Sunday 11 June 2017

MARINE HULL UNDERWRITING GUIDE LINE (PHYSICAL HAZARD)

A.  Kontruksi Kapal
Konstruksi kapal di bagi menjadi kapal yang terbuat dari baja (steel), fiberglass, alumunium, ferrocement dan kayu (wooden):

Baja (steel) adalah bahan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kapal. Kelebihan dari sifat besi adalah sifat ductile. Ductility adalah sifat alami dimana baja yang sudah dibentuk tidak akan mudah mengalami keretakan atau berubah bentuknya walaupaun mengalami tekanan yang besar. Ductility sangat penting untuk struktur yangakan mengalami tekanan geser (shear stress) yang besar seperti sebuah kapal. Hal ini membuat baja belum tergantikan sebagai bahan dasar untuk kapal – kapal berukuran besar.

Sifat lain adalah weld ability yang timbul karena bajatidak akan mengalami banyak perubahan pada sifat kimia dan fisiknya walaupun telah menerima panas yang tinggi. Hal ini penting untuk memastikan kekuatan bahan campuran (antara logam penyambung dengan baja) tetap tinggi. Keuntungan lain adalah sifat kimia sambungan baja relatif stabil sehingga sangat balk dalam mencegah terjadinya karat (corrosion). Kapal membutuhkan struktur yang kedap air sehingga kualitas sambungan las seperti di atas sangat dibutuhkan.

Terlepas dari keutungan di atas, sifat karat baja jauh Iebih buruk dibandingkan dengan bahan lain yang akan dijelaskan di bawah ini. Namun dibandingkan dengan baja keluaran lama, baja masa kini sudah memiliki sifat corrosive resistance yang jauh lebih baik. Ditambah dengan lapisan cat yang anti corrosive maka baja adalah bahan yang ideal untuk membuat rangka sebuah kapal. Fibreglass adalah composite polymer yang banyak digunakan pada kapal pesiar (yacht). Dibuat dari serat fiber yang dibentuk pada suatu cetakan tertentu. Sifatnya yang getas membuat kapal-kapal fibreglass akan mudah sekali pecah kalau terlibat pada sebuah tabrakan

Fibreglass tentunya tidak menghadapi masalah dengan korosi namun karena tidak memiliki kekuatan (strength) dan ketangguhan (ductility) seperti baja membuat bahan ini tidak sesuai untuk membangun kapal-kapal  berukuran besar. Dengan bahan ini maka pemeliharaan lambung kapal sangat mudah dan tentu saja wamanya lebih bervariatif dan menarik dibandingkan dengan baja.

Ferrocement adalah istilah yang digunakan untuk suatu bentuk beton bertulang (ferrum=besi) yang berbeda dari beton bertulang biasa, penulangannya hanya terdin dari beberapa lapis kawat halus yang kemudian diisi dengan semen mortal. Struktur ferrocement memiliki keuntungan di mana bahan ini mudah di bentuk, tidak dapat terbakar, tahan lama, dan mudah pemeliharaanya.

Bahan ini sangat kuat namun tidak ductile sehingga sangat berbahaya kalau digunakan untuk kapal-kapal besar yang seringkali menghadapi tekanan besar pada saat kapal melalui perairan berombak besar. Dengan kata lain kapal ini mudah patah.

Dalam prakteknya bahan ini banyak digunakan untuk membuat kapal ikan karena ferrocement biasanya dipilih hanya sebagai bahan altematif setelah kayu semakin sulit didapat.

Kayu/Wooden adalah bahan konstruksi kapal tertua di  dunia. Kapal kayu sebenamya adalah susunan potongan kayu yang disatukan (bisa di paku atau bisa di ikat) pada rangka kapal. Berbeda dengan baja /fiberglass yang dapat dicetak degan luas yang diinginkan maka pada kayu hal ini tidak dapat dilakukan. Itulah sebabnya maka pada umumya draft/sarat kapal-kapal kayu tidak tinggi (saat full loaded). Hal ini karena kapal kayu tidak bisa memiliki tinggi kapal yang dibutuhkan oleh kapal ukuran besar.

Karena draft yang rendah maka kemungkinannya air dapat masuk ke dalam palka lebih besar. Kayu tidak bisa dilas sehingga sambungan antar kayu seringkali berupa sambungan yang di paku atau diikat saja. Akibatnya integritas struktur kapal kayu rendah. Dengan integritas yang tidak kuat maka kecepatan kapal kayu tidak bisa dibuat terlalu tinggi. Kecepatan tinggi akan membuat kapal sangat rentan pecah kalau dipakai berlayar pada perairan bergelombang.

Kondisi kapal kayu di atas juga membuat kebocoran pada kapal kayu sering terjadi. Hal ini bersumber dari celah kayu yang disambung dengan dempul. Dempul seringkali mengelupas karena memang penyambungan dilakukan bukan dengan material sejenis. Selain itu bahan kayu mudah sekali terbakar. Secara umum pembangunan kapal kayu dilakukan secara tradisional dan tidak mengikuti ketentuan dalam Biro Klasifikasi.

B.  Classed/Un-classed Vessel
Pengertian classed adalah bahwa kapal terdaftar di biro klasifikasi dan tentunya harus memenuhi segala ketentuan yang disyaratkan oleh biro klasifikasi tersebut. Kapal- kapal unclassed biasanya hanya terdaftar di Syahbandar pelabuhan kapal tersebut.

Ada banyak bagian kapal yang dapat diklas dan menerima sertifikat namun dua sertifikat utama adalah sertifikat Rangka Kapal dan sertifikat Mesin. Agar Was tetap terjaga (maintained) maka kapal harus melaksanakan beberapa jenis survey. Usia sertifikat klas adalah lima tahun.

Secara garis besar survey terbagi atas survey tahunan, survey antara dan survey pembaharuan klas. Umumnya kapal yang diklas memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan kapal unclassed.

Setiap kali kapal di survey maka biasanya inspector akan memberikan rekomendasi dan due date pelaksanaan rekomendasi tersebut. Sertifikat kapal akan ditunda (suspended) kalau rekomendasi tidak dilakukan sampai pada tanggal due date.

C.  Built Year and Rebuilt Year of Vessel
Tahun pembangunan dihitung sejak lunas kapal (keel) di pasang. Kapal juga dapat mengalami perbaikan secara besar-besaran baik mesin maupun rangkanya. Seringkali aktifitas ini disebut sebagai Rebuilt atau Refitted.

Seringkali yang sering dilakukan pada kegiatan ini hanyalah mengganti pelat yang sudah menipis dan agar mendapatkan biaya yang murah hanya pelat yang benar-benar sudah rusak saja yang diganti.

Kecuali underwriter tahu dan mengerti sekali detail perubahan pada kapal yang bersangkutan maka sebaiknya underwriters mengambil tahun peletakan lunas sebagai patokan usia (year of built) dan bukan rebuilt years. Alasannya sederhana saja yaitu tidak semua bagian kapal dapat diganti dengan yang baru. Lunas dan banyak bagian rangka kapal tidak akan pernah bisa diganti dengan yang baru. Padahal bagian ini justru berperan sangat besar pada integritas struktur kapal. Hal yang sama terjadi pada mesin, ada banyak tipe mesin yang tidak bisa diganti karena memang tidak diproduksi lagi oleh pembuatnya.
Kapal-kapal tua pada umumnya akan memiliki risiko lebih tinggi dalam menghadapi bahaya laut pada saat pelayaran dibandingkan kapal-kapal baru atau yang berusia muda.

D.  Tonnage of Vessel
Yang dimaksud dengan Tonnage di sini buka ukuran berat tapi merupakan ukuran volume. Yang menjadi acuan untuk tonnage kapal adalah GT (Gross Tonage) yang merupakan volume kotor kapal dan NT (Nett Tonnage) merupakan volume bersih kapal.                                                                                                                          

Gross Tonnage adalah total volume kapal. Termasuk di dalamnya ruangan untuk kepentingan bahan bakar, awak kapal dan mesin kapal. Nett Tonnage adalah total volume yang bisa dimuati kargo sehingga merupakan bagian yang dapat menghasilkan uang tambang. Itu juga sebabnya mengapa hampir semua perhitungan dengan uang tambang selalu berhubungan dengan Gross atau Nett Tonnage.

Kapal yang memiliki tonnage kecil relatif akan berisiko tinggi dalam menghadapi cuaca buruk dan bahaya laut lain ketika berlayar dibandingkan dengan kapal yang memiliki tonnage yang cukup besar.

E. Sistem Penggerak Kapal
Pada awalnya sistem penggerak kapal adalah mesin uap. Namun saat ini paling tidak ada tiga jenis tipe mesin yang digunakan oleh kapal : Mesin Diesel, Mesin Diesel-Electric dan Gas Turbin. Mesin diesel sendiri terbagi atas Slow Speed, Medium Speed dan High Speed.

Mesin Diesel Low Speed biasanya besar dalam ukuran sehingga perbaikan yang membutuhkan mesin dipindah akan menjadi sangat mahal. Namun mesin jenis ini biasanya sangat dapat diandalkan dan ekonomis biasa operasinya. Kapal-kapal Tanker yang besar biasanya menggunakan mesin tipe ini.

Hal lain yang harus diperhatikan berkaitan dengan tenaga penggerak adalah type dan usia mesin.

Beberapa mesin sangat sukar untuk mendapatkan suku cadangnya di pasaran. Mesin-mesin tertentu juga hanya bisa diperbaiki di galangan kapal tertentu pula. Semua ini akan menambah biaya yang harus kita bayarkan kepada tertanggung.

Secara umum kapal-kapal yang bergerak dengan kekuatan system penggerak sendiri (self ropelled) akan lebih aman dan mudah diarahkan dalam menghadapi cuaca buruk dibandingkan dengan kapal layar, tongkang, dan kapal-kapal lain yang tidak memiliki mesin penggerak.

F. Type of Vessel
Setiap jenis kapal akan memiliki risiko yang berbeda-beda. Dalam pembangunannya setiap kapal akan memiliki konstruksi dan peralatan yang spesifik sesuai dengan kegunaaan/pemakaian kapal tersebut.

Related Posts

MARINE HULL UNDERWRITING GUIDE LINE (PHYSICAL HAZARD)
4/ 5
Oleh