Setoran tunai,
Ini
adalah bentuk yang paling dapat
diterima jaminan keamanan atas bond
yang sangat berisiko, seperti
peradilan kontra bond (judicial counter bonds)
Namun, mungkin dianggap tidak praktis untuk jaminan pembayaran bond untuk menutupi pinjaman di bawah surat perjanjian hutang. Tepatnya, peminjam membutuhkan dana untuk proyek atau bisnis dan tidak perlu pinjaman jika ia memiliki dana yang cukup untuk usaha tersebut.
Sebagai jaminan keamanan, penerimaan resmi surety harus menentukan bahwa setoran tunai diterima sebagai jaminan untuk bond yang akan dirilis ke. deposan saat bond secara resmi dibatalkan oleh Obligee. Obligee itu sertifikat pembatalan. harus diserahkan kepada penjamin, untuk memungkinkan yang terakhir untuk melepaskan deposit tunai kepada deposan
2 Tugas atau
terus-keluar dari deposito bank
(tabungan atau deposito atau Batas kredit).
Ini juga merupakan salah
satu jenis handal dan dapat
diterima jaminan untuk bond
sangat berisiko, asalkan adanya jumlah yang cukup
pada rekening bank deposan dikonfirmasi secara
tertulis oleh pejabat yang berwenang dari bank, tunduk pada kondisi berikut :
• Jumlah deposito
bank yang akan ditugaskan harus
paling sedikit sama dengan jumlah bond.
• Akta Pengalihan
harus ditandatangani dan diakui oleh deposan.
• Deposit Sertifikat
Waktu asli atau Passbook
harus diserahkan kepada dan disimpan oleh surety untuk disimpan sampai bond tersebut sepatutnya
dibatalkan.
3, Penugasan surat
berharga pemerintah.
Surat
berharga pemerintah juga
dapat diterima sebagai jaminan. Sertifikat asli harus disimpan pada
perusahaan surety dan Akta sesuai keharusan pengalihan dilakukan dan diakui 'oleh' pemilik. surat berharga dalam mendukung perusahaan surety .
4.
Real estate mortgage.
Ini adalah bentuk yang sangat praktis jaminan atas bond
berisiko. Namun, untuk dapat diterima
sebagai jaminan properti harus menggadaikan pada kepastian dan
harus memenuhi berikut. kondisi:
• Properti harus mestinya judulnya SHM terdaftar di nama mortagagors
• Properti harus perumahan komersial, atau industri,
sebaiknya dengan perbaikan, seperti rumah atau
bangunan.
• Properti harus bebas
dari penjaminan.
• dinilai atau nilai
pasar properti
harus minimal dua kali jumlah bond diterapkan seperti disertifikasi oleh penilai profesional dalam Laporan Penilainya, salinan
yang harus disampaikan kepada Surety
·
Hipotek harus sepatutnya terdaftar
dan dijelaskan pada nama atau namal properti untuk digadaikan
dan diserahkan kepada surety untuk disimpan sampai bond tersebut sepatutnya dibatalkan.
• Bangunan atau
perbaikan yang ada di properti (jika ada) harus
diasuransikan secara memadai
5 Pledge
of shares of Stock.
Saham untuk
digunakan sebagai jaminan tunduk
diterima dengan kondisi berikut:
·
Saham harus bebas
dari penjaminan
·
Saham harus berharga
·
Saham referably harus blue
chips dan nonspeculative
·
Nilai pasar saat ini dikutip di surat kabar atau nilai
buku saham harus minimal
dua kali jumlah bond.
·
janji harus ditandatangani dalam instrumen publik oleh
pemilik, dari saham yang mendukung perusahaan penjamin, dengan gadai
benar disahkan pada
'sertifikat corresponding.stock
·
Perusahaan yang mengeluarkan saham-melalui agen transfer harus
diberitahu dari
perjanjian itu, furnishing dengan
salinan daripadanya dan meminta, lien dicatat
dalam pembukuan korporasi
·
Disarankan bahwa dijaminkan akan `diterima dalam
kombinasi dengan salah satu bentuk
lain dari jaminan yang dapat diterima, sebaiknya penugasan
surat berharga pemerintah atau bank hipotek deposan real
estate.
·
Para pemilik asli salinan
Sertifikat Saham harus
disampaikan kepada surrety untuk disimpan sampai bond tersebut sepatutnya dibatalkan
Pada umumnya surety mensyaratkan
adanya collateral untuk bondng yang sangat berisiko. Salah satu jenis collateral yang dapat diterima oleh surety adalah
SHM atas tanah bangunan.
Collateral
Adalah jaminan dalam'bentuk aktiva,
dalam artian bahwa apabila pihak obligee tidak mampu memenuhi kewajibannya,
maka aktiva yang digunakan sebagai jaminan dijual dan hasil penjualannya
dipergunakan untuk memenuhi kewajiban tersebut.
mengapa
Asuransi mengenakan Collateral kepada Kontraktor dan merupakan bagian 'kecil'
adalah dikarenakan dalam analisa dikenal istilah 5C yang terdiri dari
Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition.
Collateral yang biasanya merupakan bagian akhir dari
finalisasi analisa seorang Underwriter adalah lebih bersifat “Meyakinkan Tempo
Kepercayaan Diri seorang Underwriter dalam mengaksep suatu jaminan”,
apakah apabila dikenakan Collateral,
Principal mau atau tidak?. Sikap atau respon dari
Principal juga menunjukkan itikad baik bagaimana Principal mempunyai keinginan
dalam bekerjasama.
Biasanya
Nilai Collateral dikenakan antara 5-10%, atau 10-20%, atau 20-30% bahkan ada
yang sampai 50% dengan case dan pertimbangan tersendiri. Collateral dapat
berupa cash money atau asset seperti BPKB, sertifikat tanah/property lainnya
yang memiliki kepemilikan yang syah. Misalkan nilai jaminan Rp. 1 Milyar
(dengan periode jaminan 6 bulan lalu dikenakan
Collateral
sebesar 10% atau Rp. 100 juta
Persyaratan collateral :
(1) dapat dengan mudah diperjualbelikan,
(2) dapat diberikan nilai secara umum dan pasti,
(3) harga barang tersebut relatif stabil,
(4) dapat (dengan mudah) dipindahtangankan karena mempunyai bukti-bukli
kepemilikan yang sah,
(5) dapat diikat secara nota riil/legal ( legally binding)
Agunan Berisiko Tinggi
Beberapa kondisi jaminan atau agunan yang berisiko tinggi:
a. Terkena pelebaran
jalan/penggusuran,
b. Keperuntukan jalur hijau,
c. Tidak mempunyai akses jalan,
d. Di bawah tegangan tinggi,
e. Tanah kuburan/bersebelah
dengan kuburan,
f. Tanah gambut, payau, yang tidak dapat didirikan bangunan,
g. Tanah dalam sengketa,
h. Turn over piutang tidak lancar,
i. Persediaan barang
(inventory ) yang mudah rusak. Apabila
dalam kondisi tertentu bank menerima jaminan di atas, jaminan tersebut tidak
diperhitungkan dalam collateral coverage.
collateral security untuk bond yang sangat berisiko
4/
5
Oleh
sudarno hardjo