Explosion surpression
·
Jika dapat mendeteksi penambahan tekanan yang
muncul pada tahap awal ledakan dan jika cocok, gas inert dapat dimasukkan dalam
daerah tersebut dan ledakan dapat “dipadamkan” sebelum berkembang ke tahap
selanjutnya.
Ledakan debu
·
Secara umum, debu yang mengandung karbon adalah
yang paling berbahaya.
·
Debu biasanya dihasilkan dalam proses industri
seperti penggilingan atau penanganan produk curah dan oleh sebab itu berada di
sekitar setiap waktu à gas yang mudah yang biasanya hanya sesekali bocor dari
tangkinya.
·
Ledakan debu logam memiliki suhu yang tingi dan sulit dipadamkan dan
jika disiram dengan air, suatu ledakan dapat terjadi karena pada suhu tinggi
air dapat terdekomposisi oleh air dan membebaskan hidrogen yang mudah meledak
Explosion Venting
·
Ledakan cenderung mencari bagian yang terbuka
untuk melepaskan tenaganya daripada beroperasi merusak bagian-bagian yang lebih
stabil.
·
Oleh karena itu, lebih menguntungkan untuk
proses yang memiliki bahaya ledakan dilakukan di bangunan terpisah dan sebagian
terbuat dari konstruksi ringan.
·
Contoh lain safety valve atau relief valve pada
tangki bertekanan.
Faktor-faktor penting dalam menentukan
bahaya ini
·
ukuran partikel individu, semakin kecil semakin
tinggi risiko ledakan atau kebakaran
·
konsentrasi partikel debu yang terdapat dalam
udara;
·
kemampuledakkan debu ketika membentuk suatu awan
debu pada kondisi standar, terbagi dalam dua kelompok:
Ø debu
kelompok (a), yang mulai terbakar dan menyebarkan api dalam peralatan penguji,
seperti tepung, dan
Ø debu
kelornpok (b), yang tidak menyebarkan api dalam
peratatan penguji, seperti debu tulang.
·
sifat atau komposisi debu:
Ø
bahan yang mudah terbakar, seperti gula, kanji,
sereal, dan sulfur, merupakan yang paling berbahaya;
Ø
campuran debu gulal / udara memiliki AIT 54°C
dan debu kulit/udara adalah 74°C
Secondary dust explosion .
·
Bahaya yang besar adalah ledakan debu yang kedua
(secondary dust explosion).
·
Terjadi ketika suatu ledakan awal atau gangguan
yang lain menghasilkan suatu awan debu yang kedua yang kemudian terbakar.
·
Merupakan penyebab utama kerusakan dalam ledakan
debu.
BAHAYA LEDAKAN CAIRAN/GAS YANG MUDAH
TERBAKAR
Contoh tindakan pencegahan .
Gas yang mudah terbakar
·
Pengelasan menggunakan oksi asetilen.
·
Penanggung mengharuskan:
Ø
selang, keran dan pengapinya harus dalam keadaan
baik;
Ø
tabung harus ditangani dengan hati-hati untuk
mencegah kerusakan pada tabung atau sambu01
annya dengan selang;
Ø
tabung disimpan dengan hati-hati dengan
memisahkan yang berisi penuh dan yang kosong serta memastikan yang baru sebagian
digunakan dihabiskan dan disimpan dalam keadaan kosong;
Ø
semua tabung digunakan secara bergantian sehingga
tidak ada yang penuh atau kosong dalam waktu yang lama.
BAHAYA LEDAKAN DEBU DAN METODE
PENGURANGANNYA
Faktor-faktor penting dalam menentukan
bahaya ini
·
ukuran partikel individu, semakin kecil semakin
tinggi risiko ledakan atau kebakaran,
·
konsentrasi partikel debu yang terdapat dalam
udara;
·
kemampuledakkan debu ketika membentuk suatu awan
debu pada kondisi standar, terbagi dalam dua kelompok:
Ø
debu kelompok (a), yang mulai terbakar dan
menyebarkan api dalam peralatan penguji, seperti tepung; dan
Ø
debu kelompok (b), yang tidak menyebarkan api
dalam peralatan penguji, seperti debu tulang.
BAHAYA LEDAKAN CAIRAN/GAS YANG MUDAH
TERBAKAR
Ledakan cairan /
gas yang mudah terbakar
·
Terjadi ketika udara dan uap dalam volum yang
besar yang bercampur menjadi mudah terbakar dan timbulnya percikan api (pada
FP) atau suhu meningkat (hingga AIT), sehingga keseluruhannya terbakar dalam
waktu yang sangat singkat
·
Metode pengurangan risiku-risiko tersebut:
Ø
memutuskan salah satu dan komponen segitiga api
oksigen atau panas;
Ø
lampu dalam bangunan harus kedap api;
Ø
menyediakan ventilasi yang baik à
uap atau gas yang keluar dan tangki penyimpanan dapat terlepas ke udara bebas,
Ø
tangki disimpan dalam ruangan dengan dinding
dari bata atau batu dan berlantai beton yang lebih rendah dan sekitarnya dan dengan
volum bangunan yang cukup à kalau terjadi kebocoran
Contoh tindakan pencegahan
Cairan yang mudah terbakar
·
Pengecatan semprot atau penyemprotan politur
pada mebel.
·
Penanggung mengharuskan:
Ø
ruangan, saluran dan kipas dibersihkan pada
interval tertentu à tergantung pada penggunaan ruangan;
Ø
kipas pembuang harus tetap bekerja paling tidak
10 menit setelah pengecatan berhenti;
Ø
kuantitas cairan yang mudah terbakar dalam
ruangan atau sekitarnya harus dikendalikan tidak lebih dari pemakaian untuk
satu hari;
Ø
semua tangki yang mengandung cairan yang mudah
terbakar harus dilengkapi dengan penutup dan selatu dalam keadaan tertutup,
kecuali ketika diambil untuk digunakan.
BAHAYA LEDAKAN DEBU DAN METODE PENGURANGANNYA Explosion venting dan explosion surpression .MASTER ASURANSI
4/
5
Oleh
sudarno hardjo