Thursday, 24 November 2016

PROSES PEMANASAN DAN INDUSTRI SEBAGAI PENYEBAB KEBAKARAN - MASTER ASURANSI

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan .
Ø    Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pemanasan dan industri:
·                     kesesuaian pemanas atau mesin untuk fungsi yang diinginkan;
·                     lokasi pemanas dan mesin ditempatkan;
·                     cara penggunaan pemanas atau mesin,
·                     perawatan dan perbaikan;
·                     penyimpanan dan penanganan stok yang aman dari bahan mentah hingga produk jadi,
·                     rencana darurat untuk menangani kebakaran.
·                      
Ø    Aspek kesesuaian .
Kesesuaian Mesin
Mesin harus dirancang untuk mengatasi tekanan dan tegangan yang dihasi!kan ketika bahan sedang diproses. Mesin tersebut harus dilengkapi alat pengaman yang harus:
·                     mencegah  masuknya benda asing yang dapat merusak mesin patahan atau gesekan yang mengakibatkan kebakaran;
·                     mendeteksi panas yang berlebih dan menghentikan proses, khususnya jika terlibat proses panas;
·                     mendeteksi penyumbatan yang dapat mengakibatkan kerusakan, kelebihan panas atau masalah lainnya;
·                     mencegah kontaminasi bahan yang diproses yang dapat menyebabkan kebakaran atau merusak proses selanjutnya.

Kesesuaian Stok
Jika ada stok yang mudah terbakar, penyimpanan harus diatur untuk memastikan:
·                     stok terpisah dan semua potensi hazard kebakaran, misalkan dalam bangunan tahan api yang terpisah dari bagian proses,
·                     stok disimpan dalam kuantitas kecil, misalkan stok disimpan dalam blok-blok yang terpisah satu sama lain dengan dimensi masing-masing tidak lebih dari 6m x 6m x 3m;
·                     gudang tidak mengalami pemanasan,
·                     bahan-bahan mudah terbakar disimpan sesuai dengan standar penyimpanan yang diwajibkan peraturan atau petunjuk pabrikan
·                     untuk penyimpanan stok dengan menqqunakan rak tinggi atau tumpukan tinggi dilindungi dengan sistem sprinkler yang khusus dirancang untuk itu

Kesesuaian Pemanas
Diklasifikasikan oleh Fire Offices' Committee menjadi enam kelas berdasrkan urutan semakin berbahaya, yaitu dari kelas A hingga kelas F
·                     Setiap pemanas yang tidak secara aman ditempatkan dalam posisi yang tetap diklasifikasikan sebagai pemanas portabel,
·                     Setiap peralatan listrik yang digunakan dalam atmosfir yang mudah terbakar dan/atau mudah meledak harus dirancang tahan api;
·                     Setiap cerobong atau pipa asap harus terbuat dari bahan yang tahan apiI
·                     Bahan yang mudah terbakar harus tidak boleh diletakkan dalam :
§     jarak tiga kali diameter luar cerobong asap untuk bahan baker padatan atau minyak;
§     50mm dari cerobong asap untuk bahan bakar gas;
§     arak 1m dari peralatan panas.
·                     Peralatan, hanya boleh menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rancangannya
·                     Peralatan hanya boleh menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rancangannya;         
·                     Jika hahan bakarnya tidak, konvensional system tersebut  diklasifikasikan kelas F,
·                     Yang dimaksud dengan gas termasuk town gas, gas alam, dan LPG

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemanas kelas F dengan bahan bakar yang tidak konvensional:
·                     minyak sisa à Bahan bakar mungkin terkontaminasi yang dapat menimbulkan masalah dengan aliran minyak atau laju pembakaran sehingga terbentuk deposit pada burner dan produk pembakaran yang korosif.
·                     bahan padatan sisa à Pembakaran bahan seperti ini dapat menghasilkan serbuk api dan partikel yang menyala dalam asap serta terakumulasi di cerobong sehingga menimbulkan kebakaran.

Aspek lokasi
·                     Mesin à harus memiliki akses yang bersih di sekitarnya untuk memfasilitasi pengoperasian dan pemadaman kebakaran jika diperlukan, bersama dengan akses yang efisien pada bagian umpan dan hasil akhir untuk memastikan operasi yang lancar.
·                     Stok à Stok harus sedapat mungkin dijauhkan dari setiap bagian proses atau aktivitas lain yang dilakukan yang memiiiki risiko kebakaran.
·                     Pemanas à Pertimbangan yang sama untuk mesin juga berlaku bagi penyediaan bahan bakar dan tenaga dan pembuangan sisa pembakaran.

Aspek rencana darurat .
·                     Jika suatu perusahan menggunakan banyak mesin dan menggunakan bahan mentah yang mudah terbakar à menguntungkan memiliki brigade pemadam kebakaran sendiri, dengan peralatan dan pelatihan sesuai standar brigade pemadam kebakaran umum.

PEMBAKARAN SPONTAN SEBAGAI PENYEBAB KEBAKARAN
Contoh pembakaran spontan .
·                     Benda yang sejenis: tumpukan jerami, yang disimpan dalam keadaan agak lembab akan mengalami dekomposisi à reaksi bacteria
·                     Benda yang saling melengkapi (komplementer): tumpukan kain pembersih yang berminyak akan mengalami oksidasi à reaksi kimia
Ø    Kedua peristiwa tersebut menghasilkan sejumlah panas yang akan mempercepat proses, sehingga pusat tumpukan menjadi panas dan tidak dapat menahan beban tumpukan yang diatasnya, yang kemudian jatuh
Ø    Hal ini mengakibatkan udara masuk ke pusat tumpukan dan terjadilah api

Pertanggungan pembakaran spontan
·                     Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia bagian Pengecualian nomor 2. 1. 1 mengecualikan kebakaran pada penyebab dari menjalarnya api atau panas yang timbul sendiri atau karena sifat barang itu sendiri.
·                     Ini berarti kebakaran pada harta benda yang terbakar sendiri tidak dijamin, tetapi harta benda lain yang terbakar dijamin.
·                     AAUI mengeluarkan klausul yang dapat memperluas jaminan terhadap penyebab kebakaran tersebut dengan klausul 4.13 Perluasan Jaminan Terbakar Sendiri.

Related Posts

PROSES PEMANASAN DAN INDUSTRI SEBAGAI PENYEBAB KEBAKARAN - MASTER ASURANSI
4/ 5
Oleh