Moral Hazard
Timbul dari sikap dan tingkah laku dari proposer
yang berakar dari kemampuan mereka atau sebaliknya untuk mengenali tanggung
jawab mereka secara jujur dan wajar terhadap orang lain.
Contoh potensi moral hazard
·
Klaim
sebelumnya dimana bukti dan penjelasan yang mendukung rincian klaim tidak
diajukan atau terbukti meragukan;
·
Keterlambatan
yang tidak dapat dibenarkan dalam mengimplementasikan perbaikan resiko.
·
Keengganan
untuk mengubah nilai pertanggungan sesuai dengan nilai sebenarnya.
·
Kurang
terbuka dan jujur dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
perantara, underwriter atau petugas survey (risik surveyor) dalam usaha mereka untuk
memastikan berikut ini, dalam rangka untuk mengunderwrite resiko dengan tepat:
Ø Hazard yang ada di premise;
Ø Sistern proposer dalam mengendalikan atau
menghilangkan resiko;
Ø Distribusi nilai harta benda yang
berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya (biasanya stok, tapi dapat juga
mesin);
Ø Ketergantungan kepada pemasok atau
nasabah;
Ø Sumber bahan baku.
Metode-metode Penanggulangan dan Perbaikan Kualitas Moral Hazard
Jenis jenis moral hazard
·
Keengganan
alami dari setiap pemilik bisnis untuk mengungkapkan bagaimana bisnis beroperasi
karena:
Ø Pesaing dapat mempelajari bagaimana bisnis
beroperasi dan mengambil keuntungan dari pengetahuan ini;
Ø Pengungkapan metode yang digunakan dan
proses yang terlibat di dalamnya kepada pihak ketiga seringkali dilihat sebagai
kendornya pengendalian.
·
Penolakan
mutlak dari seorang pemilik suatu bisnis yang tidak jujur atau bermaksud
meloloskan dengan praktek yang buruk
selama mungkin.
Perlu dipastikan jenisnya oleh petugas survey (risik surveyor), perantara
atau underwriter dan dijelaskan mengapa informasi dibutuhkan
Mengapa informasi tersebut dibutuhkan?
Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dari resiko
yang akan diasuransikan,
meliputi:
·
Ukuran
dan jenisnya;
·
Kemungkinan
peristiwa yang dijamin terjadi dan ukuran dari klaim tersebut,
·
Langkah-langkah
untuk meneegah peristiwa terjadi atau mendeteksi kejadiannya; dan
·
Langkah-langkah
untuk mengurangi kerugian
Apa yang akan digunakan dari gambaran tersebut?
Gambaran tersebut dibutuhkan untuk:
·
Memutuskan
dalam penerimaan resiko dan persyaratannya: keuntungan penanggung;
·
Mengidentifikasi
lingkup untuk pengurangan biaya sebagai imbalan peningkatan kualitas resiko:
keuntungan proposer;
·
Mengidentifikasi
peningkatan kualitas resiko yang dapat menghilangkan kerugian-kerugian tetapi
tidak menghasilkan penghematan premi: keuntungan penanggung dan proposer;
·
Mengidentifikasi
langkah-langkah yang akan diadopsi oleh proposer
untuk mendapatkan penghematan premi: keuntungan penanggung dan proposer.
Sikap proposer yang diharapkan
Apabila underwriter, perantara atau petugas survey (risk surveyor) menjelaskan keuntungan dari setiap pihak dalam
pertanggungan tersebut, kebanyakan proposer menyadari bahwa:
·
Setiap
pertanggungan memiliki karakteristik yang berbeda, dan, dengan demikian juga
harganya;
·
Penanggung
dapat secara realistis menetapkan harga untuk setiap karakteristik;
·
Apabila
suaiu karakteristik dapat dihilangkan atau dimodifikasi, terdapat juga ’keuntungan
tersembunyi’: jika suatu kerugian dicegah, proposer / tertanggung diselamatkan dari
pengeluaran-pengeluaran dan usaha untuk berurusan dengan pengaruh kerugian
tersebut,
·
Beberapa
peningkatan kualitas resiko dapat membuat bisnis proposer berjalan secara lebih
efisien.
Diskusi komersial normal
Jika tujuan penanggung telah dipahami,
pertanyaan-pertanyaan terpecahkan dengan sendirinya dalam suatu diskusi
komersial normal:
·
Biaya
awal dan persyaratan adalah titik awal.
·
Peningkatan
kualitas resiko untuk menghemat premi akan mengikuti.
·
Rekomendasi
untuk peningkatan kuaiitas lebih lanjut untuk menghilangkan klaim-klaim kecil,
tetapi tanpa atau dengan sedikit penghematan premi, adalah selanjutnya.
·
Akhirnya,
perubahan-perubahan yang disetujui akan dicatat, dengan biaya, rincian
peningkatan kualitas dan warranty.
Menyimpulkan moral hazard
Jika negosiasi dan implementasi berjalan lancar ¨ tidak ada moral hazard
Jika implementasi tidak sesuai yang diharapkan
tanpa alasan yang patut ¨ terdapat moral hazard
Dalam menghadapi adanya moral hazard:
·
Pernyataan
yang jelas oleh penanggung bahwa proposer / tertanggung harus mematuhi dalam
waktu yang wajar dapat dicapai atau pertanggungan berakhir,
·
Jika
tidak dapat dipenuhi jadwal sebaiknya resiko dilepaskan oleh penanggung
(pertanggungan berakhir) ¨ pada prateknya waktu dapat diperpanjang
dengan penerapan resiko sendiri yang tinggi; moral hazard sulit ditingkatkan ¨ lebih baik bersikap tegas
Contoh-contoh indikasi moral hazard
·
Penyembunyian
fakta material ¨kerugian
yang dialami sebelumnya; penambahan premi, resiko sendiri yang tinggi,
kewajiban ko-asuransi, atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh penanggung
terdahulu; pencurian atau penipuan;
·
Permintaan
klaim yang tidak masuk akal ¨ penanggung menjelaskan lebih dahulu dasar penyelesaian yang
diajukan dan membuka negosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika tidak ada
kerjasama yang diberikan, penanggung memiliki kendali dan dapat menolak untuk
membayar apapun (atau hanya membayar yang dijamin polis) hingga negosiasi
mencapai hasil.
·
Apabila
tidak ada tindakan yang diambil (atau tidak cukup) untuk membatasi kerugian
¨ penolakan untuk mengijinkan
penyelamat kerugian mengeringkan bagian yang basah dari resiko yang tertimpa
kebakaran)
·
Pertanggungan di bawah harga ¨pemberlakuan average
Physical Hazard
·
Mungkin
menyebabkan suatu peristiwa yang dijamin terjadi
·
Dapat
berkontribusi terhadap peningkatan ukuran klaim yang diakibatkan;
·
Dapat
menghalangi usaha-usaha untuk menghentikan atau menahan kerusakan;
·
Dapat memperlambat pendeteksian suatu peristiwa.
·
Berada
dalam pengendalian contoh proposer / tertanggung
·
Berada
di luar pengendalian proposer / tertanggung
Contoh physical hazard Kebakaran:
Suatu pabrik kayu yang menggunakan gergaji bundar,
penghalus (planer), pemotong (moulder), pembentuk permukaan (router), dan
sejenisnya.
·
Penyebab
kebakaran yang mungkin adalah panas: panas dapat dihasilkan oleh suatu mesin,
yang tidak dibersihkan dan dirawat secara teratur, karena terjadinya friksi ketika
benda yang bergerak menjadi tersumbat dengan potongan kayu, abu kayu, dsb.
·
Kebakaran
dapat menyebar dengan cepat antara potongan kayu, abu kayu dan bekas potongan
yang terakumulasi di atas mesin atau lantai.
·
Sulit
atau berbahaya untuk mendapatkan akses ke sumber kebakaran jika akses terhambat
oleh kumpulan bekas potongan, potongan kayu, dsb
·
Kebakaran
mungkin tidak dapat terdeteksi pada tahap awai jika tempat kerja tidak sering
dibersihkan dan diperiksa setiap akhir hari kerja
Pencurian
Suatu kompleks perumahan enam rumah dibangun dan
dipasang atap dan akan dipasang dengan pemanas pusat dengan gas.
·
Boiler,
timer, thermostat, silinder, radiator dan pipa tembaga merupakan barang yang
menarik bagi pencuri, yang mungkin memperhatikan pengantaran barang.
·
Jika
barang-barang tersebut disimpan dalam satu tempat, pencuri dapat mengambil
semuanya.
·
Jika
barang-barang tersebut tidak disimpan dengan aman, khususnya dalam ruangan
terkunci yang terpisah, kecil kemungkinan untuk mencegah kerugian total.
·
Jika
tempat penyimpanan tidak dipasangi alarm atau dijaga, pendeteksian pencuri dapat terjadi lama setelah
peristiwa pencurian terjadi.
Cara-cara mengatasi physical hazard dalam contoh
·
Meminta
perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kebersihan dan perawatan mesin-mesin,
pemilihan suatu non-radiant enclosed fixed heater; pembuangan sampah yang
teratur dan sering ke tempat yang aman, baik dengan pembersihan manual atau
dengan exhaust system; kebersihan dan kerapihan tempat kerja; ketersediaan
mengenai alat pemadam kebakaran dan sistem sprinkler/alarm.
·
Pemisahan
setiap jenis harta benda dalam penyimpanan yang berbeda, pemasangan kunci
dengan kualitas yang bagus dan suatu alarm pencuri dengan sinyal telepon ke
stasiun alarm jika harta benda berada di daerah terpencil
MORAL HAZARD DAN PHYSICAL HAZARD SERTA APLIKASINYA - MASTER ASURANSI
4/
5
Oleh
sudarno hardjo