Thursday, 24 November 2016

BAHAYA LEDAKAN DEBU DAN METODE PENGURANGANNYA Explosion venting dan explosion surpression .MASTER ASURANSI

Explosion surpression
·                     Jika dapat mendeteksi penambahan tekanan yang muncul pada tahap awal ledakan dan jika cocok, gas inert dapat dimasukkan dalam daerah tersebut dan ledakan dapat “dipadamkan” sebelum berkembang ke tahap selanjutnya.
           
Ledakan debu
·                    Secara umum, debu yang mengandung karbon adalah yang paling berbahaya.
·                    Debu biasanya dihasilkan dalam proses industri seperti penggilingan atau penanganan produk curah dan oleh sebab itu berada di sekitar setiap waktu à gas yang mudah yang biasanya hanya sesekali bocor dari tangkinya.
·                    Ledakan debu logam  memiliki suhu yang tingi dan sulit dipadamkan dan jika disiram dengan air, suatu ledakan dapat terjadi karena pada suhu tinggi air dapat terdekomposisi oleh air dan membebaskan hidrogen yang mudah meledak

Explosion Venting
·                     Ledakan cenderung mencari bagian yang terbuka untuk melepaskan tenaganya daripada beroperasi merusak bagian-bagian yang lebih stabil.
·                     Oleh karena itu, lebih menguntungkan untuk proses yang memiliki bahaya ledakan dilakukan di bangunan terpisah dan sebagian terbuat dari konstruksi ringan.
·                     Contoh lain safety valve atau relief valve pada tangki bertekanan.
           
Faktor-faktor penting dalam menentukan bahaya ini
·                     ukuran partikel individu, semakin kecil semakin tinggi risiko ledakan atau kebakaran
·                     konsentrasi partikel debu yang terdapat dalam udara;
·                     kemampuledakkan debu ketika membentuk suatu awan debu pada kondisi standar, terbagi dalam dua kelompok:
Ø    debu kelompok (a), yang mulai terbakar dan menyebarkan api dalam peralatan penguji, seperti tepung, dan
Ø    debu kelornpok (b), yang tidak menyebarkan api dalam  peratatan penguji, seperti debu tulang.
·                     sifat atau komposisi debu:
Ø    bahan yang mudah terbakar, seperti gula, kanji, sereal, dan sulfur, merupakan yang paling berbahaya;
Ø    campuran debu gulal / udara memiliki AIT 54°C dan debu kulit/udara adalah 74°C

Secondary dust explosion .
·                     Bahaya yang besar adalah ledakan debu yang kedua (secondary dust explosion).
·                     Terjadi ketika suatu ledakan awal atau gangguan yang lain menghasilkan suatu awan debu yang kedua yang kemudian terbakar.
·                     Merupakan penyebab utama kerusakan dalam ledakan debu.

BAHAYA LEDAKAN CAIRAN/GAS YANG MUDAH TERBAKAR
Contoh tindakan pencegahan .
Gas yang mudah terbakar
·                     Pengelasan menggunakan oksi asetilen.
·                     Penanggung mengharuskan:
Ø    selang, keran dan pengapinya harus dalam keadaan baik;
Ø    tabung harus ditangani dengan hati-hati untuk mencegah  kerusakan pada tabung atau sambu01 annya dengan selang;
Ø    tabung disimpan dengan hati-hati dengan memisahkan yang berisi penuh dan yang kosong serta memastikan yang baru sebagian digunakan dihabiskan dan disimpan dalam keadaan kosong;
Ø    semua tabung digunakan secara bergantian sehingga tidak ada yang penuh atau kosong dalam waktu yang lama.



BAHAYA LEDAKAN DEBU DAN METODE PENGURANGANNYA
Faktor-faktor penting dalam menentukan bahaya ini
·                     ukuran partikel individu, semakin kecil semakin tinggi risiko ledakan atau kebakaran,
·                     konsentrasi partikel debu yang terdapat dalam udara;
·                     kemampuledakkan debu ketika membentuk suatu awan debu pada kondisi standar, terbagi dalam dua kelompok:
Ø     debu kelompok (a), yang mulai terbakar dan menyebarkan api dalam peralatan penguji, seperti tepung; dan
Ø     debu kelompok (b), yang tidak menyebarkan api dalam peralatan penguji, seperti debu tulang.

BAHAYA LEDAKAN CAIRAN/GAS YANG MUDAH TERBAKAR
Ledakan cairan / gas yang mudah terbakar
·                     Terjadi ketika udara dan uap dalam volum yang besar yang bercampur menjadi mudah terbakar dan timbulnya percikan api (pada FP) atau suhu meningkat (hingga AIT), sehingga keseluruhannya terbakar dalam waktu yang sangat singkat
·                     Metode pengurangan risiku-risiko tersebut:
Ø    memutuskan salah satu dan komponen segitiga api oksigen atau panas;
Ø    lampu dalam bangunan harus kedap api;
Ø    menyediakan ventilasi yang baik à uap atau gas yang keluar dan tangki penyimpanan dapat terlepas ke udara bebas,
Ø    tangki disimpan dalam ruangan dengan dinding dari bata atau batu dan berlantai beton yang lebih rendah dan sekitarnya dan dengan volum bangunan yang cukup à kalau terjadi kebocoran

Contoh tindakan pencegahan
Cairan yang mudah terbakar
·                     Pengecatan semprot atau penyemprotan politur pada mebel.
·                     Penanggung mengharuskan:
Ø     ruangan, saluran dan kipas dibersihkan pada interval tertentu à tergantung pada penggunaan ruangan;
Ø     kipas pembuang harus tetap bekerja paling tidak 10 menit setelah pengecatan berhenti;
Ø     kuantitas cairan yang mudah terbakar dalam ruangan atau sekitarnya harus dikendalikan tidak lebih dari pemakaian untuk satu hari;
Ø     semua tangki yang mengandung cairan yang mudah terbakar harus dilengkapi dengan penutup dan selatu dalam keadaan tertutup, kecuali ketika diambil untuk digunakan.

Related Posts

BAHAYA LEDAKAN DEBU DAN METODE PENGURANGANNYA Explosion venting dan explosion surpression .MASTER ASURANSI
4/ 5
Oleh