Aspek-aspek yang perlu diperhatikan .
Ø
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam proses
pemanasan dan industri:
·
kesesuaian pemanas atau mesin untuk fungsi yang
diinginkan;
·
lokasi pemanas dan mesin ditempatkan;
·
cara penggunaan pemanas atau mesin,
·
perawatan dan perbaikan;
·
penyimpanan dan penanganan stok yang aman dari
bahan mentah hingga produk jadi,
·
rencana darurat untuk menangani kebakaran.
·
Ø
Aspek kesesuaian .
Kesesuaian Mesin
Mesin
harus dirancang untuk mengatasi tekanan dan tegangan yang dihasi!kan ketika
bahan sedang diproses. Mesin tersebut harus dilengkapi alat pengaman yang
harus:
·
mencegah masuknya
benda asing yang dapat merusak mesin patahan atau gesekan yang mengakibatkan
kebakaran;
·
mendeteksi panas yang berlebih dan menghentikan
proses, khususnya jika terlibat proses panas;
·
mendeteksi penyumbatan yang dapat mengakibatkan
kerusakan, kelebihan panas atau masalah lainnya;
·
mencegah kontaminasi bahan yang diproses yang
dapat menyebabkan kebakaran atau merusak proses selanjutnya.
Kesesuaian Stok
Jika
ada stok yang mudah terbakar, penyimpanan harus diatur untuk memastikan:
·
stok terpisah dan semua potensi hazard
kebakaran, misalkan dalam bangunan tahan api yang terpisah dari bagian proses,
·
stok disimpan dalam kuantitas kecil, misalkan
stok disimpan dalam blok-blok yang terpisah satu sama lain dengan dimensi
masing-masing tidak lebih dari 6m x 6m x 3m;
·
gudang tidak mengalami pemanasan,
·
bahan-bahan mudah terbakar disimpan sesuai
dengan standar penyimpanan yang diwajibkan peraturan atau petunjuk pabrikan
·
untuk penyimpanan stok dengan menqqunakan rak
tinggi atau tumpukan tinggi dilindungi dengan sistem sprinkler yang khusus dirancang
untuk itu
Kesesuaian Pemanas
Diklasifikasikan
oleh Fire Offices' Committee menjadi enam kelas berdasrkan urutan semakin
berbahaya, yaitu dari kelas A hingga kelas F
·
Setiap pemanas yang tidak secara aman
ditempatkan dalam posisi yang tetap diklasifikasikan sebagai pemanas portabel,
·
Setiap peralatan listrik yang digunakan dalam
atmosfir yang mudah terbakar dan/atau mudah meledak harus dirancang tahan api;
·
Setiap cerobong atau pipa asap harus terbuat
dari bahan yang tahan apiI
·
Bahan yang mudah terbakar harus tidak boleh
diletakkan dalam :
§
jarak tiga kali diameter luar cerobong asap
untuk bahan baker padatan atau minyak;
§
50mm dari cerobong asap untuk bahan bakar gas;
§
arak 1m dari peralatan panas.
·
Peralatan, hanya boleh menggunakan bahan bakar
yang sesuai dengan rancangannya
·
Peralatan hanya boleh menggunakan bahan bakar
yang sesuai dengan rancangannya;
·
Jika hahan bakarnya tidak, konvensional system
tersebut diklasifikasikan kelas F,
·
Yang dimaksud dengan gas termasuk town gas, gas
alam, dan LPG
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
pemanas kelas F dengan bahan bakar yang tidak konvensional:
·
minyak
sisa à
Bahan bakar mungkin terkontaminasi yang dapat menimbulkan masalah dengan aliran
minyak atau laju pembakaran sehingga terbentuk deposit pada burner dan produk
pembakaran yang korosif.
·
bahan
padatan sisa à
Pembakaran bahan seperti ini dapat menghasilkan serbuk api dan partikel yang
menyala dalam asap serta terakumulasi di cerobong sehingga menimbulkan
kebakaran.
Aspek lokasi
·
Mesin
à
harus memiliki akses yang bersih di sekitarnya untuk memfasilitasi pengoperasian
dan pemadaman kebakaran jika diperlukan, bersama dengan akses yang efisien pada
bagian umpan dan hasil akhir untuk memastikan operasi yang lancar.
·
Stok à
Stok harus sedapat mungkin dijauhkan dari setiap bagian proses atau aktivitas
lain yang dilakukan yang memiiiki risiko kebakaran.
·
Pemanas
à
Pertimbangan yang sama untuk mesin juga berlaku bagi penyediaan bahan bakar dan
tenaga dan pembuangan sisa pembakaran.
Aspek rencana darurat .
·
Jika suatu perusahan menggunakan banyak mesin dan
menggunakan bahan mentah yang mudah terbakar à menguntungkan memiliki
brigade pemadam kebakaran sendiri, dengan peralatan dan pelatihan sesuai
standar brigade pemadam kebakaran umum.
PEMBAKARAN SPONTAN SEBAGAI PENYEBAB
KEBAKARAN
Contoh pembakaran spontan .
·
Benda
yang sejenis: tumpukan jerami, yang disimpan dalam keadaan agak lembab akan
mengalami dekomposisi à reaksi bacteria
·
Benda
yang saling melengkapi (komplementer): tumpukan kain pembersih yang
berminyak akan mengalami oksidasi à reaksi kimia
Ø
Kedua peristiwa tersebut menghasilkan sejumlah
panas yang akan mempercepat proses, sehingga pusat tumpukan menjadi panas dan
tidak dapat menahan beban tumpukan yang diatasnya, yang kemudian jatuh
Ø
Hal ini mengakibatkan udara masuk ke pusat
tumpukan dan terjadilah api
Pertanggungan pembakaran spontan
·
Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia
bagian Pengecualian nomor 2. 1. 1 mengecualikan kebakaran pada penyebab dari
menjalarnya api atau panas yang timbul sendiri atau karena sifat barang itu
sendiri.
·
Ini berarti kebakaran pada harta benda yang terbakar
sendiri tidak dijamin, tetapi harta benda lain yang terbakar dijamin.
·
AAUI mengeluarkan klausul yang dapat memperluas
jaminan terhadap penyebab kebakaran tersebut dengan klausul 4.13 Perluasan
Jaminan Terbakar Sendiri.
PROSES PEMANASAN DAN INDUSTRI SEBAGAI PENYEBAB KEBAKARAN - MASTER ASURANSI
4/
5
Oleh
sudarno hardjo