Merupakan faktor-faktor yang harus menjadi perhatian dan pertimbangan underwriters selain dari sifat fisik kapal dan moral hazards tertanggung/awak kapal.Termasuk di dalamnya :
a. Trading Warranty
Sangat sedikit kapal yang bisa berlayar di
semua jenis perairan. Sebagian besar kapal dirancang untuk memiliki
kemampuan berlayar terbatas. Tug Boat contohnya, kapal ini sangat kuat dengan ribuan
daya kuda yang memang diperlukan untuk menjalankan fungsinya.
Namun kebanyakan Tug Boat tidak dirancang untuk belayar di laut lepas. Dalam
notasi klasifikasi kita akan menjumpai bahwa kebanyakan Tug
Boat diben notasi berlayar di daerah pantai
Trading Warranty juga dilekatkan agar kapal
tidak berlayar di perairan tertentu yang terkenal dengan sea
hazard yang membahayakan keselamatan kapal. International
Navigation Condition 1/11/03 contohnya, membatasi navigasi
kapal untuk tidak berlayar disebelah utara garis lintang 70 derajad Utara
karena ada ancaman gunung es.
Beberapa
perairan di dunia terkenal dengan arus taut yang kuat (Baltic
dan Laut Utara) gelombang yang besar (Pantai Pacific Meksiko dan daerah utara
Atlantik) atau medan magnet yang tidak biasa yang bisa
mengacaukan kompas yang ada di atas kapal (Perairan Newfoundland dan Grand Banks). Kabut
yang sangat tebal disertai dengan gunung es yang
bergerak dapat dijumpai di perairan Nova Scotia.
bergerak dapat dijumpai di perairan Nova Scotia.
b.
Apakah pelayaran bersifat Reguler (liner)lTramper
Pelayaran
Tramper artinya kapal tidak memiliki rute dan jadual pelayaran yang tetap. Kapal
berlayar berdasarkan permintaan pemilik barang. Biasanya kapal
jenis ini adalah kapal-kapal khusus baik dari segi fungsi maupun
ukurannya.
Hasil hasil pertanian yang produksinya
tergantung dari masa panen adalah contoh komoditi yang
dibawa oleh kapal-kapal trampers ini. Kapal-kapal yang melayani
produsen kacang kedelai (soy bean) dari Amenka Latin contohnya hanya akan berlayar ke daerah
tersebut pada bulan-bulan September-Desember. Pada saat daerah Amerika Latin tidak
panen maka kapal-kapal ini akan melayani produk lain
dari daerah lain.
Walaupun tidak sepenuhnya benar, kapal-kapal dengan
rute pelayaran tetap dapat dianggap lebihaman. Awak kapal biasanya sudah sangat
mengenal alur pelayarannya dibandingkan dengan pola pelayaran
trampers. Sekali lagi hal ini tidak sepenuhnya benar, kemajuan teknologi navigasi
dan cuaca telah membuat kapal-kapal modern sangat siap
menghadapi hampir semua kondisi alam.
c. Terms and Conditions
Term dan Kondisi yang balk adalah apabila
berhasil menjaga keseimbangan antara kebutuhan tertanggung
dengan keinginan underwriter.
Secara alami tertanggung ingin semua risiko dipindahkan
kepada underwriter. Namun seperti yang kita bahas pada bagaian depan, tidak semua
risiko dapat diasuransikan. Risiko yang jelas sudah di depan
mata jelas tidak dapat diasuransikan.
Pasar asuransi adalah pasar tertanggung (buyer
driven) namun karena catatan klaim yang tinggi maka Asuransi
Rangka Kapai adalah pengecualian. Dalam beberapa hal underwriter masih dapat memaksakan
keinginannya. Perusahaan asuransi yang terlibat dalam penutupan rangka kapal juga sangat
terbatas (hampir 90 persen total premi Rangka Kapal diIndonesia
diproduksi oleh hanya kurang dari 10 perusahaan asuransi) sehingga pilihan calon tertanggung
sangat terbatas pula.
Term dan Kondisi dapat bersifat longgar dan
luas atau dapat bersifat sempit. Pilihan sangat tergantung pada
persepsi underwriter terhadap risiko. Jaminan dapat saja luas
namun tertanggung harus menanggung risiko sendiri yang besar atau
dikenakan rate yang tinggi.
d. Loss Experience
Pengalaman kerusakan atau kerugian dimasa lalu
adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dalam
akseptasi. Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa tertanggung memang langganan membuat klaim.
Ada saja yang rusak dari kapal-kapal yang dipertanggungkan dan perusahaan asuransi harus
membayar kerusakan.
Kondisi pasar memang seringkali menyulitkan
untuk mendapatkan data ini. Tertanggung sendiri sering khawatir.
Mereka takut kalau data ini diberikan maka harga asuransi akan
sangat mahal. Sementara para pemasar seringkali sungkan menanyakan data ini
karena takut akan kehilangan kesempatan. Dalam kondisi
sepertinya memang seharusnya ada kesepahaman di kalangan underwriter mengenai pentingnya
data ini.
Pengalaman
klaim sangat berhubungan dengan moral hazards calon tertanggung. Kapal yang
dirawat dengan baik akan beroperasi tanpa hambatan yang berarti.
Sama dengan sarana transportasi lain maka perawatan kapal harus dilakukan teratur. Namun
sayangnya biaya perawatan kapal sangat mahal.
Angka ratusan juta merupakan jumlah nominal yang biasa dijumpai. Apakah pemilik kapal bersedia
mengeluarkan uang tersebut sangat terkait dengan moral hazards yang bersangkutan.
e. Portofolio yang akan diasuransikan HIM
(Hull/Machinery), IN (Increased Value) or War dan Strikes
I LOH (Loss of Hire)
Tidak berbeda dengan penutupan kendaraan bermotor,
penutupan Rangka Kapal dapat berupa
satu kapal atau sekumpulan kapal (fleet). Jelas, menutup kapal dalam jumlah besar akan
mendatangkan volume premi yang besar pula.
satu kapal atau sekumpulan kapal (fleet). Jelas, menutup kapal dalam jumlah besar akan
mendatangkan volume premi yang besar pula.
Dalam
penutupan fleet dikenal dengan istilah Fleet Discount yang
besarnya bervariasi dari 5% 7.5% dari total premium.
Increased Value secara sederhana dapat dikatakan
sebagai pertanggungan yang hanya akan bekerja kalau limit yang
diberikan oleh penutupan H/M tidak mencukupi. Penutupan Increased Value dibuat d.
Loss Experience
Pengalaman
kerusakan atau kerugian dimasa lalu adalah salah satu faktor yang sangat
menentukan dalam akseptasi. Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa
tertanggung memang langganan membuat klaim. Ada saja yang rusak dari kapal-kapal
yang dipertanggungkan dan perusahaan asuransi harus membayar
kerusakan.
Kondisi
pasar memang seringkali menyulitkan untuk mendapatkan data ini. Tertanggung sendiri
sering khawatir. Mereka takut kalau data ini diberikan maka harga
asuransi akan sangat mahal. Sementara para pemasar seringkali
sungkan menanyakan data ini karena takut akan kehilangan kesempatan. Dalam
kondisi sepertinya memang seharusnya ada kesepahaman di kalangan underwriter mengenai pentingnya
data ini.
Pengalaman
klaim sangat berhubungan dengan moral hazards calon tertanggung. Kapal yang
dirawat dengan baik akan beroperasi tanpa hambatan yang berarti.
Sama dengan sarana transportasi lain maka perawatan kapal harus dilakukan teratur. Namun
sayangnya biaya perawatan kapal sangat mahal.
Angka ratusan juta merupakan jumlah nominal yang biasa dijumpai. Apakah pemilik kapal bersedia mengeluarkan uang tersebut sangat terkait dengan moral hazards yang bersangkutan.
MARINE HULL UNDERWRITING GUIDE LINE (NON PSYSICAL AND MORAL HAZARD )
4/
5
Oleh
sudarno hardjo