Penanganan tabung bertekanan dengan benar sangat
penting untuk mencegah risiko ledakan, benturan, dan kebakaran yang dapat
membahayakan keselamatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan
pedoman cara penanganan yang aman untuk digunakan sebagai acuan kerja.
1.
RUANG LINGKUP
Standar
ini meliputi definisi, alat pelinduung diri dan petunjuk penanganan tabung
bertekanan.
2.
DEFINISI
Penanganan tabung bertekanan adalah kegiatan
yang dimulai dari pemeriksaan, transfer dan pemakaian tabung bertekanan dengan
cara yang benar, sehingga dapat terhindar dari kemungkinan kecelakaan. Tabung
bertekanan adalah wadah untuk menyimpan gas yang pengisiannya dengan cara
dimampatkan sehingga mempunyai tekanan.
Penanganan tabung
bertekanan meliputi pemeriksaan, pemindahan, dan penggunaan tabung dengan cara
yang benar untuk menghindari kecelakaan. Tabung bertekanan adalah wadah
penyimpanan gas yang diisi dengan cara dimampatkan sehingga memiliki tekanan
tinggi.
3.
ALAT PELINDUNG DIRI
Alat pelindung diri yang harus dipergunakan
antara lain : baju kerja, topi pengaman, sarung tangan, masker gas, kacamata
pengaman dan sepatu pengaman sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Penggunaan
alat pelindung diri seperti baju kerja, topi pengaman, sarung tangan, topeng gas, kacamata pengaman, dan sepatu keselamatan sangat
penting sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan.
4.
PETUNJUK PENANGANAN
4.1
Ketentuan Umum
·
Tabung sungkup
harus selalu terpasang.
·
Dilarang merokok
atau menyalakan api selama penanganan ditempat penyimpanan tabung gas.
·
Ulir keterangan
dan sungkup harus bebas dari bahan pelumas atau bahan-bahan yng mengandung
minyak.
·
Dilarang
mempergunakan tabung gas sebagai alat pengganjal.
·
Tabung gas yang
rusak segera diamankan dan dilaporkan.
4.2
Pemeriksaan Periksa setiap tabung
sebelum digunakan :
4.2.1
Kondisi tabung meliputi :
·
Tidak ada goresan
·
Tidak berKarat
·
Keutuhan segel
·
Tulisan pada
tabung harus masih jelas.
4.2.2
Spesifikasi Tabung meliputi :
Warna
:
·
Berbeda list
warna selebar 15 cm.
·
Ditentukan
berdasarkan potensi bahaya.
·
Nomor seri
tabung.
·
Nama pabrik
pembuat.
·
Label ukuran.
4.2.3
Tabung Kerangan dan Sungkup
§ Diameter lubang sungkup (minimal 5 mm).
§ Khusus gas karbit, belerang, amoniak terbuat
dari baja.
§ Ulir keterangan :
-
putar kekiri :
gas yang mudah terbakar (kecuali gas karbit)
-
putar kekanan :
gas yang lainnya.
4.3 Pemindahan
·
Lakukan Angkut
tabung gas dengan aman dan hindari kemungkinan terjatuh atau membentur benda
keras.
·
Angkut tabung gas
dengan posisi berdiri dan dibatasi dengan jumlah tabung tidak melebihi
kapasitas alat angkut.
·
Hindarkan
transmisi tabung gas dengan cara menyeret, menggelindingkan dan menggunakan
alat angkat magnit.
·
Dilarang
mengangkut tabung gas dengan tali baja (wire Rope).
4.4
Penyimpanan
·
Dilarang
menyimpan tabung gas ditempat yang langsung terkena panas matahari atau sumber
panas lainnya. lembab dan korosif.
·
Tempatkan tabung
oksigen dengan jarak minimal 6 meter dari tabung gas lainnya yang mudah
terbakar yang berada dalam satu ruangan.
4.5
Pemakaian
·
Tabung gas selalu
dalam posisi berdiri dan terikat, selama pemakaian.
·
Dilarang
mempergunakan tabung gas tanpa regulator.
4.6
Warna pita dan label mengikuti
persyaratan yang berlaku
·
Merah : untuk gas
yang mudah terbakar / Flammable
·
Jingga : untuk gas yang mudah meledak / Flammable
·
Kuning : untuk
gas yang dapat mengiritasi / Oksidator
·
Ungu : untuk gas yang dapat menganggu pernafasan
tersedak.
·
Biru : untuk gas yang mudah beracun atau simbol.
·
Putih : Beracun
Demi keselamatan, sebelum menggunakan tabung
bertekanan baca MSDS-nya terlebih dahulu.
GAS MUDAH TERBAKAR
Yang termasuk gas mudah terbakar
adalah propane, buthane, ethylene oksida, hydrogen, acetylene, dll. Pada dasarnya gas-gas tersebut akan menyala
bila bertemu dengan sumber api (rokok, alat pengelasan, percikan penggerindaan)
dan udara. Karena berat jenis gas mudah terbakar lebih ringan dari udara
gas-gas tersebut bisa terakumulasi di bagian atas sehingga sangat berbahaya
pada pekerjaan confined spaces. Persenyawaan udara, hidrogen dan sumber api
hasilnya adalah ledakan. Hal yang sama persenyawaan oksigen dan asetilen dapat
menyebabkan ledakan pada ruang tertutup. Gas asetilen harus mempunyai safety
valve yang akan membantu untuk melepaskan gas saat tekanan tabung tersebut naik
ketika terbakar.
GAS TIDAK MUDAH TERBAKAR
Yang termasuk gas yang tidak
mudah terbakar adalah nitrogen, helium. Oksigen untuk pernafasan tidak boleh
diganti dengan oksigen murni karena dapat menyebabkan ledakan.
Membersihkan badan / menghilangkan debu dengan udara bertekanan juga bisa
menyebabkan ledakan / api. CO2 dengan konsentrasi >10% menyebabkan sesorang
pingsan atau meninggal tidak peduli berapapun konsentrasi udara di area
tersebut. CO2 cair yang dilepaskan ke atmosfir bisa menyebabkan kebekuan mata
ataupun kulit. CO2 harus disimpan pada tempat yang cukup ventilasi udaranya. Nitrogen
oksida mempunyai bau dan rasa yang manis digunakan sebagai gas pembiusan bisa
menimbulkan kematian bila ditempatkan pada tempat yang mengandung gas murni
seperti oksigen di udara. Membuang gas merupakan aktifitas berbahaya, harus
dilakukan pada ruang terbuka dan jauh dari manusia serta bahan-bahan yang mudah
terbakar
OKSIDATOR
Salah satu gas yang tergolong sebagai oksidator adalah oksigen. Sifat oksigen
bisa diketahui warna label kuning pada tabung. Bahan yang tidak mudah terbakar
diudara bisa terbakar dengan banyaknya atau bertambahnya kadar oksigen di udara
/ atmosfir Oksigen yang ditambahkan pada bahan berminyak bisa menyebabkan
timbulnya api, hindarkan bahan yang mengandung oli seperti sarung tangan yang
kotor oleh oli, pemberian oli pada regulator oksigen.
Jangan pernah memindahkan regulator oksigen pada tabung gas yang mudah terbakar
sebelum dibersihkan oleh personil yang berkompeten.
GAS BERACUN
Yang termasuk gas beracun adalah
seperti amonia, sulfur dioksida, chlorin, dll. Jika gas-gas tersebut terhirup
oleah manusia maka gas beracun tersebut akan masuk ke seluruh tubuh tegantung
pada kadar racun yang masuk.
Gas-gas beracun bisa menimbulkan
kematian jika ditangani dengan tidak tepat.
Baca dengan teliti MSDS sebelum menggunakan gas beracun karena pada MSDS
dijelaskan potensi bahaya, batas paparan, cara menyimpan, cara penanganan
apabila terjadi kebocoran, pertolongan pertama, dll.