c.      Untuk perusahaan yang menyediakan layanan non stop (24 jam/ 7 days), terjadinya kegagalan akan memiliki toleransi recovery yang sangat ketat.

 

 

 

d.      Untuk perusahaan yang bekerja berdasarkan kontrak waktu, kegagalan akan meyebabkan waktu penyelesaian menjadi tidak tepat waktu dan dapat mengakibatkan denda / penalty keterlambatan yang harus ditanggung perusahaan. Untuk jenis usaha seperti inipun toleransi atas kegagalan sangat ketat.

e.      Salah satu cara mengantisipasi dan meminimalisasi kerugian yang mungkin timbul jika kegagalan seperti diatas terjadi adalah dengan melindungi usaha dengan membeli proteksi business interruption yang menjamin kerugian financial bila kegagalan terjadi

 

4)     Dampak suatu kejadian terhadap masa depan bisnis / usaha

Dampak suatu peristiwa / kejadian sangat menjadi concerns / perhatiaan bagi perusahaan / organisasi yang sangat tergantung pada nama baik perusahaan serta kwalitas produknya.

Seperti : bank, Insurance Company, Hotel, Restaurant, Surat kabar,dll.

Karena suatu peristiwa yang berdampak buruk pada nama baik perusahaan / organisasi atau produk atau layanan media, akan sangat mempengaruhi usaha dan  masa depan usaha mereka.

 

5.  Dimensi kecenderungan terjadi kerugian

     2 (dua) Dimensi kecenderungan : - dapatkah kerugian mungkin terjadi?

                                                  - seberapa sering kerugian dapat terjadi?

§  Kerugian-kerugian kecil namun sering, akan menjadi perhatian bagi seorang manajer risiko. Karena untuk skala waktu tertentu, akumulasi kerugian-kerugian kecil tersebut akan menjadi kerugian yang besar.

§  Selain itu, kerugian-kerugian kecil yang sering terjadi, merupakan suatu indikasi yang perlu segera ditangani sebagi potensi adanya kerugian yang jauh lebih besar dapat terjadi pada perusahaan / organisasi

§  Mungkin untuk kerugian-kerugian yang kecil namun sangat jarang terjadi dapat dinilai sebagai hal yang tidak terlalu penting. Namun frekuensi yang jarang terjadi dapat pula menimbulkan suatu kerugian yang sangat besar atau disebut catastrophic risk yang penting juga bagi seorang risk manager untuk mencermati.

 

6.          Prioritas risiko juga perlu dibuat untuk kepentingan atau kebutuhan manajemen :

a.          Prioritas perlu dibuat sebelum keputusan-keputusan bisnis dibuat oleh pimpinan

b.          Prioritas risiko akan mendorong pemahaman yang sama tentang risiko pada seluruh bagian dan tingkatan perusahaan

c.          Prioritas perlu dibuat agar proses manajemen risiko cos effective

 

 

 

 

BAB V PENILAIAN KONTROL RISIKO

 

1.        Kontrol risiko :

           Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kontrol risiko :

           a.               Manajemen risiko tidak bertujuan mengeliminasi risiko 100% . Dalam banyak hal yang bisa dilakukan  adalah menurunkan risiko

           b.               Manajemen risiko harus realistik. Baik dari segi ekspektasi hasil yang diharapkan maupun dari segi pembiayaannya

           c.               Diperlukan lingkungan yang mendukung agar tujuan manajemen risiko tercapai. Karenanya manajemen risiko seringkali merupakan kombinasi dari akseptasi risiko, Menurunkan risiko, Menurunkan akibat yang mungkin dan rencana kontigensi

 

2.        Contoh killer rsik :

           a.    Kredibilitas dan nilai brand

           b.    Retensi pelanggan

           c.    Fasilitas IT dan fasilitas lainnya yang memberikan pelayanan grup secara keseluruhan

           d.    Retensi cukup keahlian didalam organisasi

           e.    Persetujuan lisensi dan regulasi

           f.     Kontrol bisnis – mencakup kontrol keuangan

           g.    Solvency

 

3.        Nama lain rencana kontinuitas dan kontigensi

           a.    Contigency planning

           b.    Continuity Planning

           c.    Disaster planning

           d.    crisis planning

 

4.        Tujuan dari rencana kontinuitas:

           a.     Ini adalah percepatan, kontrol tanggung jawab dan kejadian yang nampak dan akibatnya.

           b.    Kerusakan ditangani sejauh mungkin.

           c.    Keamanan dan keselamatan dikembalikan lagi.

           d.    Kontrol keuangan dan operasi tetap seperti semula

           e.    Nilai brand dilindungi.

           f.     Bertanggung jawab langsung.

           g.    Kembali ke bisnis seperti biasa dilakukan.

 

 

5.        Asumsi yang digunakan dalam menyusun sebuah Rencana Kontigensi :

           a.    Diasumsikan bahwa semua langkah penyelamatan sudah dilakukan untuk mengurangi risiko

           b.    Struktur organisasi tidak bekerja menyusul terjadinya loss sehingga membutuhkan adanya sebuah struktur Organisasi Darurat

 

6.        Analisa Risiko Katastropik:            

           Risiko strategis yang bersifat Killer Risk

           a.    Kegagalan untuk inovasi melawan kompetisi

           b.    Reputasi dan nilai manajemen brand rendah

           c.    Karyawan dan motivasi performance rendah

           d.    Manajemn projek utama rendah

 

7.        Kegagalan operasional yang dapat menghancurkan perusahaan:

           a.    Kegagalan infrastuktur central komputer dan komunikasi

           b.    Kegagalan kritis stuktur local computer dan komunikasi

           c.    Kerusakan gedung-gedung dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk proses dan delivery

           d.    Informasi penting, apakah dalam kertas atau dalam data base computer

           e.    Dimana terdapat kerusakan servis melalui kerugian seorang karyawan, atau sebuah team dari karyawan kunci , dalam satu kejadian.

           f.     Hal-hal yang perlu mengikat pelayanan supplier dan distribusi.

 

8.        Fungsi IT di perusahaan:

           a.    Mengganti sejumlah besar staff yang di training dan berpengalaman yang dibutuhkan untuk penggunaan proses manual dengan keahlian manual kemungkinan menjadi padam melebihi suatu periode waktu.

           b.    Supply informasi produk dan pelanggan melalui data base

           c.    Menyimpan audit Trail untuk kepuasan catatan  keuangan, kontrol internal dan eksternal dan memenuhi permohonan.

           d. Mempunyai cukup kredibilitas dalam kelengkapan output untuk memuaskan temen sekerja dan regulator

           e.    Mempunyai kebutuhan formulasi dan beberapa kebersamaan standar proses dibuat kedalam peralatan lunak.

           f.     Mengijinkan akses merubah database ke lain departemen yang menarik dan pihak ketiga pemberi wewenang

           g.    keamanan informasi yng sensitip (variasi, kebersamaan, pelanggan. Karyawan, teman sejawat dan pihak ketiga.

 

 

9.        WORKSROUND :

           Adalah Melaksanakan pekerjaan dengan kertas sampai diganti dengan computer akan mempertimbangkan apakah alternative dapat menyelesaikan semua fungsi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan dan tujuan

 

10.      Hal yang harus menjadi perhatian dalam membuat rencana kontigensi :

           a.    Frekuensi back up perubahan software dan data

                  Ketentuan frekuesi ini adalah jumlah data yang diproses  dapat hilang diantra backup terakhir dan terjadinya disaster

                  Kehilangan data ini perlu didapatkan dan kemudian memproses kembali setelah itu.  Ini dapat kesukaran khusus jika computer dan kertas kerja hilang [ada saat kejadian disaster

           b.    Sejauh mana kecepatan reinstatemen computer dan komunikasi

           c.    Penomoran, lokasi, power dan kecepatan kotigensi mesin

 

11.      Recovery plan :

                  Adalah rencana menangani  dengan cepat dan tepat untuk kelangsungan hidup setelah terjadi bencana

Hal yang ingin dicapai recovery plan :

           1.    Batas kerusakan, mencakup kecepatan reinstatemen keamanan dan keslamatan

           2.    Kecepatan respon menangani penggunaan kepercayaan, tanggung jawab, sumber-sumber

           3.    Membuat perencanan dan prioritas untuk proses recovery

           4.    Memperhatikan komunikasi terbaru sebagai tantangan kedua didalam dan diluar organiisasi

           5.    Proteksi nama brand

           6.    Memelihara organisasi dengan kuat yang mempunyai tempat di Pasaran.

 

           Disamping untuk mengatasi akibat dari krisis fisik seperti kebakaran dan kerusakan akibat bom, contingency plans juga perlu untuk menangani berbagai insiden lainnya :

           a.    Recall kemungkinan produk penting yang tidak aman  di toko dan distributor

           b.    Respon ancaman penculikan, tebusan, perselisihan industri

           c.    Responsif atas penyerangan media

           d.    Perjanjian kerusakan polusi

 

12.      Recovery plan :

a.    plan objective : mengembalikan kondisi pabrik sesegera mungkin ke kondisi sebelum ledakan terjadi.

b.    respon yang terstruktur :

o   menunjuk seorang krisis manager yang akan membuat keputusan yang cepat dan penting tentang tingkat dan kebutuhan suatu response / tindakan.= sebaiknya mempunyai posisi yang disegani di dalam organisasi.

 

o   Membuat struktur krisis management yang diketahui dan disetujui semua pihak yang terkait.= bisnit unit team, kommunikasi team, salvage & set up team,etc.

o   Akses ke sumber-sumber yang dapat di percaya untuk menilai kerugian, mengurangi / membatasi kerugian, dan mengembalikan / memulihkan secuity & safety.

o   Menentukan tempat meeting, termasuk alamat,no telfon / fax, email, akses method. Ini diperlukan bila  dalam lingkungan pabrik tidak dapat dipergunakan.

 

c.    Crisis Management : memberikan kuasa kepada crisis manager dan menetapkan tanggung jawab masing-masing. Dengan memberi nama khusus pada masing-masing team untuk memperjalan scope dan tanggung jawabnya. Seperti :

1)           Salvage dan set up team

              Tugas :  -    menghubungi pihak asuransi

-        menset fasilitas produksi yang baru ( lokasi pabrik & mesin-mesin yang baru) serta menyelamatkan salvage atas mesin-mesin yang lama.

            2)             Bisnis unit team

Tugas : - Mengkoordinasi divisi-divisi yang ada untuk dapat tetap melakukan tugasnya meskipun dalam kondisi darurat. agar dapat tetap melayani kebutuhan customer dan menjalin hubungan.

             3)            Communication Team.

Tugas :  - Mengupayakan agar komunikasi internal dan eksternal dapat tetap terselenggara dengan baik meskipun dalam kondisi darurat.

              4)           IT Team.

Tugas : - Mengupayakan aspek informasi dan teknologi, seperti  fasilitas-fasilitas infrastruktur IT dalam pabrik dapat segera pulih.

d.    Crisis communication

              seperti dijelaskan dalam point 2 di atas, salah satu team yang di bentuk adalah communication team dimana, media bertugas untuk : menjaga dan memulihkan komunikasi yang baik dalam tingkat internal ( antara bagian / divisi) dan external (customer, supplier, pers, kepolisian, dll).

 

e.    Offsite Store

              Dalam hal pabrik tidak dapat beroperasi, perlu diadakan lokasi lain yang dapat digunakan sebagai lokasi pengganti dalam kondisi darurat. Dimana tempatnya dapat menggunakan lokasi pendukung yang ada yang merupakan bagian operasional dari pabrik yang telah di lengkapi fasilitas serta mesin-mesin yang diperlukan untuk pengoperasian sementara pabrik.

 

 

f.    Contigency facilities

Fasilitas-fasilitas contingency seperti struktur IT dan komunikasi sangat diperlukan dalam pengoperasian pabrik selain struktur lain yang berkaitan dengan produksi pabrik.seorang Crisis manager perlu memastikan masing-masing team memiliki prosedur dan person incharge yang jelas agar penyedia fasilitas yang diharapkan dapat tersedia dengan cepat.

 

g.    Prompts.

               Dengan prosedur serta person in charge yang jelas di masing-masing divisi / team akan mempercepat proses recovery dimana seorang crisis manager dapat segera mengevaluasi proses recovery dengan lebih cepat menentukan tindakan yang tepat dan segera.

 

h.    Schedule.

Selain prosedur yang jelas dari masing-masing team / divisi diperlukan schedule.

 

i.     Media

              Communication team yang dibentuk bertugas membina komunikasi yang baik dalam scoupe internal (antar divisi) dan external. Salah satu tugas communication team dalam scoupe external adalah memberikan informasi yang positif terhadap media cetak maupum elektronik untuk memastikan informasi yang diberikan adalah tepat maka perlu ditunjuk orang yang memiliki kemampuan khusus yang mengetahui kondisi internal dengan baik serta mampu berkomunikasi ke external antara lain media dengan baik, tepat, dan jelas.

 

j.     Customers dan stakeholders.

              Komunikasi yang baik juga perlu dilakukan bukan hanya kepada media tapi juga kapada customer dan stakeholder ( seperti : supplier) agar mereka dapat diupdate dengan proses recovery status tanpa harus kesulitan untuk menanyakan kondisi / status proses recovery.

 

13.      Perbedaan Rencana Kontinuitas & recovery Plan

Perbedaan antara rencana kontinuitas dan recovery plan adalah

Rencana kontinuitas adalah rencana yang dibuat untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang berpotensi dapat menghacurkan perusahaan.dengan usaha menghilangkan seluruh resiko yang mungkin atas peristiwa - peristiwa yang menghancurkan risiko-risiko tersebut antara lain:

-            Risiko katastropik

-            Computer dan infrastruktur komunikasi

-            Risiko katastropik lain.

 

 

 

Recovery plan adalah rencana-rencana yang dibuat untuk mengembalikan kondisi perusahaan atas suatu peristiwa katastropik yang telah terjadi dengan jalan:

-                                                                           -         Membatasi kerugian, termasuk pemulihan keamanan & keselamatan.

-                                                                           -         Mempercepat tanggapan melalui kepercayaan, kewenangan, dan sumber daya.

-                                                                           -         Membuat tata tertib dan prioritas dari proses Recovery

-                                                                           -         Mencari dan memperbaiki komunikasi internal & ekternal.

 

14       Risiko-risiko katastropik lain.

           a.  Crucial Informasi / Informasi penting.

Proses kontinuitas memerlukan identifikasi seluruh informasi-informasi penting dan memastikan bahwa informasi-informasi tersebut tetap ada dalam keadaan disaster / bencana, apabila manajemen gagal dalam mengidentifikasi dan menjaga informasi-informasi tersbut, maka setelah terjadinya disaster, perusahaan akan lumpuh karena kehilangan informasi-informasi tersebut untuk melanjutkan usaha.

 

           b.  Tingkat layanan yang rendah.

Dalam keadaan disaster, layanan kepada customer harus tetap dapat di jalankan.meskipun dalam keadaan tidak penuh, seorang krisis manager harus dapat mengidentifikasi dan menunjukan orang-orang tertentu yang memiliki fungsi khusus dalam menjalankan fungsi layanan tersebut dalam keadaan disaster.

 

           c.   Rantai Supplier dan Distributor

Dalam keadaan disaster rantai yang menghubungkan dengan pihak external seperti supplier dan distributor tidak boleh terputus. Crisis manager harus dapat memastikan bahwa rantai yang menghubungkan baik internal maupun eksternal harus tetap terjaga / tidak terputus agar perusahaan dapat tetap melangsungkan usahanya pasca disaster.

 

           d.   Staf Kunci dan team Kunci / Penting.

Kehilangan karyawan-karyawan yang menjadi kunci jalannya roda perusahaan sangat penting untuk diwaspadai. Untuk itu perusahaan harus dapat menjaga dan memperhatikan orang-orang dan team-team yang berfungsi sebagai kunci bagi perusahaan. Perusahaan juga harus dapat sesegera mungkin mencari penggantinya apabila hal tersebut terjadi, agar roda perusahaan dapat tetap berjalan seperti yang diharapkan.

 

14       Yang dimaksud disaster plan, emergency plan dan crisis manajemen plan

           Disaster plan                          à pencegahan  dan kontrol kerugian

           Emergency plan                     à bagaimana caranya menanganinya

 

           Crisis manajemen plan          - BagaimanA agar supaya bisnis dapat beroperasi kembali secepatnya

 

Langkah utama yang harus didentifikasikan dalam menyusun contingency plan terhadap gangguan usaha perusahaan

1.                   Identifikasi sumber-sumber potensial yamg dapat menyebabkan gangguan uasaha

2.                   Identifikasi bagian-bagian interdependency

3.                   identifikasi ketergantungan pada supplier dan distributor

4.                   Identifikasi supplier / outlet alternative

5.                   Identifikasi faktor maksimum loss

 

           Tambahan :

a.                                                               Peristiwa yang sebenarnya

b.                                                              Respon terhadap suatu peristiwa

c.                                                               Team untuk menangani krisis

d.                                                              Yang perlu cepat keselamatan

e.                                                               Data pendalaman

f.                                                               Tindakan yang harus dilakukan secepatnya

          

15.      Tujuan yang bisa diperloeh lewat Latihan :

           a.               Menaikkan komitmen dan kesadaran staff

           b.               Periksa keputusan yang dibuat tentang sumber yang diperlukan dan kecepatan yang dapat digunakan

           c.               Kesalahan yang nampak dalam real disaster , kehancuran

           d. Periksa perencanaan dan keputusan mengenai risiko masih bisa digunkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VI KONTROL RISIKO I

 

1.        Fire modelling : kita bisa menduga bagaimana api akan menjalar dan kerusakan yang mungkin ditimbulkan dan tentu saja bagaimana kita bisa mengatasinya

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah model Kebakaran :

           a.    Sumber ignition dan api

           b.    Perpindahan panas kematerial dan insfrastruktur tetangga

           c.    Kelakuan material dan struktur terhadap api

           d.    Pergerakan asap

           e     Peralatan deteksi

           f      Peralatan pengaman / pemadam kebakaran berfungsi ?

           g.    Evakuasi

           h.    Racun

           i.     Waste dan run off

Bentuk kerusakan selain akibat kebakaran dalam pabrik sendiri yang mungkin dapat mengakibatkan kerugian yang tidak kalah besarnya :

           a.    Kerusakan yang menimpa premises tetangga yang akan menggangu akses ke premises organisasi

           b.    Kerusakan pada supplier dan distributor kritis, yang mempunyai pengaruh kerusakan organisasi di rumah sendiri

 

2.  Bagian dalam gedung yang harus tahan api

-            Dinding dan partisi

-            Pintu-pintu dan frame / kerangka pintu / jendela.

-            Kerangka bangunan

-            Atap / ceiling

-            Lantai

-            Rangka kaca

-            Rangka ventilasi

-            Pelindung struktur baja

 

3.        Penyebab timbulnya Un-insured loss :

           a.    Area-area risiko yang mana perusahaan memutuskan menangani sendiri risiko tersebut dari pada diasuransikan

           b.    Barang-barang yang tidak diasuransikan didalam area yang diketahui terjadi kerusakan regular.

           c.    Rumah dan isinya dimana pemilik atau penghuni tidak tetap dan tidak dapat memberikan jaminan

           d.    Consequential loss yang mana tidak mungkin menjadi ditanggung penuh

          

4.    Asset yang harus dilindungi oleh Perusahaan

-            Pegawai / karyawan

-            Asset fisik,termasuk uang dalam bentuk apapun

-            Asset intelektual

 

5     hal yang dilakukan oleh pemilik perusahaan dalam konteks keselamatan dan kesehatan kerja menurut health and safety at work act 1974.

-            Menyelenggarakan penerapan tindakan keselamatan dan kejahatan yang merupakan suatu kebutuhan dalam penilaian risiko.

-            Menunjuk orang yang kompeten dalam pelaksanaannya

-            Membuat emergency procedure.

-            Memberikan informasi yang jelas kepada karyawan serta mengadakan traning, bila diperlukan.

-            Bekerja sama dengan perusahaan lain untuk berbagi pengalaman.

       Perusahaan dituntut untuk terus memonitor dan mereview seluruh resiko dan memastikan tugas keselamatan dan kesehatan tetap up-to-date dan mengikuti perubahan pemerintah dan dalam perusahaan itu sendiri.

 

6.    Stress yang berhubungan dengan Pekerjaan

1.        Volume pekerjaan

2           Kurang konsultasi

3           Tidak cukup pengarahan

4           Moral dan suasana organisasi

5           Menjadi undervalue

          

7.  Diskriminasi di tempat kerja.

                      Diskriminasi dan tuduhan atas dikriminasi dapat terjadi di berbagai aspek antar hubungan antar karyawan dan perusahaan. Bukan saja berlaku dalam hal jenis kelamin dan ras, tetapi juga dalam hal kemampuan/ keterbatasan kemampuan. Sebagai orang manager harus memahami peraturan mengenai diskriminasi serta memastikan bahwa issue diskriminasi tidak terjadi dalam perusahaan.

Dalam hukum Inggris diatur:

a.   Disability descrimination Act 1995.

              Mengatur ketentuan tentang pelarangan diskriminasi kepada orang-orang yang memiliki keterbatasan kemampuan dalam lingkungan kerja di inggris. Namun ketentuan ini tidak berlaku untuk beberapa jenis pekerjaan seperti :army, sipir, pemadam kebakaran,dan beberapa lainnya yang memiliki risiko pekerjaan yang tinggi. Ketentuan di atas juga tidak berlaku untuk perusahaan yang memiliki karyawan di bawah 15 orang.

 

 

 

b.   Sexcial and Racil Diskrimination

            - Sex Diskrimination Act 1975

              Mengatur kesamaan hak dalam dunia kerja antara pria dan wanita seseorang yang merasa diperlukan secara diskriminatif dapat mengadukan ke EOC (Equal Opportunities Emmission) yaitu suatu badan independent yang mengontrol kesamaan hak antara wanita dan pria dalam hal pekerjaan.

            - Race Relations Act 1976

              Melarang diskriminasi atas dasar warna kulit, ras, kebangsaan, atau etnik. baik langsung maupun tidak langsung diskriminasi dilarang dalam layanan, fasilitas, pekerjaan, akomodasi, dll.

 

           *       Slide 1                       Kontrol Resiko

·       Terhadap asset–asset tangible & intangible(pegawai, assetfisik/property, asset intelektual)

              Slide 2              Macam Risiko

a.      Risiko kebakaran

b.      Risiko sebab lain

§  Earthquake

§  Pemanasan global

§  Mechanical tailure

§  Lain-lain

c.      Risiko keamanan

·       Pencurian

·       Malicious

·       Terrorisme

·       Teknologi

d.      Manajemen Risiko Keamanan

·       Asset Tangible (property & SDM)

·       Asset intangible informasi

e.      Ancaman dari dalam perusahaan sendiri.

·       Pegawai sendiri untuk kepentingan competitor

·       Prosedur Recruitment

·       Prosedure Recruitment

·       Prosedure karyawan yang Resign – mengembalikan informasi.

 

 

 

 

 

BAB VII  KONTROL RISIKO

 

1         Jenis jenis  Risiko :

·  Risiko produk

·  Politik Risk/ Risiko politik

·  Risiko lingkungan

·  Risiko tanggung jawab hukum terhadap pihak III

·  Risiko kendaraan bermotor

·  Risiko kontrak

·  Risiko e-commerce

·  Media

 

2.    Dampak yang mungkin dialami perusahaan kalau produk buruk kualitasnya.

  • Recall produk / produk ditarik kembali untuk diperbaiki atau dimusnahkan.
  • Recall dapat menyebabkan kerugian jangka panjang atas kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk tersebut serta brand name.
  • Produk dapat menyebabkan kerugian / kerusakan kepada pemakai bahkan dapat dituntut di pengadilan.

 

Perusahaan memproduksi barang / produk (untuk service) dengan janji akan memproduksi barang / service dengan kualitas tertentu dan diantar kepada pembeli sesuai dengan waktu yang disetujui. Gagal memenuhi salah satunya akan dianggap sebagai kegagalan.

Kontribusi manajer risiko untuk menjamin produk / jasa bisa dihasilkan TEPAT pada kesempatan pertama, dua hal yang penting diperhatikan adalah :

a.    Pegawai berkualitas, di training dengan baik, komunikasi yang baik Antara pegawai dan pegawai / pekerja dilengkapi alat-alat produksi yang baik

b.    Jangan sampai ada rantai ketergantungan yang gagal berfungsi

 

3.    Peranan manager Risiko sehubungan dengan penelitian & pengembangan Produk

Seorang manager risiko mempunyai peranan dalam mendukung Penelitian & pengembangan produk melalui :

·   Impact Analysis / analisis dampak

·   What if  Scenario

 

a)     Impact Analysis adalah analisis yang dibuat mengenai dampak suatu produk, baik mulai dari pengadaan material, proses produksi, serta hasil / manfaat dari produksi yang sedang diteliti. Sebagai contoh apabila kita akan memproduksi produk sabun perlu dipikirkan dampak yang berpotensi untuk terimbas, mulai dampak lingkungan,  dampak market, dampak government regulation, dampak bagi perusahaan itu sendiri.

 

b)     “What if”scenario adalah scenario-scenario yang perlu dipikirkan sepanjang proses produksi. mulai dari proses perencanaan, pengadaan material, proses produksi, proses pemasaran, dan proses-proses selanjutnya. sebagai contoh dalam proses pengadaan raw material, untuk menghindari kerugian yang lebih besar dari perusahaan apabila supplier gagal mensupply raw material yang dibutuhkan untuk itu, perlu dibuat scenario lain dimana raw material biasa didapatkan dan scenario yang lain dengan dampak kerugian waktu, biaya, dan tenaga yang tidak terlalu besar.

 

4.    Konstribusi seorang manager Risiko untuk memastikan produk tepat pada kesempatan:

  • Memastikan bahwa produk recall plan telah tersedia dan telah di uji.
  • Bekerja sama dengan para manajer pabrik, produk designers dan pihak-pihak lain untuk memastikan bahwa produk tepat pada kesempatan pertama

.

5.    Komponen Produk Recall Plan

a.          Perlu atau tidaknya Recall:

·       Diperlukan seseorang yang mempunyai tanggung jawab untuk menentukan betul tidaknya recall, mengingat keputusan tersebut sangat diperlukan dalam waktu yang cepat.

·       Pertimbangan untuk recall:

-        Safety/keselamatan untuk menghindari tuntutan hukum lebih lanjut.

-        Kredibilitas informasi untuk Recall, cukup waktukah untuk mengevaluasi yang ada.

b.          Siapa saja yang perlu dihubungi dalam Recall.

·            Distributor saja

·            Pelanggan yang telah terlanjur membeli produk

·            Bantuan media, antar karyawan,atau lainnya.

·            Atau menggunakan customer information

c.      The Message /Informasinya

Perlu dipastikan bahwa informasinya jelas adalah:

·       Penjelasan tentang jenis produk yang akan di Recall

·       Mengapa produk tersebut perlu di Recall

·       Apa yang harus dilakukan untuk pelanggan atau produk tersebut.

 

d.   Bagaimana informasi tentang Recall disampaikan.

   Media dapat dimanfaatkan dalam proses Recall, namun menggunakan media dapat terjadi 2 kemungkinan :

·       Suatu kesempatan

·       Dapat menjadi ancaman

    e.    memonitor proses Recall

    f.    Debrief / mereview pengalaman dalam Recall untuk improvement.

·            Bagaimana perusahaan menghindari Recall

·            Bagaimana proses Recall dapat dilakukan dengan lebih baik

 

6.        Risiko Politik :

Adalah perubahan peta politik dapat mengubah seluruh aspek dimana perusahaan menjalankan usahanya

           Beberapa poin penting yang harus bias dikembangkan :

           a.               Beberapa negara memiliki risiko politik yang lebih tinggi

           b                Risiko perjalanan dinas luar negeri.

           c.               Risiko membuka kantor perwakilan diluar negeri

           d                Dinegara mana kita akan menempatkan kantor ?

           e.               Risiko Politik dinegara dimana supplier penting kita berada / berproduksi.

           f                 Perubahan Situsi politik yang berbahaya adalah perubahan politik secara mendadak, Perubahan gradual lebih gampang diatasi akibatnya

           g.               Evakuasi staff dari negara tertentu

 

7.    3 (tiga) hal yang perlu dilakukan suatu manager risiko berkaitan dengan kontaminasi tanah.

Syarat adanya kontaminasi terhadap tanah:

·   Ada pollutant/unsure pengkontaminasi yang merugikan.

·   Ada receptor/pihak yang dirugikan.

·   Ada hubungan antar keduanya

 

8         langkah yang perlu dilakukan oleh suatu manager risiko:

·            Memeriksa catatan sejarah kepemilikan untuk mentrace back history kontaminasi.

·            Melakukan survey termasuk memeriksa kondisi tanah melalui proses pengujian.

·            Membawa hasil pengujian ke badan yang berwenang termasuk para receptor.

           Hal-hal lain yang mungkin menyebabkan / terkait dengan kontaminasi terhadap tanah

-          Air yang digunakan oleh Fire brigade bias menyebabkan kontaminasi

-          Harga tanah yang terindentifikasi kontaminasi akan jatuh

 

 

-  Litigasi yang dibawa oleh penduduk sekitar misalnya menyebabkan perusahaan mengeluarkan uang yang banyak

 

9.        Risiko Terhadap Pihak Ke tiga

           Tanggung jawab dalam konteks prinsip Repondeat superior

-          Negligence (kellaian) sebagai sumber litigasi

-          Repondeat Superior berarti apa yang dilakukan oleh orang suruhan kita (agent) adalah juga merupakan tanggung jawab Perusahaan. Pegawai adalah agent Perusahaan

Beberapa argumen yang bisa digunakan sebagai pertahanan dalam menghadapi tuntuan yang berhubungan dengan prinsip diatas :

a.        Volenti non fit injuria :  Pihak yang terluka secara sadar datang mendekati risiko

b.        Contributory Negligence : Pihak Yang terluka juga memiliki kontribusi dalam kelalaian yang terjadi

 

Liabiliti yang timbul karena :

a.        Tanggung jawab terhadap Pekerja

b         Karena kontrak

           -     Kontrak yang besar penalti ditentukan dimuka

           -     Kontrak yang besarnya penalti ditentukan pengadilan

           Menggunakan wording kontrak yang standar adalah satu cara untuk menghindari risiko yang 

           Tidak dikehendaki

c.        Produk yang dibuat

d.        Pelanggaran terhadap kewajiban yang diminta oleh undang-undang

e.        Tanggung jawab terhadap tanah yang ditempati

f          D&O (sifatnya personal, apa yang tidak boleh dilakukan oleh Pejabat ditentukan oleh undang-undang, dua hal yang paling sering dilakukan oleh Pejabat Perusahan adalah :

           -     Penyalah gunaan wewenang

           -     Gagal memenuhi tanggung jawab jabatan

 

10.         Risiko  Motor  : kerusakan terhadap kendaraan itu sendiri dan tanggung Gugat Kepada pihak Ketiga, Risiko akumulasi

    Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan risiko kendaraan bermotor

·     Kendaraan itu sendiri:

-        Jenis kendaraan

-        Jumlah kendaraan

-        Pengalaman klaim untuk masing-masing jenis kendaraan

-        Trayek/wilayah operasional

 

·   Pegemudi / driver:

-        Skill level (experience, moral hazard,dll)

-        Perlu tidaknya training untuk mendapatkan standar skill

 

11.      Risiko yang timbul karena  Kontrak :

Sehubungan dengan tanggung jawab perusahaan yang timbul akibat kontrak, Manajer risiko harus memperhatikan dua hal :

a.        Apakah Perusahaan akan Gagal memenuhi tanggung jawab tersebut ?

b.        Seberapa besar biaya yang harus ditanggung kalau perusahaan gagal memenuhinya dan bagaimana dana ini bisa didapatkan

 

12       Risiko trade (e-commerce) / Risiko yang ditimbulkan teknologi

-                 Keamanan

-                 global

-                 hacking dan virus

-                 Legality

-                 Scale of impact

-                 Speed evolution

-                 Miscellanoues

 

13.      Brand Dan Reputasi

Brand dapat dianggap sebagai salah satu elemen terpenting untuk hidup perusahaan dan sangat sulit untuk diperbaiki kalau sudah pernah rusak

Brand rusak karena pelanggan kehilangan kepercayaan dan dapat pula dikarenakan oleh aksi-aksi yang dilakukan oleh organisasi yang tidak setuju dengan aktifitas perusahaan (pressure grup)

Yang paling berbahaya dari tindakan media alah mereka membuat asumsi dan selalu melihat permasalahan dari sudut kemanusiaan

Tindakan yang bisa dilakukan :

-                Mempersiapkan Media center.

 -               Mempersiapkan Media crisis respon plan

-                Menunjuk seorang juru bicara

 

14.  Tantangan yang harus menjadi perhatian manager risiko sehubungan dengan peranan media :

       a     Kecepatan yang diperlukan untuk respone

       Beberapa media memonitor radio pelayanan emergensi dan mendapatkan secara cepat, jika tidak kadang-kadang lebih cepat.

      

       b.     Menghentikan kesalahan informasi

              (khususnya dari staff sendiri pemilik organisasi tidak mengetahui atau gambaran terkahir

       c.     Mendapatkan informasi luar yang konsisten dari reporter

d.    Memastikan bahwa pembicara terakhir, dapat dipercaya, informasi dari situasi yang berkembang cepat.

e.    Memberikan informasi dasar bahwa mungkin dapat digunakan secara konsisten untuk semua range pada kondisi yang berbeda

f.     Proteksi informasi sensitip dari sumber-sumber professional

 

15.     Rantai Supply :

Salah satu fungsi Manajer risiko adalah mengidentifikasikan titik-titik supply dan menjamin agar titik ini terbebas dari risiko gagal supply. Setiap titik memiliki kekuatan dan kelemahan mereka sendiri sehingga toleransi terhadap risiko juga berbeda-beda

Tren yang ada sekarang ini, adalah para supplier ini adalah pihak ketiga (outsourcing). Hal ini menimbulkan risiko baru yang harus dikelola. Contohnya adalah penggunaan Customer data base oleh pihak ketiga ini.  Salah kelola maka bisa dituntut oleh customer

 

16.     Evaluasi Pilihan – Pilihan Pada Kontrol Risiko  (analisa Cost and Benefit):

Belanja manajemen risiko haruslah bijak dan cost effektif. Sejauh mungkin harus ekonomis, ada dua pengecualian

1.       Usaha untuk memenuhi standar yang ditetapkan undang-undang

2.       Usaha yang berkaitan dengan keselamatan manusia

 

17.     Jenis investasi yang dapat dilakukan sehubungan tindakan-tindakan manajemen risiko

a.       Pengeluaran / ekspedisi langsung

b.       Loss opportunity karena ketidak leluasaan aktifitas

c.       Pengenalan kontrol yang membuat lebih sulit, panjang dan lebih mahal untuk delivery produk

 

9.      Langkah-langkah yang harus dilakukan manajer risiko dalam persiapan / implementasi kontrol risiko

a.       Memilih solusi terbaik

b.          Implementasi keputusan pemilihan

c.          Membawa orang

Kontrol dan pengukuran yang terbaru diperlukan untuk menjadi effektif lebih sadar dan program latihan dilaksanakan untuk staff baru dan staff yang berkaitan

d.          Latihan contingency plan

 

 

 

 

Latihan crusial meliputi :

1     Meningkatkan kesadaran dan latihan

    1. Dapat digunakan assesmen kritis untuk peraturannya
    2. Beberapa peningkatann yang diperlukan untuk perencanaan
    3. Demontrasi bagaimana upto date mereka

e.          Monitor dan respon perubahan

  

BAB VIII PEMBIAYAAN

 

1         Kecelakaan pada manusia tetap menjadi hal penting karena dua hal :

a.        Perusahaan bisa dituntut

b.        Pegawai yang terluka tidak bisa bekerja dan hal ini merupakan kerugian (terutama kalau terluka adalah key person)

           Biaya sebuah kecelakaan / Kerugian :

           Kategory biaya :

a.           Moneter

Initail cost : Biaya Ganti asset yang hilang, biaya litigasi, hukuman dari pengadilan mengganggu cash flow

Outgoing Cost :        Biaya yang timbul selama pembangunan / penggantian, waktu yang diperlukan bisa panjang

Standing Charges : gaji, biaya PHK pegawai

Semua biaya diatas harus dikeluarkan namun pada saat yang sama pendapatan perusahaan berkurang dratis

 

b.           Waktu

Proses perbaikan pasti memakan waktu. Total yang harus dikeluarkan selama masa waktu tersebut harus diperhitungkan sebagai total biaya sebuah kerusakan

 

c.           Administrasi

d.           Implikasi financial

 

2.        Sehubungan dengan besarnya beban finansial yang harus ditanggung perusahaan, keputusan yang harus dibuat oleh perusahaan :

a.          Apakah tetap menanggung sendiri risiko internal

b.          Apakah membuat dana untuk risiko sendiri suatu kejadian dan kuantum setiap dana

c.          Keputusan untuk mengasuransikan ( batasan ganti rugi yang akan dinegoisasi dalam kontrak asuransi)

d.          Pengaturan keseimbangan yang effektif diantara instrumen pendanaan

 

3.        Hal-hal yang harus diperhatikan oleh manajer risiko dalam menentukan pilihan pembiayaan risiko :

a.         Evaluasi biaya potensial dengan memperhatikan batas waktu dan periode

b.         Klarifikasi apakah maksimum probable loss atau maksimum posibble loss

 

 

c.         Evaluasi kemungkinan biaya total suatu risiko dan pemisahaannya, biaya potensial maksimum untuk satu kali kerugian

d.         Mempertimbangkan kapan setiap kerugian akan membutuhkan pendanaan

 

4            Manajer Risiko mempunyai tambahan :

a.        Retensi risiko

-            Tambahan keuangan untuk satu risiko adalah untuk investasi uang dan sumber lain untuk memindahkan risiko atau mempersiapkan untuk menangani peristiwa sehingga tidak ada kerusakan yang terjadi

-            Pengeluaran baiya, : contoh : mempunyai dua production line atau computer sistem independen

-            Biaya menyelesaikan online, simulasi down load backpud data untuk sistem jarak jauh / server

-            Biaya dua supplier yang beridiri sendiri

 

b.          Self funding (pendanaan sendiri)

-            Organisasi memutuskan kemungkinan terjadi kerugian pada suatu level yang mana dapat didanai dengan mudah dan dengan modal biasa serta level aliran keuangan  (cash flow level)

-            Bilamana, kerugian terjadi mungkin lebih banyak organisasi masih mampu

 

c.         Memindahkan kerugian keuangan ke organisasi lain

-            Metode ini dalam kontrak wording :

i           Memindahkan risiko keuangan lain

ii         Memastikan bahwa risiko keuangan tidak dipindahkan kedalam organisasi

-            Metode bisnis lain dan hubungan baik mempunyai pengaruh untuk memastikan kerugian dan kegagalan kehilangan seorang teman dapat diindikasikan, ini khusus selama negoisasi merger dan akuisitasi, dimana beberapa kerugian masih tersisa dari pemilik sebelumnya

 

d.         Memindahkan tanggung jawab pada profesional karir

Bentuk umum memindahkan risiko pada profesional karir adalah dengan menggunakan pasar asuransi atau reasuransi

 

e.        Kombinasi diatas

 

 

 

 

 

5.           Kebutuhan Perusahaan masa kini sehubungan pembiayaan risiko :

a.           Memastikan bahwa kekuatan organisasi digunakan sepenuhnya untuk keuntungan pemilik.

b.           Memberikan kenaikan untuk single risiko operasi yang dapat menghancurkan.

c.           Memperhatikan keperluan risiko organisasi dari atas kebawah daripada detail arah keatas  (kadangkala ditunjukkan seperti manajemen holistik atau risiko manajemen total

d.           Menanggulangi risiko-risiko yang dapat diasuransikan, kesukaran untuk risiko asuransi dan risiko yang tidak dapat diasuransikan adalah tugas pimpinan manajemen

e.           Mencerminkan realitas bahwa risiko adalah multi year, multi fungsi dan multi phenomea eksposure

f.            Membuat pemakaian terbaik untuk kesempatan risiko keuangan lain yang mana style organisasi baru mungkin sekarang dapat diuntungkan

 

6.           Yang dimaksud dengan Softer benefit dari manajemen  risiko adalah :

Mengukur penurunan krisis potensial dan frekuensi yang dapat diijinkan organisasi untuk memberikan kebebasan stress, pelayanan tanpa tekanan pada stakeholder, memungkinkan manajer berkonsentrasi pada pengembangan organisasi daripada bergelut dengan masalah. Mereka akan menurunkan risiko kedepan, misalnya suatu kerusakan potensial oleh media seperti membuka krisi, dengan kata lain direksi dapat berkonsentrasi secara penuh pada pengembangan bisnis

 

7.           Pemindahan Risiko :

              Keuntungan :

-        Asuransi memberikan sarana ekonomi untuk mengambil eksposur dengan jumlah besar pada organisasi

-        Membawa organisasi pengalaman kesehatan risiko dan mekanisme pendanaan risiko

-        Asuransi dapat memberikan pelayanan manajemen klaim, yang akan membebaskan organisasi dari tugas-tugas terinci dimana mereka tidak mempunyai keahlian yang sangat besar dan sebaliknya mengalihkan manajemen dari aliran utama permintaan organisasi

 

              Kerugian

Meliputi potensi klaim biasa, biaya penanggung dan keuntungan penanggng, yang membuat total premi yang harus dibayar,  tetapi tidak semua penambahan tukar menukar pendanaan (barter), dimana jumlah yang besar dengan klaim-klaim kecil. Sederhananya membuat biaya tambahan  dan administrasi serta keuntungan

 

8.           Alternative risiko karena :

a.           Alasan kuat, kerugian-kerugian katastropik sangat tinggi, mengakibatkan industri Asuransi tidak mampu merespon.

 

b.           Konsekuensi, kapasitas katastropik, pada saat ini, tidak dapat digunakan sepenuhnya, menunjukkan fluktuasi harga yang hebat

c.           Memisahkan dan skala kapital market berarti ekposure katastropik dapat dipisahkan melalui sumber kapital yang lebih luas, daripada menjual ke asuransi atau reasuransi.

 

              Catastrophe risk exchangee ( CATEX) :

Adalah suatu sistim elektronik untuk pasar asuransi risiko, ini dapat dipisahkan secara individu untuk setiap type risk dam dapat mereka menggunkan modak mereka lebih effisien

 

9.        Manfaat pembentukan Captive Insurance :

-        Penghematan biaya asuransi, risk selection dan control

-        Tambahan terhadap conventional market cover

-        Akses terhadap reasuransi

-        Pajak

-        Manfaat lokasi offshore

-        Complementasi strategi global risk financing

-        Profit center

 

Kerugiannya

1.                   Portfolio yang sedikit / terbatas

2.                   biaya mendirikan captive dan biaya oprasional

3.                   Kerjasama dengan direct insurance market

4.                   Peraturan yang berlaku mengenai lokal insurance

5.                   pengawasan pemerintah terhadap perusahaan asuransi

6.                   Tekanan dari manajemen internal

7.                   Pengaruh dari pengalaman kerugian yang buruk

8.                   manajemen harus membagi waktu untuk pengelolaan captive

 

 

Jenis-jenis captive

Size           :             Small scale, full scalr

Ownership :             single parent captive, multi parent

Scope operation      :             Pure captive,        oper market

Function    :             direct , reinsurance basis

Location    : domestic

 

 

Precondition mendirikan captive :

1.          Perushaan untuk mempunyai kemampuan loss kontrol yang memuaskan

2.          Senior manajemen mengetahui dan mengerti implikasi pendirian dn memberikan komitmen

3.          level risiko yang ditanggung untuk setiap  jnis eksposure dan captive secara keseluruhan oleg keputusan

4.          Volume premi yang mencukupi

5.          Kerjasama dari direct dan pasar reinsuransi

6.          Manajemen captive mengetahui kebutuhan sehubungan dengan pendirian dan oengadaan captive dan mencri bantuan dan advis dari pihak luar apabila diperlukan

 

10           (delapan) Tahapan perhitungan Maksimum probable property Damage (MPPD) :

-        Hazard dari proses yang khusus, menggambarkan luar daerah yang dapat dipengaruhi oleh fire dan explotion.

-        Hazard yang memperbesar probabilitas kerugian (misalnya. Transformer, debu, tekanan pemanas (f2)

-        Faktor hazard unit, F3 = F1 x F2

-        Fire explotion unit , F3 x faktor material

-        Dari Nilai f3 dan faktor material dapat diperoleh damage faktor

-        Grafik ekposur radius (feet) Vs Fire explotion

-        Base Maksimum probable property damage (MPPD) , replacement value dalam ekposur area x damage faktor

-        Credit factor : memperkecil MPPD antara lain : sprinkler, emergency shutdown system, drainage

    Actual MPPD = MPPD x credit factor

 

11.      Evaluasi Pilihan Risiko keuangan

a.        Retensi resiko

Kesempatan :

-        Modal dipegang teguh organisasi untuk pemakaian bila diperlukan

-        Biaya tinggi pertukaran uang whole sale pada dana klaim lebih kecil dapat dialihkan

-        Manager grup dan manajer lokal mengetahui bahwa suatu kejadian risiko mempunyai pengaruh pada penghasilan mereka, mendorong mengambil bunga dan risiko kepemilikan

 

Ancaman

-            Diperlukan keahlian menangani klaim dan sumber-sumber, sumber internal atau sub kontraktor perlu biaya

-            Bermacam-macam Maksimum possible loss atau frekuensi klaim

-            Potensi fluktuasi level kerugian dan berdampak jangka pendek pada penghasilan

 

 

b.        Self funding :

Kesempatan :

-            Keputusan menggunakan mekanisme pendanaan sendiri adalah keputusan tambahan untuk menahan risiko. Pada kesempatan yang sama dimana juga dapat digunakan

-            Mekanisme pendanaan sendiri, menuju satu langkah kedepan, bilamana dapat digunakan organisasi untuk menahan lebih banyak risiko internal, ini mencakup penempatan terlalu banyak financial tanpa merusak aliran dana jangka pendek dan aset

-            Banyak struktur bentuk pendanaan pemakaian pajak dan lokasi keuntungan dalam kondisi perusahaan captive dan pendanaan sendiri

-            Mekanisme pendanaan dapat tepat sekali untuk lokasi organisasi. Ini tidak ada permintaan yang tepat program pendanaan kedalam infrastruktur pembawa risiko eksternal

-            Mekanisme bentuk pendanaan diijinkan berapa modal kerja dikembalikan kedalam organisasi untuk pemakaian harian

-            Satu penempatan bentuk pendanaan sendiri mengijinkan organisasi akses langsung kereasuransi dan pasar modal untuk ekposure yang paling besar

    Ancaman

-            Ancaman-ancaman datang pada retensi risiko penggunaan persamaan pada mekanisme pendanaan sendiri

-            Ketergantungan muncul pada suatu ekposur risiko baru yang diketahui dan dimanage

 

c.        Memindahkan kerugian keuangan ke organisasi lain

Kesempatan

-         Pemindahaan risiko adalah cara yang tidak mahal untuk mengabaikan risiko

                 

Ancaman

-         Biaya risiko dalam negosiasi harga, bila toleransi harga risiko lebih rendah daripada organisasi, kemudian organisasi akan membanyarnya. Secara tidak langsung, lebih dari yang dibutuhkan bila menahan sendiri risikonya.

-         Negosiasi pemindahan risiko mungkin akan gagal, penempatan pada kontrak keuntungan lain dalam peril

-         Kontrol dan fasilitas ma najemen risiko penggunaan rutinitas dalam rumah organisasi tidak dapat untuk menghilangkan kejadian risiko yang terjadi.

 

d.                 Memindahkan tanggung jawab pada profesional karier

Kesempatan

-         Penanggung memisahkan risiko secara ekonomi melalui berbeda organisasi dan area geografi

 

-         Penanggung membawa manajemen risiko dan kontrol klaim, sumber-sumber dan keahlian skala ekonomi

-         Disini dapat dilihat kebebasan apabila negosiasi klaim liability

-         Beberapa kepuasan regulasi atau undang-undang dibutuhkan

    Ancaman

-         Penghasilan penanggung tidak dapat tepat dengan pengeluaran

-         Range dari organisasi yang diasuransikan

-         Penanggung mungkin menawarkan implementasi kontrol risiko yang tidak pas dalam menahan risiko pada organisasi sendiri

-         Premi dapat sangat berbeda menurut Kapital asuransi yang dapat digunakan, membuat sulit pembiayaan yang berbeda

-         Penghasilan asuransi menutup banyak risiko yang meghancurkan adalah tidak dapat dibutuhkan

-         Biaya tambahan penempatan meliputi administrasi dan keuangan

 

e.       Alternatif Pemindahan Risiko

    Kesempatan

-         Banyak sumber risiko kapital lebih besar dapat digunakan untuk menutup katastropik yang hebat

              Ancaman

-         Pembayaran tidak memerlukan hubungan dengan ganti rugi jumlah yang diterima mungkin kecil atau kelebihan jumlahnya

-         Kurang familiar diantara organisasi dan kapital market dan diantara kapital market dan keperluan operasional organisasi, dapat menimbulkan risiko baru dalam kepercayaan baru yang telah dihasilkan

-         Kapital merket tidak selalu keahlian klaim dan sumber yang datang pada asuransi, emmerlukan beberapa biaya sumber internal atau sub kontrak

-         Instrumen ini tidak merugikan simpatik pada regulator, pajak atau pada standar akunting

              f. Kombinasi Diatas

 

12.         Risk sharing :

Perusahaan membagi risiko diantara  mereka , yang mana mereka membayar setiap contribusi kedalam suatu pendaanaan umum dari kerugian yang akan dibayar, untuk jelasnya, Kontribusi di rubah secara regular, untuk  menjamin bahwa ini cukup untuk menutup biya kerugian dan administrasi

Ahli hukum, akuntan dan ahli kedokteran menggunakan mekanisme self funding untuk memberikan indemnity claim profesional.  Reinsuransi mungkin digunakan untuk memberikan kerugian yang besar dan tak terbatas

Related Posts

601 MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN ASURANSI
4/ 5
Oleh